Anak Jarang Sakit Saat Pandemi, Ratna Galih Ungkap Rahasianya

Apa yang dilakukan Ratna Galih untuk melindungi buah hatinya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Di masa pandemi COVID-19, bisa merasakan anak jarang sakit itu anugerah sekali ya, Parents. Seperti yang juga dirasakan Ratna Galih Indriani (32), selama di rumah saja semua anak-anaknya justru jarang sakit. Apa rahasia Galih, yang membuat anaknya jarang sakit?

Tips Galih Soal Anak Jarang Sakit

Umumnya, hal yang paling ditakutkan Parents selama masa pandemi ini tentu saja terkait dengan kesehatan anak. Benar tidak?

Berbagai pertanyaan yang dilatarbelakangi dengan kekhawatiran menggelayut pun bisa di pikiran. Kenapa bisa sakit padahal anak di rumah saja? Apakah aman jika saya membawa anak berobat? Jika berobat dilakukan secara online, mampukah dokter membuat diagnosis yang tepat? Apa yang harus saya lakukan jika saya membawa anak berobat? Dan masih banyak pertanyaan lainnya.

Setidaknya, rasa was-was ini pula yang diakui oleh Ratna Galih. Khususnya, ketika memasuki masa pandemi.

Baca Juga : Ibu, Lakukan 4 Kebiasaan Ini untuk Cegah Anak Sakit

Penyebab Dulu Anak Sering Sakit

Galih bercerita, dulu sebelum ada pandemi COVID-19, ketiga anaknya sering sekali sakit. Memang bukan sakit yang serius, hanya penyakit ‘musiman’ seperti  batuk atau pilek saja. Tapi jika terjadi cukup sering, tentu sangat merepotkan juga, bukan?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Kalau mereka ke sekolah, dalam dua minggu sekali selalu ada saja yang sakit. Siklus sakitnya bergantian gitu, ada yang batuk, ada yang pilek. Terus aja muter-muter, saling tular, entah itu tertular oleh saudaranya di rumah atau teman-temannya di sekolah. Pokoknya di rumah, tuh, pasti selalu ada yang sakit,” kata Galih.

Tiga dari dari lima orang anak Galih sudah bersekolah. Shelby Adhideva Sawkani (7) kelas 2 SD, Madiba Arga Sawkani (6) kelas 1 SD, dan Benjamin Ayyubi Sawkani (4) masih preschool. Sedangkan si kembar, Shelma Aisyah Sawkani dan Shaldy Ararya Sawkani baru menginjak usia 1 tahun pada Juli lalu.

Galih melanjutkan, kondisi justru berubah terhitung sejak karantina COVID-19 di bulan Maret hingga saat ini. Ia mengatakan kalau anak-anaknya hanya terhitung satu kali sakit. “Which is ini rekor banget!”

Galih menjelaskan, penyebab anak-anaknya sakit sangat jelas. Saat itu anak-anak sedang berada di fase sudah sangat bosan dengan aktivitas sekolahnya. Saking bosannya, mereka sempat mengalami stres sampai menangis terus tiap kali diminta mengerjakan tugas.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Di situ aku felling guilty banget. Mungkin cara aku mengajarnya yang salah, atau apa pun itu lah, pasti ada juga faktor kesalahan dari aku sehingga mereka juga terlihat enggak siap menghadapi situasi ini.”

Akhirnya untuk meningkatkan kembali mood anak-anaknya, Galih menawarkan reward: Boleh berenang selesai sekolah.

“Aku bebasin mereka main di luar. Terus aku juga kasih treat-nya camilan-camilan yang tinggi gula. Mungkin karena terlalu banyak yang manis-manis, semuanya pada flu. Tapi setelah semua kena dan sembuh, alhamduliah sampai sekarang enggak ada yang sakit lagi,” kenangnya.

Anak Paham Bahaya Covid-19

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Awalnya ketiga anaknya yang besar bingung, mengapa mereka tidak bisa bersekolah. Namun karena penjelasan pihak sekolah dan guru yang sangat interaktif, anak-anaknya menjadi paham mengenai COVID-9 dan bahayanya.

Dalam satu waktu, untuk mengusir kebosanan, Galih pernah mengajak ketiga anaknya jajan ke minimarket dekat rumah. Ketiganya dengan senang hati dan patuh mengikuti protokol keamanan diri dari Covid-19: memakai masker, menjaga jarak dari orang sekitar, dan tidak memegang apapun selama di sana. Kalau ada jajanan yang diinginkan, tunjuk saja.

“Ben justru yang paling aware, tangannya selalu ada di depan dada. Dia bilang, ‘Aku enggak mau (pegang apapun), nanti kena ke adik-adik bayi.’ Dan setiap aku habis bepergian, dia selalu ngomong ‘Mami corona, corona… Cuci tangan dulu sana!’ Jadi mereka sudah mengerti sekali soal virus corona.”

Anak Ratna Galih Jarang Sakit, Ini Rahasianya

Saat ini Galih hanya memiliki dua pengasuh untuk si kembarnya. Meski asisten rumah tangga sesekali membantu mengurus ketiga anaknya yang besar, tetap saja hari-hari Galih tidak bisa dibilang santai.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setiap hari ia bangun pagi-pagi sekali mempersiapkan semua kebutuhan kelima anaknya. Setelah itu ia fokus menemani Shelby, Madiba, dan Ben bersekolah dari rumah, mengurus si kembar dan suami, mengerjakan pekerjaannya yang berhubungan dengan profesinya sebagai public figure, juga project terbarunya dalam membangun SIMAK, sebuah aplikasi Sistem Informasi Akademik Sekolah (SMP, SMA) di bawah naungan Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Semuanya dilakukan sering kali menyita waktunya hingga lewat tengah malam.

Penyebab anak jarang sakit juga diakui Galih berasal dari makanan bergizi yang selalu diusahakannya setiap hari. Serta usahanya dalam menyejahterakan mental anak.

Jika dulu di awal school from home Galih suka marah saat mengajar anak, kini ia lebih santai.

“Aku tipikal ibu yang kalau mengenai sekolah anak-anak kepinginnya segala sesuatunya on time dan mereka bisa kasih yang terbaik. Tapi dalam hal ini, aku harus lebih memaklumi kalau akhirnya nggak bisa on time. Belajar di rumah itu, kan, banyak distraksinya, yang tiba-tiba kepingin ke kamar mandi lah, ambil camilan lah. Itu, kan, kadang buang waktu. Jadi ya, aku santai saja, kalau agak telat mengerjakan tugas, ya sudah nggak mau marah.”

Apa yang dilakukan dan dirasakan Galih memang tepat, ya, jika anak stres imunitasnya pun jadi lebih mudah menurun. Semangat terus ya, Galih!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

9 Kesalahan Orangtua yang Jadi Penyebab Anak Gampang Sakit