Sudah beberapa bulan terkahir kala pandemi, sekolah dilakukan secara tidak tatap muka. Anak-anak pun lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sebagai salah satu kebijakan untuk menghindari penyebaran virus yang lebih masif. Namun, tahukah Parents bahwa ada penelitian yang mengungkapkan anak rajin membaca saat lockdown?
Inilah hasil dan detail dari penelitian tersebut.
Penelitian: Anak Rajin Membaca saat Lockdown
Survey terkait dengan topik ini dilakukan oleh The Reading Agency. Menariknya, penelitian ini mengungkapkan bahwa banyak anak yang menjadi gemar membaca berbagai jenis buku ketika masa karantina.
Responden utnuk penelitian ini rupanya yang melibatkan sekitar 14.461 anak usia tujuh hingga 11 tahun. Hasil penelitian dari agensi tersebut menyebutkan bahwa sekitar 89 persen anak usia 7 hingga 11 tahun telah membaca dalam beberapa bentuk. Selain itu, sebanyak 37 persen di antaranya menghabiskan lebih banyak waktu membaca daripada di sekolah.
Adapun penelitian ini juga mengemukakan alasan anak bisa lebih banyak membaca ketika masa karantina. Dari anak-anak yang diteliti, sebanyak 40 persen mengatakan bahwa membaca telah membantu dirinya merasa lebih rileks. Di sisi lain, sebanyak 35 persen anak mengatakan bahwa membaca membuat mereka bahagia.
Artikel Terkait : Perkembangan anak 4 tahun 11 bulan, anak mulai bisa ceritakan pengalamannya sendiri
Secara garis besar, banyak juga anak yang mengaku menemukan inspirasi membaca dari berbagai platform. Rata-rata anak mendapatkan inspirasi ide dari YouTube sekitar 45 persen dan dari media sosial sebanyak 28 persen.
Berdasarkan jenis kelamin, hasil menunjukkan bahwa sekitar 68 persen anak laki-laki dan 70 persen anak perempuan menjadi gemar membaca.
Memang, tak semua anak membaca buku bacaan, ada juga di antaranya yang memilih untuk membaca komik. Namun, hal ini tidak menjadi masalah karena The Reading Agency tengah menjalankan inisiatif Summer Reading Challenge. Tujuannya, tentu untuk mendorong anak muda untuk lebih rajin membaca.
Dari segi jenis bacaan, rata-rata anak memilih untuk membaca buku bacaan, yakni sekitar 61 persen. Sisanya, yakni sekitar 40 persen memilih untuk membaca komik.
Artikel Terkait : Perkembangan sosial anak jauh lebih penting ketimbang nilai A, ini alasannya!
Apa Saja Manfaat Membaca untuk Anak?
Membaca menjadi kegiatan yang penting dilakukan dan dibiasakan sejak dini. Ada beberapa manfaat yang bisa si kecil rasakan, di antaranya:
1. Menstimulasi perkembangan otak
Secara simultan, kegiatan membaca bisa membantu mengasah perkembangan otak anak. Hal ini karena membaca bisa menstimulasi sel saraf otak yang mengantarkan informasi.
Kegiatan membaca juga bisa menstimulasi kemampuan berpikir anak mulai dari memahami isi cerita dan melatih kemampuan berpikirnya. Di sisi lain, membaca bisa membantu meningkatkan kemampuan bahasa, mengasah kreativitas dan imajinasi anak.
2. Menjadi lebih mandiri dan percaya diri
Selain bisa menstimulasi otaknya, si kecil yang rajin membaca bisa tumbuh menjadi anak yang mandiri serta permata diri. Hal ini karena aktivitas tersebut bisa membantunya meningkatkan rasa disiplin dan kemampuan dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
3. Membentuk pribadi yang lebih tenang
Membaca bisa menjadi kegiatan pelarian si kecil saat bosan. Biasanya, anak yang gemar membaca memiliki watak yang jauh lebih tenang dibandingkan anak lainnya.
Di sisi lain, membaca juga bisa membantu seorang anak untuk mengelola stres yang dirasakannya. Sehingga, anak yang gemar membaca basisnya bisa kebih teratur tingkat emosinya.
4. Memiliki prestasi akademik yang baik
Seorang anak yang gemar membaca pun biasanya memiliki pencapaian akademik yang baik. Membaca merupakan salah satu aspek penting di masa sekolah untuk mendapatkan informasi dan pembelajaran akademik.
Tentunya kebiasaan membaca sejak dini haruslah diikuti dengan metode yang menyenangkan dan tidak memaksakan. Nah, sudahkah anak Anda dibiasakan untuk rajin membaca khususnya saat masa lockdown?