Terlahir dari keluarga tak mampu, tak lantas membuatnya berkecil hati. Ialah Nurpitasari, seorang anak pemulung lulusan terbaik di kampusnya.
Belum tentu semua orang mampu mengakses pendidikan yang layak, terlebih untuk sampai ke jenjang perguruan tinggi. Bagi mereka yang hidup berkekurangan, tentu butuh tekad dan kerja keras.
Bisa mengenyam pendidikan tinggi merupakan sebuah privilege. Bahkan Nurpitasari tak pernah membayangkan dirinya bisa menjadi mahasiswa dan menyelesaikan kuliah. Pasalnya, orangtuanya secara ekonomi tak mampu membiayai.
Anak Pemulung jadi Lulusan Terbaik, Terlahir dari Keluarga yang Sangat Sederhana
foto: Kompas.com
Nurpitasari merupakan anak sulung dari pasangan Juman (50) dan Tumiah (43). Sehari-hari sang ayah bekerja sebagai seorang pemulung. Sementara ibunya, membantu ekonomi keluarga dengan menjadi pengasuh anak dan pembantu rumah tangga.
Dari pekerjaan memulung, ayah Nurpitasari hanya mampu menafkahi keluarganya dengan pendapatan sekitar 500 ribu setiap bulan. Tak ayal, pendapatan ayah dan ibunya habis untuk makan dan keperluan sehari-hari.
Terang saja, keterbatasan biaya menjadi batu sandungan bagi Nurpitasari. Untunglah, perempuan asal Boyolali ini memperoleh Beasiswa Bina Lingkungan. Bantuan finansial dari beasiswa itulah yang ia andalkan.
Artikel terkait: Bayi kecil ini mendapatkan beasiswa kuliah dari 7-Eleven, alasannya unik!
Kerja di Pabrik Hingga Bantu-bantu Dosen, Kisah Anak Pemulung Lulusan Terbaik
Meski beruntung bisa dibantu beasiswa, Nurpitasari masih harus bekerja keras untuk menutupi biaya kuliah yang tak ter-cover beasiswa tersebut. Suka dan duka harus ia lalui selama masa studinya di perguruan tinggi.
Gadis yang tinggal di RT 18/RW 09 Banjarsari, Gubug, Cepogo ini mengaku masih punya adik yang harus dibiayai. Sehingga ia fokus dan bersungguh-sungguh ketika kuliah dengan mencari tambahan biaya sendiri.
Nurpitasari bahkan sempat bekerja sebagai buruh pabrik selama tiga bulan. Tekad gadis satu ini memang sekeras baja ya, Parents.
“Memang kalau biaya kuliah gratis, tapi kalau ada tugas atau kegiatan yang membutuhkan biaya, saya tidak mungkin minta orangtua. Akhirnya bantu-bantu dosen, bisa buat fotocopy atau nge-print,” papar Nurpitasari seperti dilansir dari Kompas.com.
Nurpitasari sangat bersyukur bisa mengecap pendidikan tinggi dengan segala keterbatasan yang ia miliki. Apalagi bisa meraih prestasi yang membanggakan keluarga.
Soal rencana selanjutnya, gadis yang kuliah di Universitas Ngudi Waluyo Ungaran Jurusan D3 Keperawatan ini mengaku ingin melanjutkan kuliah hingga ke jenjang S2. Sebab dirinya bercita-cita menjadi dosen.
Namun karena saat ini tidak memiliki biaya untuk melanjutkan studi, ia memilih menunda impian tersebut. Nurpitasari akan bekerja terlebih dulu sembari menabung dan membantu kedua orangtuanya.
Salut banget! Semoga cita-cita Nurpita tercapai ya, Parents.
Artikel terkait: Kontes ‘Aku Untuk Indonesia’, Beri kesempatan anak raih beasiswa dan bertemu Jokowi
Berbagai Pilihan Beasiswa untuk Anak Kurang Mampu agar Bisa Kuliah
Sebenarnya ada cukup banyak pilihan beasiswa bagi anak berprestasi maupun mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Kuncinya ialah rajin mencari tahu.
1. Beasiswa Bidikmisi
Salah satu beasiswa yang cukup populer di kalangan mahasiswa adalah Beasiswa Bidikmisi. Program Beasiswa Bidikmisi sendiri merupakan beasiswa S1 yang pertama kali diluncurkan tahun 2010 silam.
Kini program tersebut bernama KIP Kuliah 2020. Program ini merupakan pembiayaan pendidikan tinggi dari pemerintah yang menyasar golongan masyarakat tidak mampu.
Mahasiswa/i penerima program beasiswa Bidikmisi mendapatkan biaya kuliah selama 8 semester (S1) dan 6 semester (D3), ditambah biaya hidup bulanan. Lumayan kan, bisa sangat membantu meringankan beban biaya kuliah yang terbilang tinggi.
Nah, bagi Anda yang tertarik mengikuti program ini, bisa melihat informasi lebih lengkapnya melalui laman resmi KIP-Kuliah di kip-kuliah.kemdikbud.go.id/
2. Program Afirmasi Pendidikan Daerah 3T (ADik)
Merupakan program beasiswa yang khusus diperuntukkan bagi siswa-siswa yang berasal dari daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) dan anak TKI.
Program beasiswa ADik ini dikelola oleh Kemenristekdikti. Beasiswa tersebut memberikan bantuan berupa biaya pendidikan, biaya hidup, dan biaya pendampingan pendidikan bagi penerima program.
Bagi Anda yang tertarik dan merasa cocok dengan kriteria beasiswa ADik, bisa langsung mencari informasi lengkapnya di laman adik.ristekdikti.go.id/
3. Beasiswa dari Universitas
Selain dari pemerintah, biasanya pihak kampus juga punya program beasiswa sendiri untuk mahasiswa berprestasi maupun yang kurang mampu. Informasi lengkap mengenai beasiswa ini bisa langsung ditanyakan pada bagian kemahasiswaan di universitas terkait.
***
Semoga kisah Nurpitasari, si anak pemulung lulusan terbaik ini bisa memberikan inspirasi ya, Parents!
Baca juga:
Rela Jauh dari Orangtua, 10 Anak Artis Ini Kuliah ke Luar Negeri
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.