Sang ibu meninggal karena Covid-19, begini curahan haru sang anak saat pemakaman

Begini kisah haru sang Bunda yang meninggal karena Corona.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sejak diketahui adanya pasien positif Corona di Indonesia, dalam beberapa hari terakhir jumlah penderita kian bertambah. Terhitung hingga hari ini, Selasa (24/03) sudah 49 orang meninggal. Terkait dengan hal ini, salah satu anak pasien Corona mengungkapkan kisah haru saat sang ibu meninggal dunia.

Seorang perempuan berinisial E, menceritakan isi hatinya saat kepergian sang ibu. Beberapa momen dan curahan hatinya itu ia ungkapkan di media sosial Instagram. Termasuk saat dirinya menemani ke pembaringan terakhirnya.

“Mama tersayang, izinkan kami bertiga melepas kepergianmu”

Momen haru di pemakaman sang Bunda yang hanya dihadiri beberapa orang saja.

Bagi penderita positif Corona yang meninggal dunia, jenazah tidak bisa diperlakukan sama dengan kondisi jenazah lain pada umumnya. Bagi jenazah yang beragama muslim misalnya, tidak bisa dimandikan, disholatkan, termasuk dikebumikan dan dihadiri sanak keluarga.

Protokol kesehatan tetap harus dilakukan untuk melindungi orang lain dari bahaya terpapar virus. Seperti yang dialami oleh almarhumah Ibunda E.

Di pemakaman, hanya ia dan dua saudaranya yang menghadiri untuk melepas kepergian almarhumah.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mama tersayang.. Izinkan kami bertiga melepas kepergianmu. Ya, hanya kami bertiga, tanpa teman, sodara, tetangga ataupun rekan kerja.. Sedih yang teramat sangat tidak bisa menghadirkan mereka di sini untuk melepas kepergianmu.. tapi ini demi kebaikan mereka. “ ujarnya.

Artikel Terkait : Sering tak terdeteksi, ini gejala Corona hari ke-1 sampai ke-17, wajib tahu!

Kini, baginya sang Bunda sudah tenang. Sebagai anak, ia pun hanya bisa mendoakan yang terbaik bagi Bundanya tersebut.

Termasuk protokol kesehatan, jenazah pasien Corona diperlakukan khusus saat dikebumikan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mama sudah tenang sekarang tanpa peralatan medis di tubuh mama.. tak terbayangkan penderitaan mama kemarin berjuang sendirian melawan virus jahanam. Semoga itu menjadi penghapus dosa mama selama mama di dunia…aamiin ya Allah.

Maafkan kami yang belum bisa membahagiakan mamah.yang pasti Eva & Frank, Harris, Hanif selalu kangen mamah, senyum tulus mamah, kebaikan hati mamah, nasi goreng buatan mamah, guyonan mamah dll.

Kita sebagai anak hanya bisa slalu mendoakan yg terbaik buat mamah.. *alfatihah Ya Allah perkenankan makhluk Mu yang terindah dan terbaik ini ditempatkan di surga Mu.. Ampuni segala dosanya, lapangkanlah kuburnya..

Terima amal ibadahnya dan semoga mama husnul khotimah, syahidah… aamiin aamiin yra,

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Kematian karena wabah adalah surga bagi setiap muslim (yang meninggal karenanya)”, demikian sabda Rasulullah Muhammad saw (HR Bukhari),” Ujar E dalam unggahannya.

Anak pasien Corona sulit mendapatkan kesempatan tes kesehatan



Setelah diuji dengan kepergian sang Bunda, rupanya E mengalami kendala lain yang masih berkaitan dengan kondisi pandemi ini. Sempat beredar kabar bahwa dirinya positif Corona, namun ia sendiri menegaskan bahwa dirinya baik-baik saja.

Meski begitu, E menuturkan bahwa dirinya merasa kesulitan mendapatkan kesempatan untuk melakukan swab tes. “Sudah dua kali saya meminta awan tes, tapi ditolak karena tidak ada gejala,” ujarnya.

Artikel Terkait :  Status darurat corona diperpanjang hingga 29 Mei 2020, ini arahan pemerintah!

 Tak hanya dirinya, E pun menuturkan bahwa anggota keluarganya yang lain seperti adik dan tantenya kesulitan untuk melakukan tes. Ia pun menyarankan kepada orang-orang yang sudah mendapatkan status ODP dan PDP agar melakukan swab tes untuk lebih memastikan kondisi kesehatannya.

Kepedulian orang-orang sekitar

Terlepas dari pengalaman yang dialami keluarganya itu, E masih merasa bersyukur karena rupanya orang-orang di sekitarnya masih sangat peduli. Hal ini ia rasakan saat melakukan swakarantina. Banyak orang yang mengirimkan berbagai kebutuhan mulai dari makanan, vitamin, obat, dan lain sebagainya untuk ia dan keluarganya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sayangnya, saat sang adik dinyatakan positif, pemerintah daerah setempat bergerak cepat untuk menjemput dan mengisolasinya ke rumah sakit rujukan. Kini ia pun berharap agar sang adik bisa disembuhkan dari penyakitnya ini.

Terimakasih semuanya, semua yang kalian lakukan berarti banyak untuk kami. Terharu aku tuh, semoga kebaikan kalian dibalas berlipat-lipat oleh Allah SWT.

Terkahir, mohon doakan untuk kesembuhan adik saya,” ujarnya kembali.

Kita doakan saja yang terbaik ya Parents untuk keluarga E juga untuk pasien lain yang kini tengah menjalani pengobatan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca Juga :

Sedih! Baru berusia 30 jam, bayi ini positif terinfeksi virus corona dari sang ibu

Penulis

nisya