Kadang, orangtua kurang memperhatikan apa yang anaknya tonton di YouTube. Tashia Souther-Ditucci dari New Hampshire Amerika mengaku kecolongan saat anaknya mempraktekan adegan berbahaya akibat tontonan YouTube yang tidak mendidik.
Saat malam hari, Tashia mengira bahwa anaknya sudah tertidur sehingga ia sudah bersiap ingin istirahat juga. Namun, sesuatu yang buruk dan tak pernah ia bayangkan sebelumnya terjadi.
Anaknya mengalami luka bakar yang parah karena mempraktekan tontonan YouTube yang mereka anggap keren. Apalagi mereka mempraktekannya tanpa pengawasan orang dewasa di sekitarnya.
Sebagai peringatan kepada orangtua lainnya, ia menulis pesan di Facebook yang kemudian diposting ulang juga di Kidspot:
Kepada para orangtua yang memiliki anak-anak yang suka menonton YouTube.
Harap memperhatikan apa yang mereka tonton. Anak-anakku menonton video YouTube dari dua orang tolol yang memposting video “membakar sesuatu dengan Hand Sanitizer dan lihat hasilnya.”
Ketika aku pikir anak-anakku sudah tidur, mereka malah memutuskan untuk mencobanya. Anak-anak menuangkan hand sanitizer pada kemeja yang dipakai oleh James dan menyulutnya dengan api.
Kemejanya habis terbakar dan kondisinya jadi SANGAT BURUK !! Dia mendapat luka bakar tingkat 2 di dada, perut, paha dan yang terburuk … tangannya!
Sekitar 30% dari tubuhnya terbakar.
Tolong doakan anakku … Dia sedang mengalami rasa sakit yang amat sangat.
Para orangtua yang membaca postingan Facebooknya itu turut prihatin dan khawatir terhadap anak-anak mereka sendiri. Karena, hampir tidak ada anak yang bebas teknologi. Semua anak masa kini sangat senang menonton video di YouTube.
Tantangan Membakar Tangan
Sebuah akun YouTube bernama SanFrezco menayangkan sebuah tantangan membakar tangannya sendiri dengan api. Tantangan inilah yang kemudian ditiru oleh anak-anak Tashia.
Dalam tantangan tersebut, SanFrezco menyiapkan sebuah alumunium foil dan dua botol hand sanitizer. Kemudian, dia menuangkan hand sanitizer tersebut di atas permukaan aluminium foil dan membakarnya sehingga terlihat ada kobaran api berwarna biru.
Dengan nekat, ia mengambil api biru tersebut dengan telapak tangannya. Perempuan dalam video tersebut juga mencoba trik itu, namun ia menjerit kepanasan.
SanFrezco menjelaskan bahwa trik sukses mempraktekkan hal tersebut adalah telapak tangan harus kontak langsung dengan hand sanitizernya. Bukan kontak langsung dengan apinya.
Ia juga menambahkan bahwa dirinya tidak merasakan panas apapun. Ia hanya merasakan hangat pada telapak tangannya sendiri.
Sekalipun di awal video sudah ada peringatan tentang larangan mempraktekkan itu sendiri di rumah dan larangan meniru adegan untuk anak-anak, namun testimoni yang ia berikan soal praktek tersebut terdengar sangat mudah. Sehingga anak-anak Tashia tertarik untuk mempraktekkan tantangan serupa.
Mustahil bagi orangtua untuk mengontrol penuh apa yang menjadi tontonan YouTube anak. Namun ada baiknya melakukan beberapa pengaturan pada akun YouTube anak sehingga ia tidak melihat tontonan yang ditujukan untuk usia 18 tahun ke atas.
Selain itu, beri pendidikan anak tentang bahayanya menirukan adegan para profesional yang ada di YouTube. Misalnya, tantangan selfie di gedung tinggi yang banyak dilakukan oleh remaja kekinian seperti video di bawah ini.
Ada banyak hal di Internet yang membuat anak-anak penasaran ingin mencobanya. Teruslah berkomunikasi dengan anak tentang definisi keren, berani, maupun gaul agar anak bisa memilah mana hal yang pantas ditiru atau tidak. Karena sebagai orangtua, kita tak selalu bisa mengawasi tontonan YouTube mereka.
Baca juga:
Pengalaman Seorang Ibu: Jangan Pernah Sekalipun Masak Sambil Gendong Bayi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.