Benarkah sangat susah melatih anak makan sambil duduk? Ternyata tidak, Bunda.
Pengalaman Mengajarkan Anak Makan sambil Duduk tenang
Jadi ini pengalaman aku sendiri yang membiasakan anak aku itu kalau makan pasti sambil duduk, terus dari anak aku bisa tengkurap. Kalo ambil snack gak pernah langsung aku kasih, tapi aku usahakan selalu dia yang ambil sendiri.
Sama halnya dengan dia minta susu, aku gak biasain dia aku yg harus antar ke kamar, tapi dia yang harus ambil ke meja dapur.
Nah rupanya kebiasaan ini sangat berpengaruh saat dia udah beranjak mengerti. Aku pun tanpa sadar banyak orang yang di sekeliling aku yang bilang:
“Pintar betul anaknya makan gak sambil lari, terus makan lahap habis tanpa didiamkan di dalam mulut lama baru dihabiskan.”
Dari situ aku sadar dari memang sejak kecil aku gak biasain dia makan sambil lari.
Kalaupun dia makan sambil lari aku gak mau ngejar, dan harus dia yang emang datang ke aku yang minta makan. Dan sekarang alhamdulillah kebiasaan hal kaya gitu padahal aku cuma biasain dia biar makan beradap sekarang memang kalo makan pasti duduk, kalo dia gak duduk dia selalu bilang: “Akmal masih kenyang ibu.”
Perilaku Anak Dibentuk oleh Didikan Orangtua
Orang mengira dia anak yang pintar, padahal semua anak itu pintar, tergantung kita orang tua yang mengarahkannya seperti apa.
Aku memang orang tua yang tidak memakan bangku sekolahan, sampe lulus SMApun enggak. Cuma dapat ijazah sampai SMP aja,dan SMA-nya cuma belajar paket, belajar di pesantren pun aku tidak lulus.
Karena aku merasa dulu umur 17 tahun aku udah pisah dengan orang tua, mencari uang sendiri dan sekolah menuntut ilmu agama sendiri, jadi aku terdidik dari alam mandiri.
Dan itulah yang aku tanamkan pada anakku agar dia tidak bergantung pada manusia, tapi hidup dengan akal dan adab. Sama seperti nama yang aku berikan kepadanya Muhammad Akmal Fariz sosok laki-laki yang penuh akal sempurna dan penyempurna agama.
Mudah mudahan ya bunda anakku sama dengan namanya. Karena aku mengajarkan anak aku jangan hidup bersandar dengan tiang, karena jika tiang itu roboh kita tidak bisa bersandar, jika kita bersandar dengan manusia, manusia bisa meninggal, jadi bersandar lah dengan adab.
Sesungguhnya orang beradab pasti berilmu. Sampai sekarang pun kalau anak aku jatuh saat jalan, aku gak mau nolong bukan aku yang tega, tapi aku hanya mengajarkan bahwa selagi mampu sendiri jangan bersandar dengan orang lain.
Dan alhamdulillah bagaimanapun anak aku jatuh dia gak nangis walaupun kaki dia berdarah dia hanya bangun sendiri dan bilang: “Bu saya tadi jatuh ini berdarah,” dan aku cuma bilang, “gak papa yang penting nanti hati hati kita cuci tangan dan kaki.”
Memang waktu anak aku jatuh ada tetangga yang menyalahkan aku, karena aku yang teledor, terus aku gak bantuin anak. Tapi aku tutup telinga,bagiku hanya aku yang tahu anakku, bagaimana aku membentuknya. Aku yakin dari kita banyak berbaik sangka dengan diri kita sendiri baik sangka dengan sikap anak kita.
Itu adalah doa paling ampuh yang akan dikabulkan Allah kelak. Tapi bukan berarti kalau ada yang nasehati aku, aku gak dengerin yah, aku dengerin tapi aku saring dulu semuanya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.