Kabar duka menghampiri sebuah keluarga di Kelurahan Pematang Reba Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Buah hati mereka yang baru saja berusia 5 tahun tewas saat bermain ayunan. Anak main ayunan tersebut diketahui tewas dengan posisi tergantung tali yang biasanya digunakan untuk menggantung hewan kurban.
Peristiwa memilukan ini terjadi pada Senin, 26 November 2019 lalu. Polisi yang menangani kasus ini menyatakan bahwa korban ditemukan tewas pada pukul 9 pagi di hari Senin.
Awalnya korban hendak bermain ayunan bersama teman sebayanya di sebuah tanah kosong berjarak 50 meter dari rumah orangtuanya. Tanah kosong itu biasanya digunakan untuk pemotongan hewan kurban ataupun untuk hewan akikah.
Kanit Reskrim Polsek Rengat Barat, Ipda Miki menyatakan bahwa korban dan temannya bermain ayunan di dekat simpul untuk memotong kambing yang memang sebelumnya ada di dahan pohon dekat ayunan.
Miki mengatakan, “Korban memasukkan kepalanya ke dalam simpul tali tersebut, niatnya untuk main.”
Teman korban bernama Jeremy kaget melihat korban yang tak bergerak, Jeremy langsung lari ke rumah orangtuanya dan memberi tahu mereka bahwa temannya tergantung di dekat ayunan.
Mendengar hal itu, warga segera datang ke lokasi ayunan dan berusaha menyelamatkan korban yang berusia 5 tahun tersebut. Sayangnya, sebelum sempat dibawa ke rumah sakit, korban telah menghembuskan nafas terakhirnya.
Bahaya anak main ayunan yang perlu diwaspadai orangtua
Ayunan merupakan salah satu mainan yang paling sering menyebabkan cedera trauma otak pada anak-anak. Dalam Journal of Pediatric Surgery, data menyebutkan ada sebanyak 20,000 kunjungan ke UGD akibat cedera saat anak main ayunan.
Main ayunan dengan tempo cepat bisa menyebabkan cedera tulang belakang dan leher. Apalagi tubuh anak-anak masih belum berkembang secara sempurna. Beberapa gejala cedera yang bisa dialami saat main ayunan ialah:
- Sakit di bagian leher
- Leher terasa kaku
- Sakit kepala
Dalam beberapa kasus, anak-anak yang mengalami cedera tidak menunjukkan gejala apa pun sehingga hal ini tidak terdeteksi.
Karena itulah, pengawasan orangtua sangatlah penting saat si kecil bermain ayunan atau alat bermain lainnya di playground. Sesuaikan tinggi ayunan dengan tubuh si kecil, dan pastikan ia tetap berada di dudukan ayunan saat mainan itu digerakkan. Jangan mendorong ayunan terlalu tinggi agar anak tidak terlempar. Pastikan anak selalu berpegangan saat ayunannya didorong.
Meski memiliki risiko, tapi risiko fatal yang bisa dialami saat main ayunan cukup rendah. Oleh sebab itu, Parents tak perlu ragu bila hendak mengajak si kecil bermain ayunan.
Bermain ayunan bersama si buah hati bisa menjadi hal yang menyenangkan dan momen bonding yang seru bagi anak dan orangtua.
Kasus anak meninggal saat main ayunan ini hendaknya menjadi pelajaran agar kita sebagai orangtua selalu berhati-hati dan selalu waspada saat mengawasi anak bermain.
***
Baca juga:
Bocah ini alami memar parah setelah main ayunan putar, peringatan bagi Parents!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.