X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Nekat! Remaja 14 Tahun Lompat dari Gedung Sekolah Usai Ditampar Ibu

Bacaan 4 menit

Menghukum anak dengan kekerasan fisik kerap menjadi kontroversi. Pasalnya, hukuman fisik memiliki dampak buruk bagi tumbuh kembang anak. Hal ini bukan isapan jempol semata, buktinya seorang anak lompat dari sekolah usai ditampar oleh ibunya.

Kejadian ini membuat pihak sekolah dan keluarga merasa terpukul karena kondisi bocah tersebut sempat kritis akibat loncat dari lantai lima gedung sekolah. Seperti apa kondisinya sekarang? Apa yang menyebabkan ia ditampar hingga akhirnya lompat? Simak laporan lengkapnya berikut ini.

Ketahuan Main Poker, Anak Lompat dari Sekolah Setelah Ditampar Ibu

anak lompat dari sekolah

Ilustrasi hukuman fisik pada anak

Seorang remaja berusia 14 tahun di Wuhan, Cina nekat melompat dari lantai lima gedung sekolah setelah ditampar oleh ibunya di depan teman-temannya. Insiden itu bermula saat ia ketahuan bermain poker dengan teman-temannya di koridor kelas.

Pihak sekolah kemudian melaporkan para siswa tersebut kepada orang tua masing-masing dan meminta para orang tua dan wali untuk segera datang ke sekolah. Sambil menunggu para orang tua murid datang, mereka yang ketahuan main poker dihukum berdiri di depan koridor kelas.

Tak lama kemudian, ibu dari bocah tersebut datang dan marah besar melihat kesalahan putranya. Tanpa pikir panjang, ia pun langsung menampar pipi anaknya tak peduli meskipun ada banyak teman-teman anaknya yang menyaksikan.

Pihak sekolah sempat mengamankan sang ibu usai menampar putranya. Bocah tersebut juga tampak tenang selama sekitar 3 menit sebelum akhirnya memilih untuk melompat dari lantai lima gedung sekolah. Peristiwa tersebut terjadi secara cepat dan tiba-tiba hingga tak ada yang mampu mencegah bocah itu melompat.

Baca juga: Ini bahayanya jika Anda punya kebiasaan memukul anak. Hentikan sekarang juga!

Nyawa Tak Bisa Tertolong

anak lompat dari sekolah

Ilustrasi dampak hukuman fisik 

Mengutip World of Buzz via Pikiran Rakyat, bocah tersebut sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat pertolongan pertama. Namun, akibat benturan yang amat keras, nyawanya tak lagi bisa diselamatkan. Ia meninggal dunia di rumah sakit sekitar pukul sembilan malam waktu setempat.

Kejadian ini pun meninggalkan luka mendalam bagi ibu korban, keluarga, dan pihak sekolah. Pasalnya, semua terjadi begitu cepat hingga tak ada yang mampu mencegah siswa SMP tersebut loncat dari ketinggian. Sayangnya, nasi telah menjadi bubur. Tak ada lagi yang bisa dilakukan selain mendoakan bocah tersebut.

Kabar ini sempat menjadi topik perbincangan hangat di media sosial. Sebagian warganet menyalahkan remaja tersebut karena bersikap terlalu rapuh. Namun, tak sedikit pula yang mengecam tindakan ibunya.

Mereka meminta para orang tua untuk lebih memerhatikan kesehatan mental anak-anak. Mempermalukan anak di depan umum tentu bukan keputusan yang bijaksana dan dapat berakibat fatal.

Baca juga: Penelitian: Memukul Anak Sebagai Hukuman, Berdampak Buruk Pada Perkembangan Mental dan IQ Mereka

Dampak Buruk Hukuman Fisik Bagi Anak-anak dan Remaja

anak lompat dari sekolah

Kejadian di atas adalah bukti nyata bahwa hukuman fisik pada anak-anak dan remaja sama sekali tidak menyelesaikan masalah. Justru hal tersebut bisa memicu masalah yang lebih besar di kemudian hari. Dikutip dari berbagai sumber, berikut bahaya hukuman fisik bagi anak-anak:

1. Memengaruhi kerja otak

Penelitian yang dipublikasikan di Annals of Global Health pada tahun 2018 menemukan adanya hubungan antara memukul dan memarahi anak dengan keterlambatan perkembangan otak. Ini membuktikan bahwa kekerasan fisik memengaruhi kinerja otak terutama pada anak-anak.

Hasil penelitian menyebutkan bahwa anak-anak yang mengalami kekerasan fisik kemampuan bahasanya 5 kali lipat lebih lambat daripada mereka yang tidak. Tentu ini sebuah pukulan telak bahwa hukuman fisik sama sekali tidak direkomendasikan sebagai cara untuk mendisiplinkan anak-anak.

2. Berdampak buruk pada kesehatan mental

Sebuah penelitian tahun 2012 yang melibatkan 34.600 orang dewasa di Amerika Serikat (AS) menunjukkan bahwa 2-7% gangguan kesehatan mental seperti, depresi, kecemasan, dan paranoia memiliki hubungan erat dengan hukuman fisik. Sebanyak 6% peserta melaporkan bahwa mereka memiliki riwayat kekerasan fisik seperti didorong, ditampar, atau dipukul oleh orang tua mereka.

Ini menjadi bukti bahwa hukuman fisik pada anak mengganggu kesehatan mental mereka bahkan jauh setelah mereka dewasa. Akibatnya, sebanyak 59% peserta akhirnya mengalami ketergantungan pada alkohol, 41% mengalami depresi, dan 24% mengalami serangan panik.

3. Memicu KDRT dalam hubungan

Dalam sebuah penelitian tahun 2017, peneliti mewawancarai 758 orang dewasa muda. Hasilnya, mereka menemukan 29% responden yang menerima hukuman fisik saat masih anak-anak, terlibat dalam hubungan yang penuh dengan kekerasan ketika dewasa. Selain itu, anak-anak yang dipukul dan mendapat hukuman fisik lainnya juga berubah menjadi 3 kali lipat lebih agresif dari mereka yang tidak.

Nah, Parents, semoga kisah di atas bisa menjadi peringatan bagi kita semua bahwa hukuman fisik pada anak-anak bukan keputusan yang bijak. Dengarkan masalah anak dan hadapi bersama-sama apabila mereka membuat kesalahan. Tidak mau kan masa depan mereka terganggu? Jadi katakan tidak pada hukuman fisik ya!

Baca juga:

Kejam! Ibu ini mengikat dan menyeret anaknya pakai motor sebagai hukuman mencuri

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Ruhaeni Intan

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Nekat! Remaja 14 Tahun Lompat dari Gedung Sekolah Usai Ditampar Ibu
Bagikan:
  • Ibu Tega Bunuh Anak 5 Tahun Hanya karena Pecahkan Telur

    Ibu Tega Bunuh Anak 5 Tahun Hanya karena Pecahkan Telur

  • Gara-gara Game, Anak 11 Tahun Bunuh Diri dengan Melompat Dari Lantai 10

    Gara-gara Game, Anak 11 Tahun Bunuh Diri dengan Melompat Dari Lantai 10

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • Ibu Tega Bunuh Anak 5 Tahun Hanya karena Pecahkan Telur

    Ibu Tega Bunuh Anak 5 Tahun Hanya karena Pecahkan Telur

  • Gara-gara Game, Anak 11 Tahun Bunuh Diri dengan Melompat Dari Lantai 10

    Gara-gara Game, Anak 11 Tahun Bunuh Diri dengan Melompat Dari Lantai 10

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.