Penyebab anak kurang tidur
Anak kurang tidur karena tidak mau tidur siang atau sering terbangun di malam hari tapi susah tidur kembali? Sebagian besar orangtua khawatir dengan keadaan ini. Jangan-jangan anak kurang tidur atau justru mengidap sebuah penyakit.
Ada beberapa penyebab anak mudah sekali terbangun saat tidur atau bangun sebelum waktunya, yaitu:
1. Tidur telat
Mungkin Anda pernah membiarkan anak tidur lebih lama supaya besok ia bisa bangun sesuai jam yang Anda harapkan. Sayangnya cara ini kurang tepat, Parents. Membuat anak tidur telat, justru membuat tubuhnya lelah. Akibatnya anak justru sulit tidur, tidur tidak nyenyak sehingga akan lebih sering terbangun, dan bisa membuat kesehatannya terganggu.
Ada penelitian yang membuktikan anak terbiasa tidur telat akan berpengaruh buruk kemampuan motorik, bahasa, dan sosialnya. Peran Anda sebagai orangtua, bantu anak untuk membuat jam tidur biologis. Hindari mengikuti keinginan anak untuk terjaga.
Baca juga: Jam tidur anak mempengaruhi perkembangan otak
2. Kurang waktu tidur siang
Tidak benar jika anak yang kurang atau bahkan tidak tidur siang akan membuatnya tidur lelap di malam hari, dan bangun segar sesuai waktunya di pagi hari. Kurang atau tidak tidur siang justru membuat anak mengalami kesulitan tidur malam.
Ada penelitian mengungkapkan, anak yang tidak tidur siang kehilangan ekspresi seperti senang, tersenyum, dan tertawa sebanyak 34%, ketika diminta menyelesaikan permainan puzzle.
Serta mereka akan menunjukkan adanya peningkatan emosi negatif sebesar 31%, ketika berhadapan dengan puzzle yang lebih sulit dan sulit terpecahkan.
Amati anak ketika jam tidur siang datang. Saat anak mulai menguap, rentang perhatian mulai menurun, ini pertanda anak butuh tidur siang. Tubuhnya sudah lelah dan butuh istirahat.
3. Tidur karena terlalu mengantuk
Bagi anak, aktivitas tidur merupakan aktivitas belajar. Belajar untuk tidur sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Begitu juga dengan aktivitas ritual sebelum tidur, seperti buang air kecil, sikat gigi, cuci kaki-tangan-muka, ganti baju, dan berdoa.
Jika waktu tidurnya pukul 8 malam, berikan ia waktu untuk aktivitas sebelum tidur. Misalnya anak butuh waktu 15-20 menit untuk itu semua. Ingatkan anak 15-20 menit sebelum waktunya tidur.
Saat anak menunda-nunda melakukan ritual sebelum tidur, otomatis ia menunda untuk tidur. Akibatnya anak akan terjaga, dan baru tidur ketika kondisi tubuh sudah sangat mengantuk. Hasilnya, ia bisa rewel pada saat mau tidur. Tidurnya pun menjadi tidak nyenyak karena tubuhnya terlalu lelah.
4. Kondisi kesehatan
Tidak menampik kemungkinan, ada gangguan kesehatan pada anak yang membuatnya susah tidur dan cepat terbangun dari tidur. Amati tubuh anak, ya, Parents.
Jika Anda mendapati anak alami gangguan tidur mendengkur, tidur dengan mulut atau mata terbuka, kesulitan bernapas saat tidur, keringat berlebihan, sering gelisah, bisa jadi adanya gangguan kesehatan pada anak. Bila ini terjadi, segera konsultasi ke dokter anak.
Cara membuat anak tidur nyenyak
- Gunakan penerangan yang redup saat tidur. Agar anak sadar bahwa ketika lampu itu digunakan, artinya ia harus tidur. Dan ketika ada cahaya terang, pertanda ia harus bangun.
- Ciptakan lingkungan nyaman. Mulai dari sprei, selimut, pakaian, suhu ruang, dan suasana tenang atau tidak berisik. Jauhkan TV dan gadget dari anak yang mau dan sedang tidur.
- Terapkan bahwa tempat tidur hanya untuk tidur, bukan untuk bermain. Jadi saat Anda membawanya ke tempat tidur, ia tahu kalau ia harus tidur.
- Pastikan perut anak tidak dalam keadaan kosong atau kepenuhan. Keduanya membuat ia tidak bisa tidur atau tidur tidak nyenyak.
- Berikan minuman hangat sebelum anak tidur. Susu cokelat hangat dipercaya akan memberikan kenyamanan pada seseorang. Cocok untuk diminum sebelum tidur.
- Konsisten dengan penerapan jam biologis anak. Si kecil bisa karena terbiasa.
Durasi tidur anak
Durasi tidur yang diperlukan seorang anak berbeda-beda tergantung dengan usianya. Berdasarkan National Sleep Foundation, durasi tidur yang diperlukan bayi sampai remaja adalah:
- Bayi baru lahir usia 0-3 bulan = sekitar 14-17 jam
- Bayi usia 4-11 bulan = sekitar 12-15 jam
- Anak usia 1-2 tahun = sekitar 11-14 jam
- Anak usia 3-5 tahun = sekitar 10-13 jam
- Anak usia 6-13 tahun = sekitar 9-11 jam
- Remaja usia 14-17 tahun = sekitar 8-10 jam
Parents, apapun yang Anda lakukan untuk membuat anak cepat tidur dan tidur nyenyak, lakukan dengan cinta. Tak perlu memaksakan anak hingga mengeluarkan amarah Anda.
Paksaan seperti ini justru membuat anak cemas, sehingga ia menjadi makin sulit untuk tidur. Lakukan proses belajar tidur ini dengan penuh cinta dan konsisten.
Referensi: Health.us.news
Baca juga:
8 kesalahan dalam menerapkan pola tidur bayi, Parents wajib tahu