Kehidupan asmara Kiwil dan ketiga mantan istrinya memang menarik untuk diikuti ya, Parents. Terbaru, salah satu anak Kiwil menangis karena mendapat komentar tidak mengenakkan dari seseorang di lingkup pergaulannya.
Anak Kiwil Menangis Karena Dibully
Saat menjadi istri kedua komedian Kiwil, Meggy Wulandari dikaruniai tiga orang anak yaitu Rifky Arnanda Delta, Meisya Ardinda Delta, dan Alkhalifi Delta. Belum lama, sebuah kisah menyentuh datang dari sang anak yang bernama Meisya.
Sayangnya, bukan kisah bahagia. Meisya nyatanya pernah mendapat bullying berupa body shaming dari orang yang tidak bertanggung jawab. Cerita ini dikisahkan oleh sang ibunda melalui akun Instagramnya.
Meisya rupanya sedih karena kerap ada orang yang mencibir ibunya. Ia juga menyebut tidak suka ketika ada orang yang menyebut wajahnya sangat mirip dengan sang ayah.
“Semoga di Hari yang Fitri ini udah gak ada lagi orang yg julid yaa sama mama dan Meisya, jadi beberapa hari lalu Meisya nangis. Meisya nangis dan curhat dia ga suka mamanya dikatain orang, dia ga suka dirinya dikatain jelek trus dibilang kok mirip kiwil,” ujar Meggy memulai ceritanya.
Bukan tanpa alasan, umumnya memang anak perempuan lebih senang jika disebut mirip ibunya. Perempuan yang kini telah menikah dengan seorang pengusaha ini pun bercerita bahwa ketika kecil dulu ternyata pernah mengalami hal yang sama.
Artikel terkait: 8 Film Perang Terbaik, Jangan Sampai Anda Lewatkan!
“Dulu aku pun item kayak Meisya dekil kaya anak ga keurus. Namanya masih anak-anak ya, belum tau cara merawat diri. Mau diapain juga ya hitam jelek kayak kata orang. Akhirnya, setelah jadi anak SMA mulai merawat diri. Jadi rajin tuh luluran, maskeran, waktu kuliah malah suntik putih supaya putihnya sama kayak mamaku,” sambung Meggy.
Cibiran rupanya tak berhenti. Karena penampilannya saat ini sangat jauh berbeda dengan penampilan dahulu di masa kanak-kanak, banyak yang mengira Meggy melakukan operasi! Padahal, perubahan terjadi karena dirinya rajin merawat diri.
Artikel terkait: 3 Fakta Silsilah Keluarga Bella Hadid, Ternyata Berdarah Palestina dari Ayahnya
“Dulu aku heran kok mama ku cantik, kenapa aku jelek terbilang kayak anak pungut. Eh sekarang orang bilang, Meggy kayak dioperasi ya beda sama kecilnya. Komentar mulu sih orang memang. Padahal kalau treatment rutin setiap bulan, pasti bisa berubah. Apalagi sekarang semua kan canggih, tanpa harus operasi,” jelas Meggy.
Tak ingin anaknya larut dalam sedih, Meggy pun membesarkan hati sang anak. Ia menuturkan, jika Meisya nanti sudah tumbuh dewasa ia akan mengajari anaknya melakukan perawatan tubuh.
“Aku bilang ke Meisya kalau nanti kamu udah besar mama aja ke klinik kecantikan biar kamu putih dan cantik banget yaa sayang, orang katain Meisya biar aja. Sadarkah kalian kata-kata kasar kalian melukai hati dan bisa merusak mental anak-anak dari orang yang kalian gak kenal.
Kata Meisya: ‘masa aku di suruh make up Ma, kan aku masih kecil Ma’. Bagi kalian kalimat begitu sepele tetapi itu melukai hatinya. Semoga Setelah Idul Fitri semuanya jadi pada insyaf yah Aammiin yaa rabb,” pungkas Meggy.
Pola Asuh Orangtua yang Tepat bisa Cegah Anak Lakukan Bullying
Berbicara tentang bullying, hal utama yang biasanya dilakukan orangtua adalah sebisa mungkin mencegah agar buah hatinya kelak tidak menjadi korban bullying.
Padahal, yang tak kalah penting adalah mencegah agar anaknya tidak menjadi pelaku bullying itu sendiri. Untuk itu, berikut hal yang bisa dilakukan sejak dini pada anak agar tidak lakukan bully:
- Jelaskan sebab dan akibat secara terstruktur. Dalam kehidupan, anak pasti akan diajarkan tentang perilaku yang benar dan salah. Namun, penting bagi Parents mengajari konteks yang tepat. Misalnya anak melihat teman mencuri, arahkan anak untuk berpikir apa penyebab hingga temannya itu akhirnya mencuri? Buat anak mengerti konteks perbuatan tersebut, sehingga tidak bereaksi berlebihan yang berujung pada perundungan
- Kenalkan anak perbedaan dalam individu. Perbedaan yang dimaksud tidak hanya mengenai suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Kenalkan ia sebanyak mungkin perbedaan yang ada pada seseorang. Contohnya minat dan bakat setiap orang berbeda, begitu pula kondisi ekonomi, tingkat pendidikan, juga kondisi fisik manusia yang bisa saja berbeda. Tekankan pada anak bahwa perbedaan bukanlah halangan untuknya berteman dengan siapa saja
Artikel terkait: Bullying di Sekolah – Bagaimana Sebaiknya Orangtua Bersikap?
- Buka diskusi santai mengenai kriminal. Untuk anak yang sudah berusia dewasa, cobalah Anda membuka diskusi santai perihal kasus kriminal yang terjadi di luar sana. Bukan supaya anak jadi terinspirasi melakukan kriminal, namun supaya ia siap menghadapi kerasnya dunia. Diskusi mencakup kesalahan apa yang dilakukan, mengapa perbuatan itu salah, dan seperti apa dampaknya terhadap korban. Aturlah diskusi berjalan santai tetapi serius, dan dengan bahasa yang mudah dimengerti.
- Ajarkan cara berkomunikasi. Tak kalah penting, didik anak untuk berkomunikasi yang tepat dan cara memperlakukan orang lain. Dalam hal ini, Parents bisa menjadi contoh misalnya dengan menahan diri dan tidak seenaknya mengomentari semua hal
- Dukung anak berani melawan tindakan bullying. Terakhir, dukung anak agar tidak membenarkan tindakan bully di sekitarnya. Salah satunya dengan melaporkan tindakan perundungan pada guru dan orangtua agar bullying tidak berkelanjutan.
Parents, semoga cerita anak Kiwil menangis ini bisa menjadi pembelajaran kita semua dan anak bertumbuh jadi seseorang yang bisa menghargai orang lain.
Baca juga:
Bibir Ayu Dewi Tampak Seperti Dioperasi, Begini Reaksi Protes Sang Suami!
Istri Almarhum Komedian Sapri Melahirkan Putra Kedua Lebih Cepat dari HPL