Mal memang bukan tempat yang sepenuhnya aman bagi anak-anak, terutama yang masih balita. Cara terbaik menjaga anak ketika berada di mal adalah dengan meningkatkan kewaspadaan. Hal ini karena kasus anak kecelakaan di mal masih sering terjadi.
Sebuah foto mengerikan yang beredar di Facebook ini mencoba menyoroti pentingnya kewaspadaan orangtua saat membawa anak ke tempat umum.
Foto tersebut menunjukkan seorang balita yang sedang menangis, dan di wajahnya berlumuran darah yang keluar dari mata kirinya.
Ternyata, sebelumnya anak ini berlari-lari kecil di antara rak pakaian dalam sebuah pusat perbelanjaan saat mereka berbelanja. Lalu tepi yang tajam dari tempat gantungan pakaian dalam membentur matanya.
“Seorang anak berusia dua tahun tidak akan melihat ini (gantungan baju) sebagai sesuatu yang berbahaya,” tulis pesan di bawah foto. “Dia hanya sedang bersenang-senang dengan ibunya dan beberapa jam kemudian harus menjalani operasi untuk menyelamatkan matanya.”
Menurut akun yang menyebarkan foto ini, ibu si gadis kecil ingin gambar anaknya beredar di media sosial sehingga ibu-ibu lain dapat menyadari bahayanya bermain di antara rak pakaian bagi anak-anak.
Orangtua gadis kecil ini masih belum tahu seberapa buruk cedera yang dialami anaknya. Mereka masih harus menunggu kondisi matanya membaik untuk melihat hasil pengobatannya.
Usia balita memang masa saat anak sedang aktif-aktifnya, mulai penasaran dengan banyak hal yang menurutnya menarik. Sama halnya ketika para orang tua mengajak anak ke mal, Ia akan merasa bebas dan terlampau senang sebab bertemu banyak hal baru. Sebuah postingan facebook mengunggah, kisah kelalaian orang tua saat mengajak si anak di mal. Berikut ada tips mencegah anak kecelakaan di mal. Simak di sini.
Tips Mencegah Anak Kecelakaan di Mal
1. Buat Negosiasi dengan Anak
Segala hal baiknya dikomunikasikan dengan anak, dengan begitu Ia akan merasa diperlukan. Ketika hendak mengajaknya ke mal, ajaklah dulu pertukaran pendapat dengan anak. Terkait apa saja yang boleh Ia lakukan, dan tidak boleh dilakukan. Jangan sampai terulang seperti foto ini, dari postingan akun facebook. Terlihat bagian mata berdarah-darah, karena bermain di area gantungan baju.
2. Memberitahu Tidak Boleh Berteriak
Terkadang orang tua memilih menghardik anak, agar segera diam. Namun ternyata hal tersesebut tidak cukup efektif. Jika anak sudah mulai mengganggu, segera bawa anak ke tempat yang aman. Lakukan kontak mata dengan anak, sambil mengatakan bahwa di tempat umum tidak boleh berteriak. Katakan pula bahwa kebiasaan tersebut tidak baik, dan bisa mengganggu orang lain.
3. Melibatkan Anak dalam Aktivitas Belanja Anak
Saat mengajak buah hati berbelanja di mal, seringkali anda bingung dengan daftar belanjaan. Lalu keberadaan anak luput dari pengawasan orang tua, contohnya foto mengerikan anak yang sempat viral di facebook. Daripada mengulang hal yang sama, mulai sekarang libatkan anak berbelanja. Ajak si kecil memilih kecap, atau menghitung jeruk di keranjang.
4. Jangan Ada Kalimat Mengancam
Psikologis seorang anak masih sangat rentan, apapun yang masuk dalam otaknya akan di stimulasi. Hal ini yang luput dari para orang tua, dan kerap kali menggunakan ancaman untuk menurut instruksi. Tanpa disadari seringnya anda menggertak, justru membuat anak ketakutan. Fatalnya pengalaman buruk masa kecil inilah, nantinya akan mengganggu cara anak bersosialisasi.
5. Saling Memahami Kondisi
Jika anak anda sudah mulai berlari-larian di mal, bisa jadi pertanda Ia sudah bosan. Atau merasa anda acuhkan, dan badannya sudah capek ingin segera pulang. Sebagai orang tua, anda perlu memahami perasaannya. Daripada terlalu banyak melarang, lebih baik jelaskan jika di mal tidak diijinkan berlarian.
Tidak sekali atau dua kali anak-anak, mengalami kecelakaan di mal. Hal ini karena kelalaian orang tua, dalam melakukan pengawasan. Para orang tua terlalu sibuk dengan daftar belanjaannya. Kemudian beranggapan bahwa anak akan aman, masih bermain di sekitar tempatnya belanja. Ternyata malah ada kejadian tidak terduga, dan justru membahayakan si kecil. Solusinya libatkan anak memilih belanjaan, atau menghitung item di keranjang.
Anak-anak cedera di mal semacam ini bukan yang pertama kali terjadi, dan tentu saja bukan yang terakhir. Untuk itu, sebagai orangtua kita harus selalu mengawasi anak-anak kita setiap kali mengajaknya ke tempat asing.
Baca juga:
Terlepas dari genggaman orangtua, 2 balita terjatuh hingga tewas dari lantai 4 pusat perbelanjaan
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.