Anak jatuh telentang sering kali membuat sebagian orangtua panik. Pasalnya, beberapa penelitian menyebutkan bahwa jatuh dari ketinggian dapat berakibat fatal bagi pertumbuhan dan perkembangan otak sang bayi. Anak jatuh telentang juga dapat menyebabkan berbagai bahaya seperti cedera kepala, tulang punggung, gegar otak, bahkan kelumpuhan.
Untuk itu, setiap orangtua atau para pengasuh tidak boleh menyepelekan anak jatuh telentang, apalagi jika disertai dengan muntah. Meski demikian, orang dewasa tidak boleh sembarangan memperlakukan anak saat mengalami insiden nahas tersebut. Ada cara khusus mengatasi anak jatuh telentang dan muntah.
Artikel Terkait: Pertolongan Pertama Saat Bayi Jatuh
Bagaimana penanganan anak saat jatuh telentang dan muntah? Simak selengkapnya artikel berikut ini!
1. Jangan Segera Menggendong Anak Jatuh Telentang
Setiap orang tua pasti akan panik jika melihat anak jatuh telentang. Akibatnya, tak sedikit dari mereka berinisiatif untuk langsung menggendongnya. Namun tahukah, rupanya menggendong anak setelah terjatuh malah dapat menyebabkan risiko fatal.
Anak jatuh telentang biasanya akan berada dalam posisi leher ikut terlipat atau tertekuk. Hal ini dapat menyebabkan keseleo atau cedera fraktur tulang leher. Oleh sebab itu, ada baiknya untuk tidak segera menggendong si anak.
Terlebih jika anak jatuh telentang mengalami hilang kesadaran, orang tua dimohon untuk tidak sekalipun menggendong atau membalikkan tubuh anak. Jika anak tidak sadarkan diri, segera cari bantuan tenaga kesehatan karena ini termasuk salah satu kondisi darurat medis.
Adapun beberapa tanda bahaya setelah anak jatuh dan termasuk kondisi darurat medis, seperti cedera kepala, leher, punggung, tulang pinggul, atau paha secara serius, hilang kesadaran, mengalami kesulitan bernapas, tidak bernapas, atau mengalami kejang.
2. Amati Gejala
Jangan panik atau terburu-buru untuk mengangkat anak yang terjatuh. Memang tak bisa dipungkiri, anak jatuh selalu membuat orang tua merasa panik dan ingin segera mengangkatnya. Sayangnya, cara ini tidak dianjurkan oleh beberapa ahli.
Melansir laman Samitivej Hospital, langkah pertama untuk mengatasi anak jatuh telentang adalah dengan mengamati gejala yang timbul. Jika anak mengalami gejala bengkak, lebam, atau benjolan di kepala, disertai tangisan lalu tiba-tiba berhenti, berikan kompres dingin pada area yang bengkak.
Amati gejalanya selama 24-48 jam. Jika tidak ada gejala lebih lanjut setelah 24 jam, berikan kompres hangat ke area yang terbentur. Namun, jika ada gejala lebih lanjut setelah 24 jam, seperti menangis berlebihan dan tidak biasa, muntah, mengantuk, atau jika anak gumoh, segera bawa anak ke dokter.
3. Lakukan Terapi Singkat
Berdasarkan laman Medical News Today, jika anak jatuh disusul muntah atau kejang, miringkan badannya dengan lembut. Pastikan leher anak tetap lurus saat berguling. Tidak apa-apa untuk menggendong anak dan menghiburnya, terutama jika mereka sadar dan tidak tampak mengalami cedera serius.
Periksa dengan hati-hati, perhatikan kepala mereka apakah ada benjolan, memar, atau cedera lainnya. Periksa bagian tubuh bayi lainnya, termasuk lengan, kaki, dada, dan punggung. Jika anak tidak menunjukkan tanda-tanda cedera yang terlihat dan tidak tampak berperilaku berbeda, sebaiknya cukup untuk memantaunya dengan cermat dalam waktu singkat untuk memastikan tidak ada yang berubah.
Artikel Terkait: Saat anak Zaskia Mecca jatuh lalu demam, inilah saran dokternya
4. Biarkan Anak Istirahat
Setelah anak jatuh, tak sedikit dari mereka akan merengek atau menangis kesakitan. Tak jarang, beberapa anak merasa kelelahan dan terlihat lemas. Meski kondisi ini tergolong dalam darurat medis, namun jika anak tidak menunjukkan gejala serius, berikan anak waktu untuk beristirahat.
Biarkan anak beristirahat sesuai kebutuhan atau selama beberapa jam ke depan. Awasi anak dengan cermat selama 24 jam ke depan untuk mengetahui gejala atau perilaku yang tidak biasa.
5. Beri Obat Pereda Nyeri
Jika orangtua ingin memberikan obat pereda nyeri pada anak setelah terjatuh, gunakan parasetamol. Hal ini dikarenakan, parasetamol lebih aman untuk mereka daripada jenis obat pereda nyeri lainnya. Namun, jika setelah minum obat penghilang rasa sakit anak masih menangis dan masih kesakitan, dan kondisinya tidak membaik, segera bawa ke dokter.
Terlepas dari itu, pastikan bahwa telah memberikan obat pereda nyeri sesuai dengan dosis, kondisi anak, atau saran dokter.
Kelima cara tersebut wajib dipraktikkan jika menemui atau melihat anak jatuh telentang. Pastikan orangtua memiliki nomor darurat tenaga kesehatan atau dokter untuk berjaga-jaga jika sangat membutuhkannya.
Terlepas dari itu, ada beberapa cara menghindari anak jatuh telentang. Bagi bayi di usia lebih dari 4 bulan atau yang sudah aktif bergerak, usahakan untuk memasang safety bed rail untuk menjaganya tetap aman di tempat tidur.
Jika anak sedang aktif belajar berdiri atau berjalan, pasangkan bantal pengaman untuk mencegahnya terbentur ke lantai saat jatuh telentang. Orangtua juga wajib untuk selalu mengawasi gerakan anak ke manapun ia pergi.
If Your Child Falls Out of Bed, When Should You be Worried?
www.samitivejhospitals.com/article/detail/if-your-child-falls-out-of-bed
What to do after a baby falls
www.medicalnewstoday.com/articles/322208
Artikel telah ditinjau oleh:
dr. Gita Permatasari
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca Juga:
Pertolongan Pertama Saat Bayi Jatuh
Saat anak Zaskia Mecca jatuh lalu demam, inilah saran dokternya
Bayi Jatuh Dua Kali dari Ranjang Lalu Meninggal, Peringatan Untuk Para Orangtua