Gara-gara selfie di eskalator, anak jatuh 3 lantai dari gendongan ibunya

Peringatan bagi orangtua agar lebih waspada saat sedang bersama si kecil.

Lagi-lagi, seorang anak jatuh dari eskalator. Insiden yang mengejutkan dan membuat hati semua orangtua teriris ini terjadi pada 10 Mei yang lalu. Di mana kejadian ini terekam dalam sebuah CCTV.

Laporan mengatakan gadis kecil itu masih berusia 10 bulan, ia terlepas dari pelukan ibunya hingga jatuh setinggi 3 lantai di antara sela pagar pembatas dan eskalator.

Foto di atas memperlihatkan momen keluarga kecil ini sedang swa foto (selfie) yang terekam dalam CCTV. Anda pun bisa melihat video di bagian akhir artikel ini. Namun rekaman tersebut memang sangat menyedihkan karena memperlihatkan tragedi yang dialami keluarga kecil ini.

Baca juga : Anak perempuan ini rambutnya tersangkut di eskalator mall, peringatan untuk orangtua agar waspada

Anak jatuh dari eskalator hingga meninggal: Apa yang terjadi?

Menurut The New Straits Times dan The New Paper, keluarga dari Rajasthan, India, baru saja membawa puteri kecil mereka untuk menjalani pemeriksaan medis. Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanan dengan mendatangi pusat perbelanjaan di distrik Ganganagar di negara bagian Rajasthan dekat klinik.

Rekaman video menunjukkan peristiwa nahas yang dialami puteri kecil yang malang ini yang jatuh dari eskalator hingga meninggal dunia.

Dalam video singkat yang terekam dalam CCTV, terlihat pasangan suami istri mengambil foto selfie dekat eskalator. Sang ibu mengenakan pakaian berwarna oranye dan sedang menggendong seorang bayi perempuan.

Selanjutnya, mereka berjalan, dan terlihat kembali di CCTV di eskalator, menuju lantai atas. Menurut para saksi, sang suami telah meminta istrinya untuk selfie.

Dijelaskan oleh para saksi, ketika itu sang ibu berada di sisi tepi eskalator, dan karena permintaan sang suami, ia pun kehilangan keseimbangan hingga akhirnya puterinya terlepas dari gendongan. Sang bayi pun jatuh dan masuk ke celah antara pagar dan eskalator.

Dalam rekaman video CCTV tersebut memperlihatkan betapa paniknya dan ketakutan sang orangtua, karena kaget lantaran anak jatuh dari eskalator. Mereka pun langsung lari ke bawah untuk memastikan kondisi anaknya.

Namun, menurut laporan puteri kecilnya, anak yang jatuh dari eskalator ternyata tidak bisa tertolong.

Polisi telah mengeluarkan pernyataan dan mengatakan, "Ini adalah kasus yang jelas bahwa kejadian ini merupakan sebuah kecelakaan," Oleh karena itu, polisi menegaskan bahwa pihak kepolisian tidak melakukan tindakan hukum terhadap orangtua korban.

Atas peristiwa ini theAsianparent, ikut berduka dan bisa merasakan betapa besar rasa kehilangan yang dirasakan oleh orangtua korban.

Lewat peristiwa ini seakan mengingatkan kita kembali, bahwa sebagai orangtua wajib memerhatikan keamanan anak. Harapannya, kejadian anak jatuh dari eskalator ini tidak perlu terulang kembali.

Cara terbaik untuk mencegah kecelakaaan semacam ini terjadi adalah dengan mengingat kembali betapa pentingnya untuk tidak lengah dan memastikan anak selamat.

Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah kecelakaan?

  • Selalu waspada terhadap lingkungan, dan waspada terhadap apa yang dilakukan oleh Si Kecil.
  • Terkait dengan kebiasaan keluarga untuk melakukan swa foto bersama Si Kecil, penting bagi orangtua untuk lebih dulu memerhatikan lingkungan dan kondisi. Apakah memang tepat untuk melakukan swa foto? Apakah lingkunganya aman? Eskalator yang bergerak tentu saja bukanlah tempat untuk melakukan swa foto.
  • Saat berada di eskalator, ajarkan anak untuk lebih hati-hati saat berada di eskalator. Jangan biarkan anak lari-larian di eskalator.
  • Jangan melakukan swa foto saat menggendong anak, terlebih ketika sedang menggendong bayi. Ingat, bayi kerap kali menggeliat atau meronta saat menangis, sehingga bisa dengan mudah terlepas dari lengan dalam hitungan detik jika Anda lengah dan tidak memeluknya dengan erat.
  • JANGAN izinkan anak-anak bermain dekat eskalator, atau lift.
  • Jangan memainkan ponsel saat sedang berada di eskalator. Karena orang yang terburu-buru dari belakang rentan menabrak Anda dan sebabkan ragam risiko lainnya .
  • Jika Anda berada di mal dengan anak-anak yang usianya sudah lebih besar,  ajarkan mereka tentang apa yang harus dilakukan jika tersesat. Ajarkan anak untuk segera mencari petugas keamanan atau pusat informasi. Latih agar anak bisa menghapal nomor telepon genggam milik Anda.

 

Artikel ini sudah dipublikasikan di theAsianparent Singapura

Baca juga :

id.theasianparent.com/ibu-menyelamatkan-anaknya-sebelum-meninggal-di-eskalator/