5 Hal yang Harus Dilakukan saat Anak Bercita-cita Jadi YouTuber

Jangan menyangkal & merendahkannya, ini tips untuk Parents jika anak ingin jadi YouTuber! Yuk, disimak!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pekerjaan menjadi YouTuber atau content creator kian menjadi pekerjaan impian anak laki-laki dan perempuan di negara manapun, termasuk Indonesia. Selain karena anak sekarang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan menonton video termasuk YouTube, pekerjaan sebagai YouTuber dipandang enak dijalani karena mudah untuk mendapatkan uang dan popularitas. Lantas, bagaimana jika anak ingin jadi YouTuber?

Jika seorang anak mengatakan “saya ingin menjadi YouTuber di masa depan”, mungkin ada banyak orang yang tidak menyambutnya dengan baik. Nyatanya, pekerjaan sebagai YouTuber mungkin tidak benar-benar bisa mengesankan orang tua. Padahal sebenarnya bekerja sebagai YouTuber itu juga tidak mudah dan membutuhkan kerja keras.

Lantas, apa yang Parents lakukan saat anak ingin jadi YouTuber suatu saat nanti? Atau mungkin bercita-cita tak sesuai harapan kita? Berikut bisa menjadi tips apa yang sebaiknya Parents lakukan.

1. Jangan menyangkal impian anak!

Yang harus dilakukan pertama kali adalah jangan pernah menyangkal impian anak. Dengarkanlah mereka ketika mereka berbicara dengan penuh semangat mengenai apa yang akan mereka lakukan di masa depan meskipun hal tersebut kadang-kadang di luar kemampuan kita.

Saat kita menyangkal impian mereka, anak akan berpikir kalau mereka tidak boleh membicarakan tentang mimpi dan apapun tentang impian masa depannya. Bahkan jika impian anak kita adalah di luar batas kemampuan kita, yang lucu dan terdengar mustahil sekalipun, tetaplah jangan menolak dan menyangkalnya.

Artikel terkait: Besaran Gaji Youtuber: Cara Menghitung dan Sumber Penghasilannya

2. Memuji anak

Anak-anak tentu lebih senang jika dipuji daripada dimarahi. Lagipula, memuji impian mereka untuk masa depan bisa lebih memotivasi mereka agar lebih berusaha dan belajar dengan sungguh-sungguh.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pujian dari orang tua juga bisa menjadi kekuatan pendorong bagi anak-anak. Pastikan untuk memuji mereka, tidak hanya ketika mendengar impian mereka, tetapi juga secara teratur. Membesarkan hati anak-anak tentu akan membuat mereka percaya diri dan berenergi positif.

3. Menantang melakukan apa saja

Ketika kita sebagai orang tua mendengar tentang impian masa depan anak, meskipun itu adalah impian yang tidak masuk akal sekalipun, kita juga harus menantang mereka. Saat masih kecil, kita biasanya akan tertantang untuk melakukan sesuatu yang baru dan amat gigih menghadapinya. Jadi mari kita lakukan juga ke anak kita sebanyak mungkin. Apapun bentuk tantangannya.

Tantangan akan memberi mereka semangat untuk lebih berusaha sungguh-sunguh dan memberikan yang terbaik. Kalau ternyata akhirnya menyerah, kita akan mencoba yang lain. Sebagai orang tua, kita juga harus memberi contoh untuk tetap bersemangat memberikan mereka kesempatan dan tantangan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 6 Keluarga Artis Jadi YouTuber dengan Penghasilan Fantastis, Siapa Saja?

4. Memberikan pemahaman pada anak bahwa semua pekerjaan butuh kerja keras

Selain ke-3 hal tersebut, sebenarnya apapun profesi atau pekerjaan yang menjadi impian mereka nanti tetap membutuhkan kerja keras agar bisa berhasil dan sukses.

Menjadi YouTuber sendiri membutuhkan ketrampilan untuk merencanakan imajinasi, mempertimbangkan kebutuhan penonton, bagaimana memasarkan dan mempromosikan konten videonya agar ditonton oleh banyak orang, kemampuan mengedit video, kemampuan mengambil video yang bagus, dan tentu saja kontinuitas. Konsistensi seseorang sangat dibutuhkan saat ingin menjadi YouTuber sukses.

Kegiatan mempromosikan konten setelah merekam dan mengedit video bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan dengan cepat dan instan. YouTube sendiri memberi syarat-syarat yang tak mudah didapat hanya dengan membuat 1 atau 2 konten saja. Untuk bisa di-monetize, konten video setidaknya harus ditonton sekitar 4.000 jam, mempunyai subscriber minimal 1000 orang, dan beberapa persyaratan lainnya. Tentunya hal tersebut tidak mudah dan cepat dilakukan.

Dengan kata lain, profesi YouTuber yang terlihat indah dan mudah, ternyata menuntut usaha luar biasa di belakang layarnya. Pekerjaan serupa seperti selebgram, tentu bukan juga hal yang mudah dilakukan. “Ah cuma iklan endorse doang, ah cuma bergaya doang” tentu bukanlah hal yang bagus diucapkan ke anak kita.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagaimanapun juga kita harus mengajari anak untuk menghargai apapun pekerjaan yang orang lain lakukan karena mereka pun sudah berusaha keras untuk menunjukkan yang terbaik.

5. Mendukung ketika anak ingin menjadi YouTuber

Kalau anak memang sudah terlihat sangat ingin mencoba menjadi YouTuber sejak kecil, ajaklah anak untuk mencari tahu tentang YouTuber dengan melihat video YouTuber kecil dan pemula lainnya atau dengan membaca artikel. Ajaklah anak untuk merencanakan konten video yang bermanfaat sekaligus menyebarkan energi positif ke penontonnya nanti, bagaimana cara merekam video dan mengeditnya, dan lain sebagainya.

Tentu hal ini membutuhkan dukungan kita sepenuhnya. Sebagai awal, biarkan dia melakukan semua itu sendiri dan sesekali kita arahkan. Kalau kita saja nggak paham, sebaiknya kita juga mencari informasi dan menggali lebih dalam tentang konten YouTube.

Yang jelas, apapun impian anak, sebisa mungkin kita mengajak anak untuk mencari tahu tentang profesi impiannya tersebut. Sembari mencari tahu potensinya, tentu bisa kita arahkan juga untuk mencoba ini itu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anak ingin menjadi YouTuber atau apapun cita-cita anak maupun pekerjaan impian mereka, kita tak boleh menyangkal dan merendahkannya. Biarkan saja mereka memiliki impian tersebut. Meski kadang dalam benak Parents pasti menginginkan profesi yang pendapatannya stabil dan menjanjikan, kita tak pernah tahu kemajuan seperti apa yang terjadi di masa depan. Jadi, mari kita menantang diri kita sendiri sebagai Parents dan anak kita untuk mencoba hal baru setiap harinya.

Ditulis oleh Primasari N. Dewi, UGC Contributor theAsianparent.com

Artikel UGC lainnya:

Bangun Bonding Orang Tua dan Anak, Yuk Belajar dari Deddy dan Azka Corbuzier

Cerita MPASI Pertama Bayiku, dari Bubur Ayam Mentega yang Bikin Hepi hingga Drama Penolakan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ajarkan 4 Kebiasan Baik Saat Makan di Luar yang Bisa Diajarkan ke Anak