Aktif sebagai dokter kecantikan, tersimpan kisah anak Dokter Reisa Broto Asmoro alergi makanan. Kala itu, anak sulungnya yakni RR. Ramania Putri Broto Asmoro mengalami alergi yang nyaris mengancam jiwa.
Kisah Anak Dokter Reisa Broto Asmoro Alergi
Dalam Media Gathering bertajuk Tidak Semua Bakteri Baik Memilih Suplemen Probiotik yang Tepat untuk Keluarga bersama Interlac Selasa 23 Mei 2023, dokter Reisa membagikan kisahnya.
“Waktu itu Ania sampai kejang dan sampai bikin aku panik. Aku sudah melakukan tes EEG (Electroencephalogram) lengkap sekepala semuanya baik. Akhirnya ke dokter dan nanya profesor. One day kepikiran baru tau kok normal tapi kejang gak beraturan, ” ujar Reisa memulai ceritanya.
Kecurigaan bertambah karena kejang pada anaknya baru muncul setelah ia mengonsumsi makanan tertentu sebelum menyusui putrinya. Ia menduga Ania mengalami alergi.
“Apa ini alergi karena setiap aku habis makan seafood atau apa. baru besoknya gejalanya ini muncul. Aku akhirnya konsul ke dokter alergi, ternyata memang efek alergi ke anakku itu gak sebatas bentol, kemerahan atau asma tapi kejang. Di keluarga padahal nggak ada yang kejang,” sambung dokter Reisa.
Setelah mengetahui anaknya alergi, dokter Reisa segera melakukan eliminasi makanan. Dan benar saja, kejang pada anaknya tidak lagi muncul. Kalaupun muncul, gejala hanya sebatas gangguan pencernaan.
“Setelah minum obat alergi, gejalanya nggak sefatal dulu. Sekarang masih ada makanan yang nggak bisa Ania makan.” ujar dokter Reisa.
Berkaca dari traumanya akan kejang Ania, dokter Reisa langsung mengantisipasi ketika anak keduanya lahir. Namun, Reisa berlega hati karena gejala alergi Yoda tidak separah kakaknya dulu.
“Waktu hamil aku udah antipati banget. Alhamdulillah baik aja nggak pernah sampai kejang atau diare berat. Waktu itu kambuh setelah megang telur di peternakan muncul tuh gatel. Karena kan dari peternakan banyak debu alergen terhirup. Setelah minum obat nggak parah,” ujar Reisa.
Artikel Terkait: 7 Potret Ania Putri Dokter Reisa Broto Asmoro yang Menggemaskan
Larang Anak Jajan di Luar
Usai mengetahui anaknya mengidap alergi, Reisa berinisiatif melacak makanan yang memicu alergi anaknya.
“Si kakak alergi cokelat, keju, bahkan alergi beberapa buah dan sayur termasuk tomat. Ia juga alergi seafood, ayam, telur, dan masih banyak lagi. (Karena itu) makanannya dari pagi sampai malam saya siapkan dari rumah,” ungkap Reisa.
Dengan riwayat alergi dan level yang tergolong parah, dokter Reisa melarang anaknya jajan di luar. Kalau pun sekolah menyediakan makanan, Reisa mengecek apa saja makanannya.
“Ribet memang. Saat si kakak berusia sebulan, saya tahu dia mengidap alergi,” ujarnya. Sejak peristiwa itu, Reisa mengaku trauma bila sesuatu terjadi lagi pada buah hatinya itu.
Reisa sering memperingatkan Ania agar tidak sembarangan menerima makanan yang diberi orang lain, terutama cokelat.
“Alerginya fatal soalnya dia sampai kejang-kejang kan. Dan dia pernah diare hebat juga dan sempat masuk PICU dulu. Jadi saya trauma deh, kalau untuk makanan dia sudah tahu. Kalau ditawarin sama orang dia tahu kalau enggak boleh nanti sakit.” ujar Reisa.
Walaupun berprofesi sebagai dokter, Reisa masih berkonsultasi dengan dokter anak terkait alergi yang dialami Ania.
“Saya tetap konsultasi biar gimana juga butuh spesialis anak kan. Terus pengalaman saya juga kan nggak sebanyak itu. Dengan konsultasi saya lebih yakin, lebih tenang kan.” pungkas dokter Reisa.
Baca juga:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.