Warga sekitar Jawa Timur dibuat heboh lantaran beredar berita tentang seorang anak di Magetan disunat jin. Mereka pun berdatangan ke rumah bocah tersebut karena penasaran seperti apa kejadian yang menimpanya.
Lantas, bagaimana sesungguhnya kisah lengkap peristiwa tersebut dan benarkah si anak disunat makhluk halus? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Anak di Magetan Disunat Jin: Mimpi Dijemput Mobil Tanpa Sopir
Walaupun bukan sesuatu yang bersifat umum dan lumrah, kisah anak disunat jin barangkali bukan hal yang baru terdengar. Peristiwa serupa pernah menimpa sejumlah anak laki-laki di berbagai daerah. Biasanya, kejadian semacam ini selalu memicu rasa penasaran warga sekitar.
AU bersama sang nenek. Foto: Jatimnow.com
Melansir Detik.com, warga Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan, dihebohkan dengan seorang bocah yang diduga disunat jin. Kulit kelamin AU (7), warga Desa Tanjungsari, ini tampak terpotong meski belum pernah disunat sebelumnya.
Kedua orang tua AU, Halimik (40) dan Sutinah (35) mengaku heran atas kejadian yang menimpa anaknya, Kamis (12/11/2020).
“Kita kaget atas kejadian ini padahal sebelumnya memang anaknya minta ingin disunat kan,” ujar Sutinah kepada wartawan di rumahnya, Minggu (15/11/2020).
Permintaan anaknya tersebut dijawab Sutinah dengan bapaknya masih mencari hari baik untuk khitan.
Sutinah mengaku keluarga yang lain juga kaget saat mengetahui kelamin anaknya tiba-tiba telah disunat. Kondisi disunat ini pertama kali diketahui sang nenek, yang melihat AU mengeluh perih saat buang air kecil.
“Yang pertama mengetahui kalau sudah dikhitan adalah neneknya. Pagi-pagi katanya perih setelah kencing. Setelah diperiksa oleh neneknya ternyata sudah disunat,” katanya.
“Namun pada malam hari sebelumnya, anak saya katanya mengaku bermimpi jika dijemput mobil berwarna merah. Dari pengakuannya mobil tersebut tidak memiliki sopir alias jalan sendiri. Pengakuannya diantar oleh mobil tersebut ke tempat mantri bernama Sunarto dan kemudian dikhitan.” paparnya.
Atas kejadian bocah disunat jin, Sutinah mengaku banyak warga penasaran dan mendatangi rumahnya. Sutinah mengaku telah menggelar selamatan kecil sebagai bentuk rasa bersyukur karena anaknya telah berkhitan meski dengan cara yang tidak lazim.
“Kemarin kami selamatan, bersyukur jika anak saya sudah dikhitan,” tandasnya.
Artikel terkait: Heboh! Anak TK di Tuban Disunat Genderuwo, Ini Penjelasan Medisnya
Penjelasan Medis Tentang Anak Disunat Jin
Meski kerap dihubungkan dengan hal mistis, kejadian anak disunat jin sebenarnya dapat dijelaskan secara medis. Kondisi ini dinamakan parafimosis. Nah, untuk mengetahui apa itu parafimosis, seperti apa gejalanya, dan apa yang harus dilakukan Parents ketika hal serupa terjadi, simak ulasannya berikut ini ya.
Parafimosis merupakan kondisi ketika kulit yang menutup penis (kulup) tidak dapat kembali pada posisi semula setelah ditarik. Parafimosis terjadi pada penis yang belum disunat. Kelainan ini dapat terjadi di segala usia, namun lebih sering terjadi pada anak-anak dan lansia.
Gejala Parafimosis
Parafimosis menyebabkan kulup dan kepala penis menjadi bengkak dan tersumbat sehingga memperlambat atau menghentikan aliran darah yang menuju ke kepala penis. Akibatnya, akan timbul rasa sakit di ujung penis dan warnanya menjadi merah gelap hingga biru. Seseorang yang mengalami parafimosis juga akan kesulitan buang air kecil.
Apabila tidak segera ditangani, kondisi ini berpotensi menyebabkan kematian jaringan penis (gangrene). Kondisi ini berbahaya dan harus segera diobati. Nah, makanya, parafimosis harus ditangani dengan baik untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Pengobatan
Usia dan beratnya kondisi akan menentukan tindakan yang akan diambil. Umumnya, langkah pertama yang akan dilakukan untuk mengobati parafimosis adalah mengurangi pembengkakan serta mengeluarkan darah yang tersumbat. Caranya:
- Mengompres bagian yang bengkak dengan es.
- Di sekitar penis akan dibungkus perban dengan erat. Lalu dokter akan menggunakan jarum untuk mengeluarkan nanah atau darah pada kulup atau penis.
- Dokter akan menyuntikkan hyaluronidase untuk mengurangi pembengkakan.
Setelah pembengkakan hilang, dokter akan mencoba untuk mengembalikan kulup ke posisi semula.
Sayatan kecil akan dibuat untuk meredakan pembengkakan pada penis untuk kasus yang berat. Namun pada kondisi yang lebih serius lagi, sirkumsisi atau sunat (prosedur menghilangkan kulup) akan ditempuh. Dengan begitu, parafimosis diharapkan tak akan terjadi kembali.
Nah, itulah penjelasan ilmiah tentang anak yang disunat jin. Perlu Parents ketahui, menjaga kebersihan penis merupakan cara utama dalam mencegah kondisi seperti parafimosis.
Baca juga:
Pilih sunat laser, ini kelebihan dan kekurangannya!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.