Seorang anak di Kalimantan Tengah tega bunuh ibu kandung sendiri dengan sadis. Pelaku diketahui menggorok leher sang ibu hingga tewas. Bagaimana kronologi pembunuhan tragis itu terjadi?
Kronologi Anak Tega Bunuh Ibu Kandung
Peristiwa pembunuhan tragis yang melibatkan anak dan ibu terjadi di Kobar, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Seorang pemuda berinisial MFS yang berusia 22 tahun tega membunuh ibu kandungnya dengan cara menggorok leher sang ibu hingga tewas.
Dikutip dari sumber laman iNews, peristiwa pembunuhan tersebut terjadi. Peristiwa naas tersebut terjadi pada Minggu (19/11) sore lalu. Awalnya, pelaku memukul korban dengan setrika. Setelahnya, MFS mengambil sebilah pisau dan langsung menggorok sang ibu hingga meregang nyawa.
Diketahui berdasarkan keterangan pelaku, pada Jumat (17/11) pagi, pelaku baru tiba dari Semarang menggunakan Pesawat ke Pangkalan Bun. Namun, pelaku tidak langsung pulang ke rumah, melainkan tidur di tempat Ibadah. Setelah itu, hari Minggu ia menggunakan travel menuju ke Pandu Sanjaya, kemudian sembunyi di belakang rumah sang ibu.
Menjelang magrib (Minggu petang), pelaku masuk ke dalam kamar sang ibu kandung setelah berbicara sebentar, tiba-tiba pelaku langsung mencekik leher korban (ibu kandung) dan kepalanya dipukul pakai seterika dan juga menggorok leher korban dengan pisau di bagian leher kanan sebanyak 3 sayatan.
Setelah sang anak bunuh ibu kandung, pelaku pun akhirnya menyerahkan diri ke Polsek Pangkalan Lada pada Senin (20/11) sore.
Artikel terkait: Tidak Diberi Uang 1 Juta, Seorang Anak Tega Bunuh Ayah Kandung
Sakit Hati karena Dimarahi
Kepada polisi, MFS mengaku tega membunuh ibu kandungnya karena sakit hati sering dimarahi. Selain itu, pelaku dan korban juga sempat terlibat cekcok, di mana korban menyebut pelaku sebagai anak dajjal hingga menyebut pelaku bukan anaknya.
Dikutip dari laman sumber, pelaku sempat mengurung diri hingga Senin (20/11), dan langsung menyerahkan diri setelahnya.
Barang bukti yang berhasil diamankan adalah strika, pisau, selimut, kacamata, tas kulit warna hitam, pakaian/celana panjang dan 2 buah ponsel. Saat ini tersangka masih ditahan di Polres Kobar untuk menjalani pemeriksaan.
Pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHP Sub Pasal 338 KUHP atau Pasal 44 Ayat (3) Jo Pasal 5 huruf (a) UU Nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga. Pelaku diancam hukuman mati atau penjara seumur hidup, atau penjara sementara selama 20 tahun.
Dampak Sering Memarahi Anak Bagi Psikologisnya
Sebagai orangtua, tak jarang jika kita lebih mudah tersulut emosi. Padahal, sering memarahi anak membawa dampak yang buruk untuk psikologis si kecil kelak. Apa saja?
1. Tumbuh Menjadi Sosok yang Tidak Percaya Diri
Sering dimarahi orangtua akan menbuat anak selalu merasa bersalah bahkan takut untuk melakukan kesalahan, sehingga kepercayaan diri anak terkikis. Akibatnya, anak memilih untuk selalu berada di zona nyaman yang membuatnya terbebas dari amarah orangtua. Bahkan, tak menutup kemungkinan anak jadi enggan melakukan apapun.
2. Anak Jadi Egois dan Keras Kepala
Setelah memarahi anak, mungkin Parents akan merasa sedikit lega karena amarah dalam hati berkurang. Namun, tahukah Parents bahwa hal ini akan berdampak buruk pada psikologis si kecil. Sering mendapat amarah karena hal sepele akan membuat anak tumbuh egois dan keras kepala.
3. Tumbuh Jadi Pemberontak
Awalnya anak mungkin akan menurut karena takut dengan amarah orangtua, namun tahukah Parents bahwa hal ini biasanya tak akan bertahan lama. Perlahan, anak akan membela diri sendiri dan selanjutnya berani berbicara kasar dan menentang orangtua. Apapun yang dilakukan orangtua tak akan dirasa benar di benak anak karena anak lelah dimarahi, diatur terus menerus oleh orangtua.
Artikel terkait: Anak Suka Melawan Orangtua? Ini 11 Tips Menghadapi Anak Keras Kepala
4. Anak Akan Tumbuh Menjadi Apatis
Dalam beberapa kasus, tak sedikit anak yang sering dimarahi orangtua tumbuh menjadi pribadi yang apatis. Anak akan tumbuh menjadi sosok yang kurang peduli dengan lingkungan sekitar dan hanya peduli terhadap kepentingannya sendiri.
Itulah informasi tentang peristiwa tragis anak bunuh ibu kandung. Semoga peristiwa ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.
Baca juga:
Pembunuh Anak 5 Tahun Gorontalo Diduga Ibu Tiri dan Nenek Serta Ayah
8 Fakta Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Ada Bercak Darah di Baju Saksi
Kasus pembunuhan ibu dan bayi di Cilegon, pelaku adalah suami korban!