Seorang anak memang harus berbakti pada orangtuanya. Hal ini disadari betul oleh Yuda Setiawan (12) yang kisahnya tengah viral di media sosial. Seorang anak berbakti kepada orang tua ini, secara ikhlas menjaga sang ayah seorang diri di rumah sakit, selama 3 bulan lamanya.
Kisah anak berbakti kepada orang tua ini viral di instagram
Kisah seorang anak berbakti kepada orang tua ini kemudian menjadi viral di instagram. Hal ini terjadi setelah sebuah akun instagram @Rumah_teduh_sahabat_iin mengunggah video yang menceritakan kisah Yuda yang sangat tabah menjaga ayahnya, Iwan Setiawan, yang menderita tumor otak di RSHS (Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin, Bandung) seorang diri.
Dalam video tersebut, disebutkan Yuda terpaksa tidak masuk sekolah selama 3 bulan untuk mengurus ayahnya. Ibunya disebutkan pergi dan tidak diketahui keberadaannya.
Lihat postingan ini di Instagram
Bismillah… . . Yuda, 12 tahun ( bukan 6thn seperti yg iin sebut di video ini, maksudnya 6SD ), yang kasusnya menjadi VIRAL luar biasa padahal baru iin masukkan di stories ( SG ). . . Ayahnya, Pak Iwan tumor otak, dan akhir2 ini sering kejang2 mungkin juga karena stress, selalu curhat perihal istrinya yg pergi dan minta cerai meninggalkan ya yg sakit dan 2 anak2 kecil dan 1 sdh besar kerja diluar kota. . . Yuda, iin yakini banget, disayang makhluk2 langit, karena kecintaannya dan pengorbanannya yang tulus pada ayahnya, membuat Yuda, tanpa iin duga menjadi viral di dunia maya. Sehingga mengalir bantuan baginya alhamdulillah. Deras… 😭😭. Jadi insya Allah ya.. para sahabat, netizen semuanya… anak ini insya Allah aman dalam pendampingan kami. . . Hanya ada dampak tidak terduga, ketika iin tidak menyangka snap gram iin banyak yg repost dan viral, dan tidak mencantumkan sumber asli dari akun ini. Termasuk beredar nomer2 rekening yg belum ACC ke iin dan iin ngga kenal. inalillahi wa inaillaihii roojiun. . . Mohoooooon please sahabat2 yg mau bantu perjuangan Rumah Teduh, bila ingin menyebarkan info kebaikkan, dicantumkan sumber asli atau repost dgn captionnya. Agar netizen bisa mengecek lgsg kebenaran ceritanya. . . Hasbunallahu wa nimal wakiil… . . Kang @achmaderik, nuhuuuuuun kita kejar editan utk menunjukkan, pasien ini berasal dari Rumah Teduh dan agar semua bantuan terkoordinir melalui 1 pintu. . . Nuhuuuuuun teman2 dari UNPAD @hasyasafarin @naufaalfm @bagasrizkys yg bantu galang dana. Mohon akadnya nanti tidak akan diberikan sekaligus karena pengobatan ayahnya masih akan panjang dan akan diberikan jg bagi pasien2 serupa yg banyak di Rumah Teduh. Hanya kebutuhan utamanya, pengobatan dan sekolah yuda akan betul2 kita jaga insya Allah
Sebuah kiriman dibagikan oleh Organized by Iin Achsien (@rumah_teduh_sahabat_iin) pada
Klarifikasi ayah Yuda terhadap berita yang berkembang di masyarakat tentang keluarganya
Dilansir dari Kompas, tidak lama berselang setelah video kisah Yuda menjadi viral, beredar pula video klarifikasi Iwan, ayah Yuda. Dalam video itu, Iwan mengklarifikasi, istrinya tengah bekerja ke Dubai, Uni Emirat Arab.
“Saya memohon maaf yang paling dalam lahir batin saya buat istri saya. Mohon maaf yang sebesar-besarnya,” kata Iwan dalam video tersebut.
Dalam video tersebut Iwan juga mengklarifikasi komentar warganet yang menyebut kepala desa dan lingkungan sekitar tak membantu. “Pak lurah (kades) sering membantu,” katanya.
Iwan juga mengucapkan terima kasih kepada Rumah Teduh dan para relawan yang sudah membantunya selama di RSHS.
Ayahnya menceritakan alasan Yuda harus menjaganya seorang diri
Iwan mengungkapkan, dirinya telah divonis menderita tumor otak. Pengobatannya pun telah dibiayai BPJS Kesehatan. Namun, untuk mencukupi biaya lain, seperti transportasi dari Karawang ke RSHS, ibu Yuda memutuskan bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab, sejak 2016, apalagi Iwan tak lagi bekerja.
Anak pertama Iwan harus bekerja dan tidak bisa setiap saat menjaga dan merawatnya, sehingga Yuda yang masih duduk di bangku kelas 6 SD yang harus merawat ayah dan menjaga adiknya yang masih berusia 3 tahun.
Sebelum berangkat sekolah, Yuda terlebih dahulu menyiapkan makanan untuk ayah dan adiknya. Sementara pekerjaan rumah lain, seperti mencuci baju dan lainnya, Yuda kerjakan sepulang sekolah.
Saat kondisi ayahnya memburuk, Yuda terpaksa membolos untuk menjaga dan merawatnya. “Saya ingin bapak sehat dan bisa bekerja lagi,” ujar Yuda, yang kini dianggap warganet sebagai anak berbakti kepada orang tua.
Jika ayahnya sudah sehat dan bisa bekerja lagi, Yuda berharap ibunya kembali ke Indonesia dan bisa berkumpul dengan keluarga seperti sediakala. “Kalau bapak sudah bisa bekerja, saya ingin ibu pulang,” tutupnya.
Baca juga:
"Aku berjanji tidak akan main lagi", tulis balita yang tewas disiksa dalam suratnya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.