Penyakit langka membuat anak ini alergi dengan airmatanya sendiri

Balita berusia 18 bulan menderita alergi yang membuatnya mengalami ruam setiap kali kulitnya bersentuhan dengan air, bahkan airmatanya sendiri.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air, bahkan kita tidak bisa hidup tanpa air. Namun, apa jadinya bila seorang anak alergi air, yang membuatnya selalu mengalami ruam jika kulitnya bersentuhan dengan air.

Anak alergi air ini baru berusia 18 bulan, namanya Ivy Lynn. Dia menderita kondisi yang disebut aquagenic urticaria, dia selalu menderita gatal-gatal dan ruam karena iritasi saat kulitnya bersentuhan dengan air.

Ruamnya terlihat seperti alergi biasa

Anak alergi air yang membuatnya terkena ruam parah setiap kali bersentuhan dengan air.

Brittany Angerman, ibunda Ivy menyadari putrinya mengalami ruam parah ketika sedang memandikan sang anak. Awalnya, Brittany mengira Ivy hanya menderita alergi karena sabun atau sampo. Dia juga mendapati, putrinya selalu kesakitan setiap mandi.

Brittany dan suami mencoba berbagai cara untuk menyembuhkan kondisi Ivy. Mengganti sabun dan sampo, mengganti air mandi, bahkan mencoba memandikan Ivy di tempat yang berbeda seperti hotel.

Mereka tidak mengerti apa yang menyebabkan ruam pada Ivy. Merekapun akhirnya memeriksakan sang anak ke dokter. Ternyata, diagnosis dokter pun membuat mereka sangat terkejut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Alergi pada anak

Dokter mendiagnosis anak alergi air yang membuatnya ruam

Dokter yang memeriksa Ivy memberitahu Brittany dan suaminya, bahwa putri mereka menderita kondisi langka yang hanya dialami oleh 50 orang di seluruh dunia. Ivy alergi terhadap air, sehingga tidak bisa bersentuhan dengan air selama lebih dari 20 detik. Kondisi ini juga membuat Ivy rentan terhadap airmata dan keringatnya sendiri.

“Ketika dia didiagnosis menderita penyakit itu, hati saya hancur. Kami sangat terkejut dan sedih. Ivy selalu mencoba memanjat dinding kamar mandi, karena dia merasa kesakitan dan ingin keluar dari sana,” Brittany bercerita.

“Kemudian dia mulai menangis karena kesakitan, dan wajahnya mulai muncul ruam serta bintik-bintik akibat alergi. Sangat sulit bagi saya sebagai orangtua menyaksikan hal tersebut,” tambah Brittany dengan pilu.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Anak alergi air sehingga selalu menderita ruam parah ketika mandi.

Brittany juga harus mengajari anaknya untuk tidak menangis, menahan airmata agar tidak keluar atau menumpahkan kesedihannya dengan cara lain. Supaya sang anak tidak bertambah kesakitan.

“Ini benar-benar sulit, hati saya hancur. Semua ini membuat saya marah dan sedih,” kata Brittany.

Anak alergi air yang tidak bisa lagi bermain dengan hal favoritnya

“Ivy dulu sangat suka air, dia sering bermain selang air di halaman saat musim panas. Tapi sekarang, dia takut pada air. Dan sebagai ibunya, hal ini membuatnya sangat sedih,” tutur Brittany.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Untungnya, Ivy masih bisa minum air. Orangtuanya pun sangat berhati-hati untuk tidak memandikannya lebih dari seminggu sekali. Mereka menggunakan tisu basah dan spons untuk membersihkan tubuh Ivy.

Dokter juga menyarankan agar Ivy hanya minum dan mandi dengan air yang dimurnikan (purified water), juga dijaga agar tetap berada di rumah dengan suhu ruangan ber-AC.

Beberapa pakar mengungkap, kondisi anak alergi air ini bukan semata karena airnya. Namun ada kandungan alergen yang memicu respon imun di dalam tubuh Ivy.

Orangtua khawatir dengan masa depan sang anak

Brittany dan suaminya khawatir akan masa depan Ivy, ketika dia mulai besar dan bersekolah. mereka takut Ivy akan menjadi korban ejekan karena kondisi alerginya. Kegiatan Ivy juga akan sangat terbatas, contohnya dia tidak bisa ikut kelas renang seperti teman-temannya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Oleh sebab itulah Brittany dan sang suami berencana pindah dari Minnesota, di mana mereka tinggal sekarang. Untuk pergi ke tempat yang lebih kering. Hal ini dilakukan demi Ivy.

Kondisi yang dialami Ivy belum bisa ditemukan obatnya, karena penyakit ini termasuk langka dan jarang sekali ada penelitian yang membahasnya.

Kini, Ivy bergantung pada upaya keras kedua orangtuanya untuk membuat hidupnya lebih nyaman. Dan belajar menahan airmatanya sendiri, agar tidak semakin kesakitan.

Semoga kondisi Ivy segera membaik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Ditulis ulang atas izin dari theAsianparent Singapura

Baca juga:

Bayi saya alami alergi susu formula yang mengancam nyawa – Parents perlu waspada!

Penulis

Fitriyani