Cuci, gosok, dan keringkan alpukat sebelum memberikannya pada bayi Anda

Kami juga menulis beberapa tips kehigienisan makanan yang Bunda perlu tahu sebelum memberikannya pada si kecil.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Alpukat adalah salah satu buah favorit dan paling populer untuk diberikan pada anak. Karena memiliki lemak baik dan nutrisi yang cukup lengkap, alpukat untuk bayi sering menjadi salah menu MPASI.

Sayangnya banyak yang belum tahu bagaimana menyajikan alpukat untuk bayi yang baik. Kebanyakan merasa tak perlu mencuci bagian luarnya karena yang kita makan adalah bagian dalam alpukat.

Namun sebuah temuan dari US Food and Drug Administration (FDA) menunjukkan bahwa sangat penting untuk mencuci terlebih dahulu buah ini, dan mengajarkan kita bagaimana membersihkan alpukat untuk bayi.

Bagaimana membersihkan alpukat untuk bayi?

Kebanyakan orang tidak mencuci kulit alpukat sebelum mengonsumsinya. Karena kita berasumsi kita toh memakan isinya, jadi kenapa harus repot-repot? Tapi percayalah, Anda harus mau repot! Penyebabnya adalah bakteri.

Menurut laporan dari FDA Amerika Serikat pada tanggal 7 Desember 2018, pihak berwenang menemukan bakteri yang disebut Listeria monocytogenes dalam lebih dari 17% kulit alpukat yang mereka uji dari tahun 2014 sampai 2016.

Hal yang mengejutkan, 0.2% dari alpukat-alpukat ini mengandung bakteri di dalam daging buahnya juga. Menggunakan pisau untuk memotong buah dapat memindahkan bakteri dari kulit ke dalam daging buahnya.

Jadi, cucilah kulit alpukat sebelum memotongnya. Dengan begitu Anda bisa mencegah bakteri dari kulit memasuki daging buah. Hal ini sangat penting terutama ketika memberikan alpukat untuk bayi karena bayi belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

FDA merekomendasikan membersihkan secara menyeluruh sayuran apapun yang ingin Anda konsumsi. Mereka juga menyarankan orang-orang untuk menggosok buah atau sayur dengan sikat khusus. Setelah itu, keringkan dengan kain bersih atau handuk kertas.

Tentunya jangan lupa untuk mencuci dan menggosok tangan Anda sendiri setelahnya!

Alpukat untuk bayi: Mengapa infeksi Listeria berbahaya?

Seseorang yang terinfeksi dengan bakteri Listeria bisa mengalami berbagai gejala, termasuk demam, nyeri otot, diare, dan/atau mual. Pada infeksi Listeria yang lebih parah, bakteri dapat bersirkulasi pada sistem syaraf, menjadikan disorientasi, kejang, dan nyeri leher.

Normalnya, infeksi ini tidak mengancam nyawa pada orang dewasa yang cukup sehat. Namun, orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh rendah seperti ibu hamil, bayi, dan manula sangat rentan terhadap penyakit yang disebabkan bakteri Listeria.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Listeria berisiko tinggi terhadap ibu hamil. Meskipun sang ibu sendiri hanya menunjukkan gejala seperti flu ketika terinfeksi, namun bakteri bisa mencapai bayi dalam kandungan.

Hal ini bisa mengakibatkan keguguran, lahir prematur, atau meninggal ketika dilahirkan. Inilah alasannya kenapa ibu hamilan dilarang mengonsumsi makanan yang bisa jadi mengandung bakteri Listeria.

Alpukat untuk bayi: Hal lain yang ditemukan oleh FDA

Dalam laporan yang sama, FDA menemukan bakteri yang berhubungan dengan Salmonella dalam 12 kulit alpukat, sebanyak 1% dari semua alpukat yang diuji.

“Penemuan ini memastikan Salmonella bisa terdapat dalam alpukat dan Listeria monocytogenes bisa jadi terdapat pada buahnya,” tulis FDA.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meskipun begitu, tidak terlalu banyak laporan mengenai seseorang terjangkit Listeria setelah mengonsumsi alpukat. Di Amerika Serikat, Centre for Disease Control melaporkan 12 kasus keracunan makanan dari alpukat dari tahun 2005 sampai 2015. 9 kasus disebabkan Salmonella, dan 3 dari E. coli.

Kini FDA sedang menyelidiki apakah alpukat yang diolah seperti guacamole olahan mengandung risiko kesehatan yang sama. “Kami sedang mengumpulkan data akan keberadaan Salmonella dan Listeria monocytogenes pada olahan alpukat dan produk olahan alpukat.”

Tips lain untuk kehigienisan makanan bayi

Jika anak sudah mulai MPASI, Anda perlu mengetahui berbagai aturan mengolah makanan sebelum memberikannya pada mereka. Tentu mencuci tangan menjadi hal yang sangat penting sebelum memulai mengolah makanan.

Selain membersihkan alpukat untuk bayi, ikuti beberapa tips berikut dan bagi juga pada orang lain di rumah yang ikut mengurus anak seperti ART, babysitter atau neneknya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tips higienis pengolahan makanan

  • Selalu pisahkan makanan yang masih mentah dan sudah matang, di dalam kulkas dan selama persiapan. Miliki talenan yang berbeda untuk daging dan ikan, buah dan sayuran.
  • Jangan pernah memberi makan si kecil langsung dari kemasan kemudian menyimpan sisanya di kulkas. Air ludah di sendok bisa mengontaminasi makanan. Jika Anda memberi makanan dari kemasan dan kira-kira tidak akan habis, ambil secukupnya dan letakkan di atas piring, baru simpan sisanya di kulkas. Jika si kecil masih lapar dan ingin nambah, gunakan sendok baru. Jika makanan di piring tidak habis, jangan masukkan ke kulkas, buang saja.
  • Gunakan deterjen dan air hangat untuk mencuci semua perlengkapan makanan bayi, termasuk talenan, blender, dan food processor.
  • Jika pergi keluar, jangan letakkan popok kotor si kecil di dalam tas yang sama di mana Anda menyimpan botol atau makanan untuk menghindari kontaminasi.
  • Jangan tinggalkan makanan si kecil dalam suhu ruangan lebih dari 2 jam.
  • Jangan berikan si kecil buah yang kulitnya sudah terbuka, sekecil apapun. Begitu juga telur yang terlihat retak cangkangnya. Bakteri bisa masuk ke dalamnya.

Tips menyiapkan makanan

  • Masak daging sampai matang.
  • Jika Anda menghangatkan makanan untuk anak, masak sampai benar-benar matang/panas dan biarkan mendingin. Ingat untuk mengecek temperaturnya sebelum memberikannya pada si kecil.
  • Jika Anda memberikan anak makanan dalam kemasan, pastikan kemasannya masih tersegel sempurna dan tidak ada yang rusak. Selain itu selalu cek tanggal kadaluarsanya.

Hal lain yang perlu diingat

  • Jangan pernah memberikan madu pada bayi di bawah 1 tahun. Madu bisa mengandung clostridium botulinum yang bisa mengakibatkan kondisi botulisme yang menyebabkan sakit parah bahkan kematian.
  • Jangan beri susu mentah atau belum terpasteurisasi pada bayi atau balita karena bisa mengandung bakteri berbahaya yang bisa membuat si kecil sakit parah.

 

Artikel disadur dari tulisan Kevin Wijaya Oey di theAsianparent Singapura.

Baca juga:

Hati-hati bakteri listeria dalam melon, 4 orang meninggal terjangkit listeriosis

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan