12 Alat Musik Tradisional Aceh yang Masih Eksis Hingga Saat Ini

Ini dia 12 alat musik tradisional Aceh yang saat ini masih kerap digunakan dan eksis di tanah rencong, Nangroe Aceh Darusalam.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sama seperti wilayah lainnya di Indonesia, Aceh juga memiliki ragam kesenian tradisional yang khas. Salah satunya alat musik tradisional yang sudah digunakan secara turun temurun dalam berbagai acara adat istiadat. Ini dia 12 alat musik tradisional Aceh yang masih bisa ditemukan saat ini di tanah rencong tersebut.

12 Alat Musik Tradisional Aceh

Kesenian Tradisional Aceh

Foto: KataData

Kesenian merupakan salah satu cara manusia mengekspresikan dirinya. Dalam suatu budaya masyarakat, kesenian biasanya diwujudkan dalam bentuk tarian, nyanyian, sastra, musik, pakaian, dan masih banyak lagi. Di mana semuanya itu diciptakan dengan menyesuaikan kebiasaan, adat istiadat, dan kepercayaan yang dianut.

Seperti halnya Suku Aceh yang merupakan suku asli dari provinsi Nangroe Aceh Darussalam. Kesenian tradisional Aceh sangat lekat dengan budaya Islam, agama mayoritas penduduk Aceh, yang tergambar jelas melalui tarian, busana, dan juga alat musiknya.

Seni tari Aceh mayoritas dimainkan dengan gerakan yang enerjik, khas, juga lugas dengan mengandalkan gerakan tangan dan kaki yang sangat lincah dan cepat. Ini juga yang memengaruhi permainan musik dan alat musik tradisionalnya.

Artikel terkait: 16 Alat Musik Tradisional Indonesia yang Mendunia, Sudah Tahu?

12 Alat Musik Tradisional Aceh

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Foto: Gasbanter Journal

Beberapa alat musik tradisional Aceh yang masih digunakan hingga saat ini di Nangroe Aceh Darusalam, yaitu:

  1. Canang Kayu
  2. Celempong
  3. Geundrang
  4. Bereguh
  5. Arbab
  6. Serunee Kalee (Serunai)
  7. Bangsi Alas
  8. Rapai
  9. Taktok Trieng
  10. Tambo
  11. Bebelan
  12. Dol

Berikut ini penjelasan dari masing-masing alat musik tradisional Aceh ini.

1. Alat Musik Tradisional Aceh Canang Kayu

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Foto: The Aceh Post

Canang Kayu aslinya dimainkan masyarakat Suku Gayo di Aceh Tengah. Mengutip laman Warisanbudaya.kemdikbud.go.id, awalnya Canang Kayu merupakan alat musik tradisional dari salah satu kerajaan di Jawa. Dan ketika Suku Jawa pindah ke dataran tinggi Gayo di masa Kerajaan Linge (kerajaan tertua di Aceh), alat musik ini turut di bawa dan diperkenalkan oleh masyarakat Gayo.

Itulah mengapa bentuknya mirip dengan Canang dari Jawa, yakni berupa potongan atau balok berbahan kayu. Cara memainkannya juga sama, yaitu dengan dipukul menggunakan pemukul yang terbuat dari kayu. Alat musik ini biasanya digunakan sebagai pengiring tarian, hiburan di pesta pernikahan dan juga penerimaan tamu penting.

2. Celempong

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

foto: Youtube

Celempong berasal dari Tamiang, Aceh, yang mana keberadaannya sudah ada sejak lebih dari 100 tahun lalu. Alat musik Celempong terbuat dari potongan kayu yang jumlahnya 5-7 potong kayu yang disusun di atas rak kayu, dan dimainkan dengan cara dipukul memakai alat pemukul. Tiap balok akan menghasilkan suara yang berbeda.

Artikel terkait: Mengenal Alat Musik Tradisional Betawi dan Cara Menggunakannya

3. Geundrang, Alat Musik Tradisional Aceh

Foto: Wikipedia

Geundrang juga alat musik tradisional Aceh yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat kesenian ini mudah ditemukan di hampir seluruh wilayah Aceh Besar hingga Aceh Utara. Fungsi dari Geundrang adalah sebagai pelengkap dari tempo alat musik yang lainnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Geundrang terbuat dari padanan kulit kambing, rotan, dan kayu nangka. Kayu nangka dilubangi dan dibentuk menyerupai silinder, kemudian permukaannya dipasangi kulit kambing (sebagai penabuh).  

4. Bereguh

Foto: Pariwisata Indonesia

Seperti terompet, alat musik Bereguh dimainkan dengan cara ditiup. Tapi bahan dasarnya bukan dari kayu, melainkan tanduk kerbau yang utuh. Bereguh ini berasal dari Pidie, Caeh Besar, dan Aceh Utara.

Dulunya sering digunakan sebagai media komunikasi untuk mengabarkan kondisi seseorang, seperti tersesat, sedang menghadapi bahaya, dan juga perburuan. Dalam perkembangannya, alat ini justru lebih sering digunakan sebagai alat musik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Arbab

Foto: Factsofindonesia.com

Sangat berbeda dengan alat musik lainnya, Arbab dimainkan dengan cara digesek di bagian senarnya. Ya, mirip-mirip biola, lah.

Dahulu alat kesenian ini dibuat dari tempurung kelapa, sementara kulit kucing hutan dipakai sebagai penutupnya dan rotan untuk mengikat tempurung kelapa dengan kulit kucing. Untuk senarnya, digunakan kulit pohon yang diserut halus.

6. Alat Musik Tradisional Aceh Serune Kalee

Foto: Steemit

Serunee Kalee atau yang juga dikenal dengan Serunai merupakan alat kesenian yang populer yang berasal dari daerah Pidie, Aceh Utara, dan Aceh Besar. Serunai dalam bahasa Indonesia juga diartikan sebagai seruling.

Peralatan musik ini dibuat dari kayu di mana bagian ujungnya dibuat lebih besar dari pangkalnya. Selain itu bagian pangkalnya atau bagian untuk meniup terdapat penahan bibir yang terbuat dari kuningan.

Layaknya seruling, Serunai juga memiliki lubang sebagai pengatur nada yang jumlahnya ada 7. Saat digunakan, Serunai biasanya dimainkan bersamaan dengan Rapai dan Gendrang sebagai pengiring musik tarian tradisional Aceh dan upacara adat.

7. Bangsi Alas

Foto: Blogger/Alat Musik

Bangsi Alas mudah ditemukan di tempat asalnya, yaitu di Kabupaten Aceh Tenggara, tempat suku Alas bermukim. Cara memainkan sama seperti seruling, yaitu dengan cara ditiup. Bedanya, Bangsi Alas dibuat dari bambu kecil berukuran mulai dari diameter 2 cm hingga panjang 50 cm.

Bangsi Alas hanya memiliki 5 lubang dengan suara irama yang berbeda. Sebagai bagian penutup peniupnya, digunakan daun rumbia. Dan biasanya yang memainkan alat musik ini kaum laki-laki.

Artikel terkait: Dari Pulau Seribu Sungai, Inilah 17 Jenis Alat Musik Tradisional Kalimantan

8. Rapai

Rapai merupakan alat musik tradisional Aceh yang dibuat dari kayu batang nangka yang keras. Bagian tengahnya yang disebut baloh dilubangi. Kemudian baloh berukuran besar ini ditutupi kulit kambing di bagian atasnya, sementara bagian bawahnya dibiarkan terbuka.

Untuk menjepit kulit kambing pada batang nangka, digunakanlah rotan. Ikatan ini juga mengatur tegangan kulit sehingga menghasilkan nada yang indah ketika dipukul. Rapai biasanya dimainkan dalam upacara keagamaan, upacara adat, serta pesta pernikahan.

9. Taktok Trieng

Foto: Gasbanter Journal

Kabupaten Pidie, Aceh Besar, juga merupakan daerah asal dari alat musik Taktok Trieng. Alat musik bambu ini dimainkan dengan dipukul. Taktok Trieng umumnya dimainkan untuk acara yang dilaksanakan di balai-balai atau ruang pertemuan, atau juga untuk mengusir burung dan serangga di sawah.

Tidak heran jika bentuknya juga menyerupai kentongan bambu di mana bagian depannya dibelah panjang dan bagian dalamnya dibersihkan. Ketika dipukul, alat ini akan menghasilkan nada dari batang bambunya.

10. Tambo

Tambo berbentuk seperti gendang atau kendang, alat musik tradisional yang berasal dari Jawa. Sama halnya dengan gendang, Tambo juga dibuat dari bahan batang iboh yang dipadankan dengan kulit sapi dan rotan sebagai pengikat kulit.

Selain dengan tangan, Tambo juga bisa dimainkan dengan alat pemukul yang terbuat dari kayu. Kalau sekarang digunakan sebagai alat musik, dulu Tambo difungsikan sebagai alat komunikasi penanda waktu sholat.

11. Bebelan

Foto: Perpustakaan Digtital Budaya Indonesia

Bebelan merupakan alat musik tiup yang masuk dalam kelompok Serunai atau Hobo. Bentuk alat musik yang terbuat dari bambu ini sangat unik. Semakin panjang, bagian ujungnya juga semakin membesar. Benda ini memiliki 5 lubang yang ketika ditiup akan menghasilkan nada yang berbeda.

12. Dol

Foto: TaboKito

Dol ini bisa dibilang rebana. Bahannya terbuat dari kayu dan kulit binatang. Bila dulu kerap digunakan sebagai pengiring musik dalam perayaan Tabot, kini Dol lebih sering dimainkan untuk mengiringi tarian dan pentas seni.

Nah, Parents, itulah 12 alat musik tradisional Aceh yang masih eksis hingga saat ini. Apakah Anda pernah mengenal dan pernah memainkan alat musik ini?

Baca juga:

15 Alat Musik Harmonis dan Cara Memainkannya, Tradisional hingga Modern

12 Alat Musik Tradisional Jawa Barat dan Cara Memainkannya

Cocok Dipadukan dengan Sei Sapi, Ini Resep dan Keistimewaan Rumpu Rampe Khas NTT