Setiap orang tua bertanggung jawab memberikan kepastian pendidikan untuk anaknya. Untuk mewujudkannya, dapat dicapai dengan memberikan asuransi pendidikan anak.
Asuransi pendidikan menjadi perwujudan upaya orangtua memberikan masa depan yang terencana dan lebih indah bagi anak-anak.
Selain itu, dengan asuransi pendidikan, maka setiap orang tua bisa menghadapi inflasi yang timbul dari sektor pendidikan yang selalu mengalami kenaikan di setiap tahunnya.
Seperti diketahui, berdasarkan data BPS, biaya pendidikan Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2020-2021 mengalami kenaikan hingga 1,58 persen.
Dengan kondisi tersebut, kenaikan harga barang dan jasa untuk sektor pendidikan tentu akan menjadi perhatian cukup serius bagi para pekerja yang telah memiliki buah hati.
Karena itu, penting untuk setiap orangtua merencanakan pendidikan buah hati tercinta dengan asuransi pendidikan.
Artikel terkait: Catat, 5 Produk Asuransi Pendidikan Demi Masa Depan Si Kecil Cemerlang
Asuransi Pendidikan Anak
Ada beberapa jenis asuransi, salah satunya asuransi pendidikan. Asuransi pendidikan adalah asuransi yang akan memberikan proteksi terhadap pembiayaan pendidikan anak ketika orangtua tidak bisa lagi mencari nafkah karena meninggal dunia atau mengalami cacat total.
Asuransi ini merupakan produk gabungan antara asuransi jiwa dengan investasi di instrumen pasar uang.
Prinsip utama asuransi pendidikan adalah orangtua menyerahkan dana kepada pihak ketiga, yaitu perusahaan asuransi. Pihak asuransi yang memegang tugas dalam mengamankan dana tersebut, lalu memberikannya kepada anak ketika mereka mencapai usia atau kelas tertentu.
Memiliki asuransi pendidikan, premi yang kita setorkan setiap bulan kepada perusahaan asuransi akan dibagi untuk dua pos, yaitu pos biaya asuransi dan pos investasi atau tabungan. Pos investasi atau tabungan ini disebut dengan nilai tunai.
Premi yang dimasukkan dalam pos biaya asuransi akan berfungsi sebagai perlindungan jiwa ketika terjadi risiko meninggal atau cacat total pada orangtua. Sehingga, anak sebagai ahli waris dapat mencairkan uang pertanggungan (UP) untuk biaya pendidikannya.
Bagaimana jika orangtua masih sehat hingga masa pembayaran premi berakhir? Dana pendidikan yang disiapkan bagi anak tersebut tetap bisa dicairkan dari nilai tunai. Pada umumnya dana pendidikan ini dicairkan secara bertahap menyesuaikan dengan jenjang pendidikan anak sesuai yang disepakati dalam polis asuransi.
Artikel terkait: Asuransi Jiwa: Jenis, Manfaat, dan Prosedur Pembuatannya
Manfaat Asuransi Pendidikan
Sebelum membeli produk asuransi ini, Parents tentunya harus terlebih dulu mengetahui manfaat dari asuransi pendidikan, yaitu:
1. Peningkatan biaya pendidikan
Seperti diungkapkan sebelumnya, biaya pendidikan anak naik di setiap tahunnya. Dengan begitu, semakin bertambah usia anak, maka akan semakin besar pula biaya pendidikan yang harus dikeluarkan orangtua.
Memiliki asuransi pendidikan berarti Parents telah menyiapkan dana untuk pendidikan anak dengan mempertimbangkan kemungkinan kenaikan biaya.
2. Risiko yang mungkin terjadi pada orangtua
Risiko kecelakan yang menyebabkan orangtua meninggal dunia atau cacat total mungkin saja terjadi ketika anak masih berada dalam masa sekolah.
Dengan mendapati kondisi tersebut membuat orangtua tidak dapat mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan biaya pendidikan, sehingga anak bisa putus sekolah. Namun, Parents bisa menghindari hal tersebit jika memiliki asuransi pendidikan.
Artikel terkait: Bumil, Ini 5 Pilihan Produk Asuransi Melahirkan Beserta Segala Keuntungannya
Jenis-Jenis Asuransi Pendidikan
Ada tiga jenis asuransi pendidikan yang memiliki kelebihannya masing-masing.
1. Asuransi jiwa murni
Asuransi jiwa murni adalah asuransi yang akan memberikan uang pertanggungan ketika tertanggung mengalami risiko meninggal dunia. UP ini berguna sebagai proteksi bagi keluarga yang ditinggalkan dan dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Jumlah UP yang cukup besar ini dapat dialokasikan sebagai dana pendidikan anak yang ditinggalkan oleh tertanggung. Namun jika tidak terjadi risiko hingga jangka waktu perlindungan selesai, tidak ada pengembalian premi karena asuransi jiwa murni tidak memiliki benefit investasi.
3. Asuransi pendidikan dwiguna
Asuransi ini memiliki dua manfaat, yaitu perlindungan jiwa dan pengembalian nilai tunai yang pasti. Ketika terjadi risiko meninggal dunia atau cacat total pada orang tua, UP akan diberikan sebagai penunjang biaya pendidikan bagi ahli waris (anak). Namun jika risiko tersebut tidak terjadi, nasabah tetap akan mendapatkan pengembalian premi yang berasal dari hasil instrumen pasar uang seperti deposito yang nilainya pasti. Besaran premi yang dikembalikan sesuai dengan kontrak perjanjian polis yang telah disepakati bersama.
4. Asuransi pendidikan unit link
Asuransi ini juga memberikan dua manfaat, perlindungan jiwa dan investasi. Namun bedanya, jika pada asuransi dwiguna jumlah premi yang akan diberikan sudah ditentukan di awal, pada asuransi unit link besarnya tergantung pada hasil investasi dari pos nilai tunai.
Ketika terjadi risiko pada tertanggung, UP akan dibayarkan kepada ahli waris. Namun ketika tidak ada klaim selama masa pertanggungan, maka nilai tunai dari hasil investasi akan dikembalikan untuk dana pendidikan anak.
Berapa Biaya Premi Asuransi Pendidikan?
Tidak adanya aturan baku dari OJK tentang besaran premi asuransi pendidikan membuat tidak ada rumus pasti untuk menghitung biaya premi asuransi pendidikan.
Untuk menentukan biaya premi asuransi pendidikan, Parents bisa melihatnya dari besaran UP yang akan diperoleh saat terjadi risiko. Semakin besar UP yang akan didapat, maka akan semakin besar pula premi yang harus dibayarkan.
Tips Memilih Asuransi Pendidikan
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memilih asuransi pendidikan terbaik. Utamanya, Parents harus memastikan perusahaan penyedia asuransi yang Anda inginkan telah terdaftar di OJK dan telah mendapatkan sertifikat keagenan dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).
Selain itu, harus memerhatikan pula track record perusahaan tersebut dan bagaimana mereka menangani klaim dari nasabah.
Setelah kedua unsur tersebut aman, maka Parents bisa mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
1. Kalkulasikan biaya pendidikan yang dibutuhkan oleh anak
Sebelum memilih, hitunglah berapa total biaya pendidikan yang dibutuhkan oleh anak, mulai dari uang pendaftaran hingga biaya lain seperti seragam dan transport dari masuk sekolah sampai lulus. Jika berencana untuk menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi, maka hitung inflasi yang akan terjadi saat anak mencapai usia tersebut.
2. Sesuaikan dengan kemampuan finansial
Jika sudah menghitung total biaya pendidikan yang dibutuhkan, sesuaikan dengan kemampuan finansial Anda. Hitung berapa premi yang harus dibayarkan setiap bulan dan risiko keuangan yang mungkin terjadi saat masih dalam masa pembayaran premi.
3. Pastikan UP seimbang dengan premi
Sebelum menentukan pilihan, hitung kembali apakah Up yang akan Anda perolehseimbang dengan besaran premi yang harus dibayar. Hitung juga inflasi yang mungkin terjadi pada saat UP dicairkan.
4. Perhatikan periode asuransi yang ditawarkan
Setiap produk asuransi memiliki periode asuransi yang berbeda, pilih yang sesuai dengan kebutuhan. Misalnya saat ini anak berusia 4 tahun, ia akan masuk perguruan tinggi di usia 19 tahun. Maka lebih baik Parents memilih asuransi pendidikan dengan masa asuransi 15 tahun.
Itulah pengertian asuransi pendidikan dan alasan penting memiliki asuransi pendidikan. Semoga bermanfaat!
Catatan penulis
Artikel ini dibuat sebagai bagian dari kolaborasi theAsianparent.com dengan Lifepal.co.id.