Selain Darah Tinggi, Ini 8 Akibat Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Mengonsumsi garam dalam jumlah yang berlebihan dapat berdampak buruk untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan. Selain penyakit darah tinggi atau hipertensi, apa saja akibat dari terlalu banyak konsumsi garam yang perlu diwaspadai?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Segala sesuatu yang berlebihan sudah pasti kurang baik, seperti contohnya gula dan garam. Sama seperti gula yang jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dapat berdampak buruk bagi kesehatan, apa saja akibat dari terlalu banyak konsumsi garam?

Dikutip dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), konsumsi garam yang dianjurkan adalah 2000mg natrium/5gr per hari atau setara dengan 1 sendok teh. Sedangkan bagi penderita hipertensi suplai garam perharinya diharapkan hanya sebanyak 600-800mg Na saja.

Salah satu akibat terlalu banyak konsumsi garam yang umum diketahui orang adalah penyakit darah tinggi atau hipertensi. Selain itu, apa saja dampak buruknya untuk kesehatan?

Artikel Terkait: Parents Perlu Tahu, Ini 5 Tanda Anak Terlalu Banyak Mengonsumsi Garam

8 Akibat Terlalu Banyak Konsumsi Garam

1. Rasa Haus yang Berlebihan

Makanan tinggi garam memicu timbulnya rasa haus yang intens. Peningkatan natrium dalam darah akan memicu reseptor di ginjal dan mengakibatkan munculnya rasa haus.

Tubuh akan menggunakan rasa haus sebagai mekanisme perlindungan sehingga rasa haus muncul untuk menghidrasi tubuh dan menurunkan konsentrasi natrium dalam darah.

2. Sakit Kepala

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Makanan dengan kadar garam tinggi dapat membuat orang dengan kondisi tekanan darah normal cenderung lebih mudah terserang sakit kepala.

Mengutip dari Eating Well, dalam sebuah studi tahun 2014 di Johns Hopkins, di antara 400 responden para peneliti menemukan mereka yang mengonsumsi garam dalam kadar tertinggi memiliki frekuensi sakit kepala tertinggi.

Namun penelitian tersebut menunjukkan ketika asupan garam dikurangi, orang dengan tekanan darah normal dan tinggi akan mengalami lebih sedikit atau jarang sakit kepala.

Artikel Terkait: Garam Himalaya untuk MPASI Bayi, Benarkah Lebih Sehat?

3. Timbul Iritasi Kulit

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kelebihan garam dalam makanan akan memicu sistem kekebalan tubuh untuk melepaskan sel-T yang mengarah pada jenis respon hiper-inflamasi seperti eksim atau iritasi kulit dan kondisi peradangan lainnya seperti artritis dan asma.

Hal ini membuktikan bahwa kelebihan garam dapat memicu peradangan pada kulit sama seperti alergi atau iritan dalam makanan.

4. Meningkatnya Risiko Kanker Perut

Asupan garam yang tinggi merupakan faktor risiko perkembangan kanker perut. Kanker perut adalah salah satu jenis kanker paling umum di dunia dan meskipun belum ada bukti kuat antara hubungan garam dan kanker, belum jelas apakah semua makanan dengan natrium tinggi memiliki risiko yang sama.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Walaupun begitu, risiko kanker perut dapat berasal dari daging yang diawetkan atau makanan laut dan sayuran yang diasinkan dan difermentasi untuk pengawetan menurut bukti-bukti ilmiah.

5. Penyakit Batu Ginjal

Konsumsi garam berlebih secara teratur membuat tubuh lebih rentan terhadap pembentukan batu ginjal. Kelebihan garam akan meningkatkan jumlah kalsium dalam urin. Batu ginjal akan terbentuk ketika kalsium bergabung dengan asam urat dalam urin dan membentuk kristal.

Kristal yang disebut batu ginjal ini dapat membesar dan berpindah ke saluran kemih lalu tersangkut sehingga menyebabkan rasa nyeri atau sakit.

6. Risiko Demensia

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut penelitian di tahun 2018, diet tinggi garam dikaitkan dengan penyebab demensia pada tikus. Para peneliti percaya bahwa efeknya akan serupa pada manusia. Kadar garam tinggi akan meningkatkan kadar senyawa inflamasi di otak yang menyebabkan kerusakan oksidatif dan akhirnya menghambat aliran darah.

Artikel Terkait: Garam untuk Ibu Hamil, Berapa Takaran yang Aman untuk Dikonsumsi?

7. Retensi Cairan

Air akan mengikuti natrium, dan ginjal menggunakan prinsip tersebut untuk membantu mengatur volume darah dan cairan dalam tubuh. Ketika Parents mengonsumsi garam dalam jumlah besar, kadar natrium dalam darah akan naik dan ginjal mengimbanginya dengan menahan cairan dalam tubuh.

Efeknya, tubuh akan mengalami retensi cairan yang mengakibatkan wajah terlihat bengkak atau peningkatan berat badan yang signifikan. Untuk mengatasinya, Parents diharapkan menyeimbangkan konsumsi garam dengan konsumsi air putih, serta menghindari makanan tinggi natrium.

8. Risiko Penyakit Jantung dan Obesitas

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Asupan natrium yang berlebihan memang dapat meningkatkan tekanan darah sehingga mengakibatkan penyakit seperti hipertensi. Hipertensi akan meningkatkan risiko penyakit jantung dan dapat memperburuk penyakit gagal jantung yang sudah ada.

Makanan tinggi garam juga biasanya mengandung total lemak dan kalori yang tinggi sehingga dapat menyebabkan obesitas dan banyak komplikasi kesehatan lainnya. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan asin dalam jangka waktu yang lama dapat membiasakan indra pengecap dengan rasanya sehingga selera makan Parents menjadi berubah lebih cenderung menyukai makanan yang lebih asin.

***
Selain menyebabkan naiknya tekanan darah, itulah beberapa akibat dari terlalu banyak konsumsi garam. Memberikan garam sebagai perasa pada makanan memang tidak apa-apa, namun perlu diperhatikan agar jumlahnya tidak sampai berlebihan.

Baca Juga:

id.theasianparent.com/jenis-garam

id.theasianparent.com/manfaat-garam-untuk-kecantikan

id.theasianparent.com/manfaat-garam-himalaya-untuk-kesehatan