Akibat kelalaian dokter, wajah bayi ini alami luka sayatan saat operasi caesar

Seorang bayi alami luka sayatan di wajah akibat kelalaian dokter saat melakukan operasi caesar. Berikut kronologinya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Rasanya tidak ada yang lebih menyejukkan saat seorang ibu melihat wajah bayinya yang baru lahir. Sakit saat melahirkan mungkin tak lagi terasa bila sudah melihat wajah sang bayi. Namun, seorang ibu di Rusia harus merasakan kesedihan saat melihat bayinya. Akibat kelalaian dokter, wajah bayinya mengalami luka sayatan.

Melansir dari The Sun, seorang ibu merasa ngeri setelah melihat wajah bayinya yang baru lahir itu tergores, setelah para dokter tanpa sengaja melukainya dengan pisau bedah selama operasi caesar.

Bayi di Rusia mengalami luka gores di wajah akibat kelalaian dokter. Sumber foto: The Sun.

Akibat kelalaian dokter, bayi alami luka di wajah saat operasi caesar

Adalah Darya Kadochnikova (19), seorang ibu yang mengalami kejadian tak menyenangkan ini. Mulanya, dia terpaksa menjalani operasi caesar ketika bayinya berubah posisi di dalam rahim.

Remaja asal Rusia itu awalnya sudah merencanakan kelahiran normal di rumah sakit umum di Kota Kyshtym, wilayah selatan Chelyabinsk Oblast, Rusia.

Tetapi ia diberi tahu bahwa operasi caesar akan menjadi pilihan yang lebih aman setelah bayinya berubah posisi. Tanpa perdebatan panjang, Darya akhirnya melakukan prosedur operasi caesar agar bayinya selamat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Awalnya Darya mendapat anasteri epidural, namun karena ia masih bisa merasakan apapun, tim medis harus menenangkan pasien dengan memberikan anestesi IV (anastesi intravenous).

Setelah sepenuhnya tersadar dan melihat wajar putri kecilnya, Darya terkejut bukan main saat melihat ada luka yang cukup panjang dan dalam di samping hidung putrinya, di bawah mata kanannya.

Menurut media lokal di Rusia, dokter mengatakan pada Darya agar putrinya yang baru lahir itu tidak banyak bergerak selama prosedur caesar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sampai berita ini dimuat, pihak rumah sait belum mau berkomentar atas insiden itu. Darya juga dilaporkan mengalami demam tinggi setelah menjalani operasi caesar dan saat ini sedang minum antibiotik dan tetap menyusui putrinya.

Artikel terkait: 9 Kondisi ini mengharuskan Bunda melahirkan caesar

Kejadian serupa pernah dialami ibu lain karena kelalaian dokter

Selain Darya, kejadian semacan ini juga pernah dialami oleh ibu lain. Seorang ibu Inggris tahun 2019 lalu mengklaim bayinya telah 'dirugikan seumur hidup' setelah petugas medis tanpa sengaja memotong hidungnya.

Namun para dokter di Rumah Sakit Universitas Norwich mengatakan bahwa bekas luka itu "sangat tidak mungkin" disebabkan oleh pisau bedah.

Pada kasus lainnya di 2017 lalu, seorang ibu juga merasakan hal yang sama. Ia marah setelah bayinya memiliki bekas luka sepanjang satu inci di kepalanya setelah operasi caesar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Insiden itu kemudian diselidiki oleh kepala kesehatan, setelah sang ibu menunggu selama 24 jam sampai ahli bedah plastik datang dan menjahit luka bayinya.

Sebuah penelitian baru-baru ini yang mengamati hampir 900 ibu hamil yang menjalani operasi caesar, menunjukkan bahwa 1,5 persen hingga 1,9 persen bayi mengalami insiden semacam ini.

Ilustrasi bayi setelah lahir caesar

Risiko pada bayi yang mungkin dialami saat melahirkan caesar 

Ada beberapa risiko yang bisa dialami pada bayi saat melahirkan caesar, yaitu:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  • Gangguan pernapasan: Bayi yang lahir dengan operasi caesar lebih mungkin mengalami gangguan pernapasan. Komplikasi ini bisa dialami bayi jika dilahirkan sebelum berusia 39 minggu, atau saat paru-parunya belum berkembang dengan sempurna. Bila tak ada gangguan lain, tidak perlu dikhawatirkan karena kondisi ini biasanya akan membaik dengan sendirinya.
  • Kulit tergores: Saat operasi caesar, kulit bayi mungkin saja tergores secara tidak sengaja. Meski pun biasanya goresan ini ringan dan bisa sembuh tanpa meninggalkan bekas, beberapa kasus parah seperti di atas juga bisa terjadi.

Ibu melahirkan caesar menghadapi banyak risiko saat memasuki ruang operasi, namun mereka menjalaninya dengan gagah berani demi sang bayi.

Risiko pada ibu yang mungkin dialami saat melahirkan caesar 

Masih banyak anggapan kalau melahirkan caesar tidaklah sesakit melahirkan normal. Namun, jelas saja anggapan ini salah. Prosedur caesar juga memiliki risiko yang sama seperti melahirkan normal. Beberapa risiko yang mungkin dialami ibu saat operasi caesar ialah:

  • Infeksi: Infeksi pada luka operasi caesar mungkin bisa dialami ibu hamil. Hal ini bisa terjadi bila kurang menjaga kebersihan di area luka, atau perawatan luka infeksi yang tidak dilakukan dengan benar.
  • Pendarahan: Risiko lainnya ialah pendarahan. Saat operasi caesar seorang ibu berisiko kehilangan banyak darah. Jadi, tranfusi darah sangat dibutuhkan saat menjalani operasi caesar.
  • Terjadinya bekuan darah: Bekuan darah atau trombosis bisa dialami saat melahirkan caesar. Kondisi ini terjadi karena darah menyumbat pembuluh darah vena, sehingga menyebabkan deep vein thrombosis.
  • Cedera saat pembedahan: Cedera operasi, misalnya kandung kemih tidak sengaja tersayat juga bisa terjadi. Biasanya risiko ini lebih besar bila ibu hamil pernah melakukan operasi caesar sebelumnya.
  • Reaksi anastesi: Meski jarang terjadi, efek samping dari obat bius saat operasi caesar bisa bertahan lama. Efek samping tersebut biasanya pusing dan mati rasa.

Bun, meskipun risiko-risiko ini tampak sangat mengerikan, pada kondisi tertentu ada ibu hamil yang diharuskan untuk melahirkan secara caesar. Misalnya bila ibu mengalami komplikasi tertentu yang sangat berisiko bila melahirkan normal.

Jadi, tetaplah berprasangka baik pada dokter dan tim medis yang akan menjalankan operasi, ya. Jangan lupa terus berdoa agar selalu dilindungi dari hal-hal buruk yang tidak diinginkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

***

Referensi: The Sun, Dailymail, Alodokter

Baca juga: