Tidak ada pasangan yang ingin terjebak dalam pernikahan penuh kebohongan. Ketika dua insan manusia memutuskan untuk bersatu, mereka akan saling percaya dan menjaga kepercayaan tersebut. Sebagai seseorang yang umumnya perasa, istri akan melakukan aneka cara agar suami jujur dan terbuka.
Mengutip laman Brandon Coussens, kebohongan menjadi dosa dalam hubungan walaupun tujuannya baik. Ketika salah satu pihak sudah berbohong sekecil apapun itu, kebohongan itu akan menciptakan kebohongan lain demi menutupi kebohongan yang sudah ada.
Jika sudah begini akan berdampak besar terhadap pernikahan. Akan ada pihak yang merasa tersakiti karena hubungan tidak lagi berlandaskan kejujuran. Mengutip Verywell Mind, ada berbagai alasan mengapa seseorang berbohong dalam hubungan. Apa saja?
- Melindungi perasaan orang lain
- Kecenderungan menghindari konflik sebagai konsekuensi berbohong
- Takut kehilangan pasangan
- Keinginan kuat menyembunyikan sesuatu
- Mempertahankan kendali dan situasi
- Ingin terlihat lebih baik
Artikel terkait: Biar Makin Harmonis sama Pasangan, Pilih 50 Panggilan Sayang Ini Untuknya!
5 Cara Agar Suami Jujur dan Terbuka
Merujuk data yang dihimpun oleh Psychology Today, Bella DePaulo memaparkan bahwa sepertiga waktu berkencan dihabiskan pasangan untuk berbohong satu sama lain.
Intensitas ini bahkan semakin meningkat ketika sudah menikah, yaitu 1 dari 10 percakapan melibatkan kebohongan. Tidak hanya kebohongan kecil, sekitar 64% kebohongan yang tercipta bersifat serius dan berujung pengkhianatan. Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan agar suami jujur dan terbuka?
1. Mengenali Diri Sendiri Penting Agar Suami Jujur dan Terbuka
Poin awal yang sangat penting untuk Anda lakukan adalah selalu jujur dengan diri sendiri lebih dulu. Bayangkan kalau kita tidak jujur terhadap diri sendiri, bagaimana bisa jujur pada pasangan?
Saat menikah, akan ada saja masalah yang timbul. Bukan hanya berdua, bisa jadi masalah ini berasal dari keluarga dan kerabat dekat. Dengarkan kata hati dan jangan memaksakan melakukan sesuatu yang tidak sesuai nurani.
2. Sesuaikan Kalimat dan Tindakan
Tahukah Parents, hubungan kerap kali kehilangan percikan cinta secara perlahan berawal dari kebohongan? Hal ini bisa bermula dari langkah sederhana, yaitu perbuatan jauh berbeda dengan lisan.
Untuk itu, cobalah membiasakan mengucapkan hal yang sekiranya dapat konsisten dengan perbuatan. Sesederhana selalu datang tepat waktu ketika berkencan dan menyampaikan alasan masuk akal bila harus terlambat. Percayalah, hal ini akan terbawa sampai menikah nanti.
Artikel terkait: ‘Menampar Hati’, Ini 40 Kata-kata Sindiran Buat Suami yang Tidak Perhatian Lagi
3. Tulus Saat Bereaksi, Kunci Agar Suami Jujur dan Terbuka
Bersikap jujur dan terbuka dengan seseorang yang Anda kasihi tidak sama dengan menyakiti atau kejam. Saat memutuskan berbagi atap dengan pasangan, ada dua kepala dalam satu waktu yang sama.
Cobalah mengesampingkan sinisme saat sedang mendiskusikan hal tertentu. Alih alih langsung menyerang dengan amarah, tuluslah menyampaikan apa yang kita pikirkan dan rasakan.
Cobalah katakan dengan setulus mungkin peristiwa hari itu, semisal “Aku merindukanmu saat kamu bekerja sepanjang waktu” daripada hanya mendiamkan pasangan seharian. Pernyataan jujur seperti ini memang kerap tidak nyaman, tetapi sedikit banyak akan menciptakan lebih banyak keintiman.
4. Bersedia Menerima Kritik
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, ingin menjaga perasaan orang lain menjadi alasan mengapa seseorang memilih berbohong. Daripada dia bungkam seribu bahasa terus jadi ribet, bohong aja udah. Demikian tali semrawut yang berkecamuk di kepala.
Sederhananya, setiap orang memiliki satu mulut dan dua telinga sehingga mendengarkan seharusnya tersedia dalam banyak porsi. Cobalah mendengar apa yang ingin disampaikan pasangan.
Ketimbang memperdebatkan setiap detail terkecil, perhatikan setiap perkataan pasangan dengan seksama. Hindari bersikap defensif dan terlalu reaktif hanya untuk ‘memberi pelajaran’. Bukannya selesai, cara ini justru akan menimbulkan masalah baru.
Memiliki pasangan yang merasa nyaman untuk membuka diri kepada kita adalah skenario terbaik dan mendewasakan satu sama lain.
5. Terimalah Pasangan Seutuhnya
Tak kalah penting seberapa eratnya hubungan Anda dengan pasangan, jadilah manusia dewasa dengan menerima jati diri pasangan seutuhnya. Ketika pasangan memandang suatu hal secara berbeda, bukan berarti mereka berbohong.
Itu artinya pasangan memiliki perspektif berbeda tentang hidup. Dengan bersikap seperti ini, Anda dan pasangan bisa saling mengenal dan tentunya menerima satu sama lain. Bukanlah lebih indah menjadi Anda apa adanya daripada harus berpura-pura?
Ingatlah satu hal: tidak ada manusia di dunia ini yang selalu mampu berkomunikasi dengan sempurna sesuai harapan. Bersabarlah dengan pasangan ketika mereka sedang berupaya mengekspresikan diri. Tahan diri untuk menanggapi sebelum mereka selesai berbicara.
Walaupun sulit, cara agar suami jujur dan terbuka bukan berarti mustahil dilakukan. Tidak ada sekolah menciptakan pernikahan sempurna, dua individu yang ada di dalamnya yang dapat menciptakan hubungan indah versinya.
Baca juga:
Tak Selalu Buruk, Simak 10 Keuntungan Menikah di Usia 40 Tahun