Indonesia negeri penuh budaya dan adat, termasuk saat menikah. Beda daerah, beda juga prosesinya. Termasuk di Palembang, yang memiliki prosesi adat pernikahan unik dan mungkin tidak dijumpai di daerah lain.
Seperti apa prosesi pernikahan adat Palembang dari persiapan hingga syukuran di akhir acara? Ini penjelasannya berikut dengan makna filosofis di setiap tahapannya.
Artikel terkait: Dilakukan Ria Ricis, Ini Makna Tari Pagar Pengantin dalam Pernikahan Adat Palembang
14 Tahapan Prosesi Adat Pernikahan dari Palembang
1. Madik
Sumber Instagram @adietatmaja
Ini adalah tahap pertama dari rangkaian prosesi pernikahan adat Palembang, yaitu dengan mengutus pihak laki-laki yang ditunjuk untuk menyelidiki seorang perempuan.
Pada ritual ini, keluarga calon pengantin laki-laki akan mengutus satu orang perwakilan yang dapat melakukan pengamatan terhadap sang perempuan beserta keluarga besarnya.
Dengan perkembangan zaman, tahapan ini sudah tidak lagi dilakukan karena biasanya lewat proses berpacaran, kedua anggota keluarga sudah saling mengenal.
2. Menyengguk
Sumber Instagram @cattleyawedd
Arti dari Menyengguk adalah ‘pagar’. Maksud dari prosesi ini adalah calon pengantin perempuan sudah tidak diperkenankan lagi untuk didekati oleh laki-laki lain. Tahapan ini merupakan bentuk keseriusan dari calon pengantin laki-laki kepada perempuan yang akan dinikahi.
Mereka biasanya membawa tenong atau sangkek, yaitu anyaman bambu berbentuk lingkaran atau persegi yang dibungkus dengan kain batik bersulam benang ema, berisi aneka bahan makanan seperti telur, mentega, terigu, dan lain sebagainya.
Namun, sama seperti Madik, prosesi ini juga sudah tidak selalu dilakukan karena keluarga besar tidak lagi ikut campur tangan dalam proses pendekatan kedua calon pengantin.
3. Meminang atau Melamar
Sumber Instagram @grhakentenhijau
Setelah tanggal lamaran diputuskan, maka rombongan keluarga dari calon mempelai laki-laki akan datang dengan tujuan untuk melamar sambil membawa hantaran. Proses Meminang ini biasanya dilakukan tiga hari setelah Menyengguk.
Saat kedua belah pihak keluarga duduk berhadapan, pihak keluarga laki-laki akan langsung mengutarakan maksud dan tujuan kedatangan mereka.
Nantinya keluarga calon mempelai perempuan dapat mengemukakan sejumlah permintaan yang harus disanggupi oleh calon mempelai laki-laki.
4. Berasan, Salah Satu Tahapan dalam Adat Pernikahan Palembang
Sumber Instagram @king_cahya
Berasal dari bahasa Melayu, Berasan berarti musyawarah. Pada prosesi ini, kedua belah pihak keluarga bermusyawarah membicarakan persyaratan pernikahan, baik secara adat maupun agama.
Secara agama, yang perlu dibicarakan adalah penentuan mahar atau mas kawin. Sementara secara adat, yang harus ditentukan adalah apakah mempelai akan mengikuti Adat Berangkat Tigo Turun, Adat Berangkat Duo Penyeneng, Adat Berangkat Adat Mudo, Adat Tebas, atau Adat Buntel Kadut. Ini harus diputuskan karena masing-masing memiliki persyaratan yang berbeda.
5. Mutuske Kato
Sumber Instagram @king_cahya
Setelah selesai Berasan, di tahap Mutuske Kato keluarga memutuskan kapan prosesi-prosesi selanjutnya akan dilangsungkan. Saat melakukan tahapan ini, pihak keluarga laki-laki membawa tujuh tenong berisi gula pasir, tepung terigu, telur itik, emping, pisang, dan buah-buahan.
Beberapa perlengkapan lain yang perlu dibawa adalah persyaratan secara adat yang perlu dipenuhi, sesuai dengan adat yang dipilih. Saat pulang, tenong dikembalikan ke keluarga laki-laki dalam keadaan terisi aneka jajanan khas Palembang.
Artikel terkait: Arumi Hingga Dinda Hauw, 10 Artis Ini Menikah dengan Adat Palembang
6. Nganterke Belanjo
Sumber Instagram @alx_photography1
Prosesi ini mirip seserahan pada pernikahan adat Jawa, yang dilaksanakan sebulan sampai beberapa hari sebelum akad nikah. Umumnya dilakukan oleh kaum perempuan, sedangkan pihak laki-laki hanya mengiringi.
Duit belanjo (uang belanja) dimasukkan dalam ponjen warna kuning dilengkapi 12 nampan pengiring berisi kebutuhan pesta. Selain belanja, diantar juga enjukan atau permintaan atas persyaratan adat yang telah disepakati saat Mutuske Kato.
7. Persiapan Menjelang Akad Nikah
Menjelang akad nikah, ada beberapa ritual yang harus dilakukan calon mempelai perempuan, yang dipercaya berkhasiat untuk kesehatan dan kecantikan.
Sumber Instagram @adietatmaja
Dilakukan dengan cara mandi uap ramuan rempah-rempah, yang diletakkan di bawah kursi tempat mempelai duduk. Prosesi ini bertujuan mengeluarkan keringat dan membersihkan pori-pori agar pada saat hari H tidak banyak mengeluarkan keringat dan bau.
-
Bebedak, Adat Pernikahan Palembang yang Wajib Dilakukan
Seperti namanya, Bebedak adalah istilah untuk mempercantik calon mempelai perempuan dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Ini adalah prosesi dengan melekatkan daun pacar atau daun inai pada seluruh kuku tangan dan kaki, bahkan hingga ke telapak tangan dan kaki.
Bepacar ini menjadi pertanda bahwa kedua pasangan akan memasuki kehidupan baru sebagai suami istri.
8. Akad Nikah
Menurut tradisi adat pernikahan Palembang, akad nikah dilakukan di kediaman calon mempelai laki-laki. Meskipun sekarang ini tidak jarang dilakukan di kediaman calon mempelai perempuan, yang disebut dengan numpang kawin.
9. Ngocek Bawang
Sumber Instagram @jakaperdana.wo
Ini menjadi bagian dari persiapan hari Munggah, yang merupakan prosesi pernikahan adat Palembang selanjutnya. Di awal persiapannya, dilakukan pemasangan tapup, persiapan bumbu-bumbu masak, dan sebagainya.
Ngocek Bawang dibagi menjadi dua hari, yaitu Ngocek Bawang Kecik yang dilakukan dua hari sebelum hari Munggah dan Ngocek Bawang Besak yang dilakukan sehari sebelum Munggah.
10. Munggah, Puncak Rangkaian dari Pernikahan Adat Palembang
Sumber Instagram @grhakentenhijau
Prosesi Munggah yang dilakukan di rumah mempelai perempuan ini, mengandung makna agar kedua mempelai menjalani hidup berumah tangga dengan timbang rasa, serasi, dan damai.
Sebelum berangkat menuju rumah pengantin perempuan, rombongan pengantin laki-laki membentuk formasi yang disebut barisan terbangan. Formasinya yaitu pengantin laki-laki diapit dua orang laki-laki yang salah satunya memegang bunga langsi dan yang lainnya membawa payung di belakang pengantin.
Urutan prosesi Munggah adalah sebagai berikut:
Sumber Instagram @king_cahya
- Arakan pengantin laki-laki yang didahului oleh grup rebana dan grup pencak silat menuju rumah pengantin perempuan.
- Sesampainya di rumah pengantin perempuan, rombongan disambut oleh pihak mempelai perempuan. Beras kunyit ditaburkan kepada pengantin laki-laki oleh tetua adat dari pengantin wanita.
- Pengantin laki-laki memasuki rumah, berjalan ke Bilik Pengantin sambil melewati jerambah atau 7 lembar kain yang dihamparkan di lantai, sambil melangkahi pedupaan berisi bara dan kemenyan yang diletakkan di tengah jerambah.
Sumber Instagram @labana.indonesia
- Di pintu Bilik Pengantin akan dilakukan dialog Ketok Pintu. Pihak keluarga laki-laki berkata, “Buka lawang, buka langsi”. Dari dalam bilik akan terdengar jawaban, “Minta wayang, minta ronggeng”, yang dijawab lagi oleh pihak laki-laki, “Inilah galonyo, bunga langsi dan penganten lanang (inilah segalanya, bunga langsi dan pengantin laki-laki)”.
- Kemudian pengantin laki-laki masuk ke Bilik Pengantin disambut pengantin perempuan. Kedua pengantin dibariskan, pengantin perempuan duduk di muka dan pengantin laki-laki di belakang. Lalu pengantin laki-laki menyampaikan sirih penyapo kepada mempelai perempuan.
- Kedua pengantin keluar dari Bilik Pengantin menuju ruang tengah untuk melakukan Nimbang Pengantin. Prosesi ini mengandung makna agar kedua pengantin rukun dan selalu satu kata.
Sumber Instagram @king_cahya
- Prosesi dilanjutkan dengan Ndulangi Penganten atau menyuapi pengantin. Kedua mempelai didudukkan di atas papan pasang, posisi mempelai perempuan duduk di depan dan mempelai pria di belakang, lalu disuapi oleh ibu kedua pengantin.
- Terakhir adalah proses Cacapan yang dilakukan bila tidak dilaksanakan acara Mandi Simburan.
Artikel terkait: Ria Ricis dan Teuku Ryan Resmi Menikah, Indah dan Sakral dengan Adat Palembang
11. Nyemputi, Prosesi Adat Pernikahan Palembang Selanjutnya
Sumber Instagram @king_cahya
Dua hari setelah Munggah, rombongan pihak laki-laki akan menjemput mempelai perempuan beserta rombongannya untuk mengikuti perayaan yang telah disiapkan di rumah mempelai laki-laki.
12. Nyanjoi, Tahapan dalam Adat Pernikahan Palembang Berikutnya
Pada malam pertama Nyanjoi, muda-mudi pihak perempuan datang ke kediaman mempelai laki-laki, lalu disambut muda-mudi dari pihak laki-laki. Pada malam kedua Nyanjoi, yang datang digantikan oleh pihak orang tua.
13. Nganter Penganten
Sumber Instagram @grhakentenhijau
Selanjutnya, pihak besan laki-laki akan mengantar sang mempelai laki-laki ke rumah besan perempuan. Di sana, mempelai perempuan telah disiapkan segala yang diperlukan untuk acara Mandi Simburan untuk menyambut malam perkenalan pengantin laki-laki dan perempuan.
Setelah acara ini, barulah pasangan pengantin baru bisa melakukan hubungan suami istri.
14. Tarian Pagar Pengantin
Tarian ini biasanya ditampilkan oleh pengantin perempuan beserta tiga orang lainnya pada saat resepsi pernikahan. Para penari melakukan tarian di atas nampan bunga mawar di hadapan pengantin laki-laki.
Prosesi ini menggambarkan bahwa setelah menikah, sang perempuan hanya akan bertindak di dalam lingkaran atau ruang gerak yang lebih terbatas.
Sumber Instagram @grhakentenhijau
Itulah tahapan prosesi pernikahan adat Palembang. Meskipun cukup panjang dan rumit, tetapi ini bisa menjadi kenangan seumur hidup yang tidak terlupakan.
Baca juga:
7 Adat Pernikahan Termahal di Indonesia, Salah Satunya Suku Bugis
12 Prosesi Pernikahan Adat Batak, Terkenal Mahal dan Kaya Makna
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.