Banyak yang menyangka, keputusan Acha Septriasa menetap di Sydney, Australia, akan membuatnya segera hengkang dari dunia hiburan. Namun, ibu satu anak ini menjawab dugaan tersebut denganku karya. Ya, Acha Septriasa go international setelah mendapat tawaran berakting di luar negeri.
Bahkan, terhitung sejak ia berada di sana (2016), Acha tetap aktif bermain film. Per 2017 ada tujuh judul film yang ia mainkan.
Baru-baru ini, kepada The AsianParent Indonesia ia mengabarkan baru saja menyelesaikan satu judul film produksi Inggris yang syutingnya dilakukan di London. IMDB menyebutkan, film ini akan dirilis pada tahun 2021 nanti.
Ini dia cerita debut Acha Septriasa go international dengan main film produksi di Inggris.
Acha Septriasa Go International, Debut Main Film Produksi Inggris
Di-casting Oleh Casting Agent Film James Bond
Kisah itu berawal usai ia menuntaskan produksi film Layla Majnun di Azerbaijan. Tim managemennya menyampaikan pesan, mereka menerima email dari sebuah rumah produksi di Inggris, yakni Peracals Production dan Silent D Pictures. Mereka menawarinya casting untuk film terbaru mereka.
“Waktu itu aku baru sampai Sidney, terus ada email masuk ke managemen yang bilang, ‘Ada film, nih, british production, film thriller’, terus aku diminta casting,” ceritanya melalui voice note Whatsapp Messanger kepada The AsianParent.
“Nah, salah satu casting agent itu adalah asisten casting agent-nya film James Bond. Jadi dia juga yang meng-hire production house-nya Djhonny Chen (produser film Indonesia yang sudah lama berkiprah di Inggris), dan Jason Fite dan Barbara Toschi ini produser-produser yang meng-hire agent itu,”tambahnya lagi.
Acha kemudian menyanggupi mengikuti kasting tersebut. Ia dengan dibantu sang adik menyiapkan video selfthigt kemudian mengirimkannya.
“Karena scene-nya juga waktu itu cuma sekitar 3 scene, jadi aku casting aja. Seperti biasa, kasting film internasional kalau jarak jauh kita kirim selfthigh video. Waktu itu aku kayak berdialog sendiri di kamera, aku dibantu adik aku sebagai lawan bicara di belakang kamera,” ungkapnya lagi.
Apakah ini pertanda Acha Septriasa go international?
Keberangkatan Tertunda karena Lockdown
Nothing to lose, pikirnya saat itu. Acha tentu akan sangat senang sekali jika bisa lolos casting dan bermain di film tersebut. Tapi jika tidak pun, tak masalah, karena ini bisa dijadikannya pengalaman yang menarik.
Ternyata, jodoh enggak ke mana. Akhir Desember 2019 ia dikabari mendapatkan perannya sebagai Sarah Thurston di film Daemon Mind –judul film itu. Tapi jujur, kata Acha, ia biasa saja saat mendengar berita tersebut, antara percaya dan tidak.
Situasinya pada saat itu memang belum pandemi COVID-19. Film dijadwalkan akan memulai produksi pada Maret 2020.
Ia pun mulai mengurus visa dan segala kebutuhan tanpa ekspektasi apapun, mengingat mendekati bulan perjalanannya ke London virus COVID-19 mulai merebak di Inggris. Visa UK putrinya, Bridgia Kalina Kharisma, dan ibunya yang akan ikut juga dengannya pun sudah keluar.
“Semua sudah pada bikin visa tapi akhirnya corona, UK lockdown pada tanggal 18 maret. Harusnya tanggal 18 malam itu aku berangkat, harusnya aku sudah check in di pesawat, sudah mau berangkat, tiba-tiba enggak jadi. Itu lucu banget sih,” kenang istri Vicky Kharisma ini.
Produksi Dimulai Setelah 4 Bulan
Setelah menunggu 4 bulan, Acha mendapat kabar kalau produksi akan mulai dilakukan. Tapi dari banyak rencana yang sudah disiapkannya ada beberapa yang gagal.
Karena pandemi dan karantina masih berlangsung di beberapa kota dan negara, ia tak jadi membawa anak dan ibunya. Ia terbang sendiri ke London pada awal Agustus lalu.
Kerja dengan Protokol Kesehatan yang Ketat
Perjalanan kali ini tidak seperti biasanya. Ada beberapa tahap yang harus dilakukan Acha sebelum akhirnya bisa berangkat ke Inggris. Ia harus minta izin dulu ke pemerintah Australia.
“Yang ada di Australia di era pandemi ini, kan, memang hanya citizen, permanent resident, dan student visa, jadi mereka ada yang mau keluar dari negaranya harus didata. Karena itu aku harus minta surat ke pemerintah sebagai permanent resident untuk minta izin kalau aku ada working obligation yang harus diselesaikan.
Aku juga nunjukkin surat sponsor dari production house, terus visa yang approved dari UK, nentuin tanggal (keberangkatan), dan dalam seminggu suratnya keluar,” Acha menerangkan.
Selain surat izin, SWAB test juga wajib dilakukan Acha. Selain untuk berjaga-jaga, tes ini memang diminta dari pihak pemerintahan Inggris.
“Pemerintah Australia juga encourage aku supaya bisa SWAB test. Jadi aku kayak sekitar 10 hari sebelum berangkat ke UK aku SWAB test di salah satu rumah sakit di Sidney. Setelah 4 hari hasil tesnya keluar, dan aku dinyatakan bebas dari COVID-19,” ungkapnya.
Tak lupa Acha membawa beberapa obat, suplemen, dan multivitamin penunjang imunnya selama bekerja di sana. “Aku selalu bawa iron tablet, multivitamin peningkat imun sistem. Aku juga bawa obat-obatan umum seperti parasetamol. Ada zinc juga. Pokoknya dalam sehari aku minum 3 vitamin,” ujarnya lagi.
Sudah kembali ke Sydney, tapi harus karantina 14 hari
Acha sudah merangkumkan pekerjaannya di sana. Pada 11 September 2020 ia kembali ke Sydney, Australia. Sayangnya ia tak bisa langsung pulang ke rumah bertemu suami dan Brie karena masih harus melewati rangkaian protokol kesehatan lainnya, yakni karantina 14 hari. Saat ini sisa masa karantina Acha masih ada 1 minggu lagi.
“Mudah-mudah aku bisa melewati karantina ini dengan sabar dan cepat ketemu dengan anakku kembali dalam keadaan sehat,” katanya menutup pembicaraan dengan kami.
Amin! Tetap semangat buat Acha. Selamat ya buat film barunya, Cha.
Baca juga:
Acha Septriasa bangga sang anak yang pemalu kini lebih berani bereksplorasi
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.