Dalam dunia 24/7 media dan liputan media sosial saat ini, ada saja aksi terorisme dan ledakan bom yang terjadi di berbagai belahan dunia. Untuk itulah, mengetahui bagaimana cara bicara ke anak tentang terorisme wajib bagi orang tua.
Memang aksi terorisme bukan sesuatu yang layak diaminkan. Banyak korban berjatuhan akibat tindakan ini. Keingintahuan anak yang tinggi tidak menutup kemungkinan akan membuat anak banyak bertanya di benaknya. Ini dia caranya,
Cara Bicara ke Anak Tentang Terorisme
Teror merupakan fenomena memiliki umur yang panjang dalam sejarah. Hal ini dibuktikan dari akar kata teror itu sendiri, yaitu frase “cimbricus teror”.
Frase berbahasa Romawi tersebut berarti “untuk menakut-nakuti” yang menggambarkan kepanikan yang terjadi saat prajurit lawan beraksi sengit dan keras. Secara garis besar, Analis Kebijakan Divisi Humas Polri Kombes Sulistyo Pudjo Hartono menyebutkan penyebab aksi teror bisa terjadi:
- Momen traumatis di masa lalu. Bisa saja seseorang pernah ditinggal oleh kerabat dekat yang meninggal atau mendapat ajaran teror.
- Adalah komunitas garis keras pendukung gerakan radikal tersebut yang memberi doktrin kepada pengikutnya, baik secara langsung maupun melalui dunia maya.
- Ideologi yang terlegitimasi dan mengakar. Misalnya mereka memperbolehkan untuk membunuh dan melakukan kekerasan.
1. Pahami Informasi yang Diketahui Anak Terkait Terorisme
Sebagai orang tua, mungkin sulit untuk mengetahui cara berbicara dengan anak tentang terorisme dan ledakan bom. Penting untuk memahami informasi yang sudah diketahui anak Anda, dan mengisi kekosongan dalam pengetahuan mereka.
Setelah paham sejauh apa anak mengerti soal teror tersebut, ajak mereka untuk membahas singkat tentang apa yang terjadi saat ini.
Penjelasan ini harus meliputi hal-hal yang sudah valid kebenarannya dan ajak anak untuk menghindari berbagai hal yang berbau spekulasi.
2. Melindungi Anak dari Gambar atau Video Mengerikan
Sebagai orang tua, sulit untuk menjelaskan kepada anak-anak kita apa itu terorisme, apalagi ketika ancaman bom dan aksi terorisme lainnya begitu mengemuka di media dan media sosial. Sangat penting untuk berbicara dengan anak-anak kita tentang apa itu terorisme dan bagaimana tetap aman di masa-masa berbahaya ini.
Selain bicara, lindungi mereka dari melihat gambar, video korban atau adegan mengerikan, terutama bagi anak yang masih berusia di bawah 12 tahun.
3. Akui Ketakutan yang Dimiliki Anak
Rasa takut bisa saja menimpa anak, juga orang dewasa. Trauma atau ketakutan bisa saja dialami anak saat mendengar cerita atau melihat tayangan korban.
Identifikasi rasa takut anak yang mungkin berlebihan. Jelaskan bahwa kejahatan terorisme dan teror ledakan bom jarang terjadi, namun kewaspadaan tetap diperlukan.
Bantulah anak Anda untuk mengungkapkan perasaannya tentang tragedi yang sedang terjadi, dan ingatkan mereka bahwa meskipun ancaman tersebut masih ada, kita tetap dapat mendorong mereka untuk bekerja sama, membantu, dan peduli satu sama lain.
4. Dorong Anak Anda untuk Tetap Menjalani Kehidupan Normal
Terorisme memang menakutkan, namun jangan sampai hal ini membuat Anda dan keluarga takut beraktivitas. Berbicara dengan anak Anda secara terbuka dan jujur tentang terorisme merupakan langkah penting dalam membantu mereka memahami dan mengenali potensi risiko yang terkait dengan tindakan kekerasan.
Ada baiknya berbicara jujur dengan anak Anda, karena mereka mungkin terpapar informasi terkait aksi terorisme di media dan media sosial. Sebelum memulai percakapan, penting untuk memahami dasar-dasar terorisme dan dampaknya terhadap masyarakat.
5. Yakinkan Anak Bahwa Mereka Aman
Sangat penting untuk meyakinkan mereka bahwa mereka aman. Meskipun terorisme adalah kenyataan, tindakan seperti itu jarang terjadi.
Perkuat cinta dan dukungan Anda kepada anak-anak Anda dengan memberi tahu mereka bahwa Anda selalu ada untuk mereka.
6. Hubungi Pihak Berwenang untuk Mempelajari Langkah Keselamatan di Wilayah Anda
Terakhir adalah jangan hanya fokuskan informasi Anda kepada masalah yang terjadi, korban, dan ancaman bom semata. Sesekali, ajaklah anak untuk menemui petugas keamanan di lokasi tempat tinggal Anda.
Selain berdiskusi, cara ini bisa menjadi langkah agar anak mengapresiasi profesi yang berhubungan dengan keamanan. Mulai dari petugas polisi, TNI, sampai petugas kesehatan yang bersatu untuk melayani, melindungi, dan membantu masyarakat saat terjadi tragedi.
Kesimpulannya, penting untuk menyadari dampak liputan berita terorisme terhadap anak-anak. Penting untuk berbicara dengan anak-anak Anda tentang terorisme, dan memahami ketakutan yang mungkin timbul. Dengan bimbingan yang tepat, anak-anak dapat belajar mengatasi topik-topik yang tidak nyaman ini dengan cara yang sehat.
Baca juga:
9 Cara Meningkatkan Resiliensi pada Anak, Tangguh Hadapi Tantangan
8 Cara Menumbuhkan Jiwa Kepemimpinan dalam Diri Anak
id.theasianparent.com/mengenalkan-dan-mendidik-disiplin-waktu-pada-anak