Pentingnya membangun pengetahuan anak usia dini tidak dapat dipungkiri. Pada masa ini, anak-anak tengah mengembangkan cara berpikir mereka dan membangun dasar-dasar untuk pendidikan di masa depan. Salah satunya ialah contoh penerapan sains dalam kehidupan sehari hari.
Sains berasal dari bahasa latin scientia yang berarti pengetahuan. Secara umum, sains diartikan sebagai pengetahuan dan pemahaman lingkungan yang didasarkan pada pengumpulan atau observasi terhadap data-data atau penelitian.
Bermain sains pada anak usia dini akan menumbuhkan sikap kritis, rasa ingin tahu melalui percobaan yang menyenangkan.
Kegiatan eksperimen yang dilakukan dalam bermain sains bukan untuk mengetahui benar atau salah. Tujuan kegiatan ini yaitu mengembangkan keterampilan dasar untuk membantu anak belajar dan memahami dunia melalui kegiatan yang menyenangkan. Berikut ini deretan aktivitas yang bisa dicoba!
Contoh Penerapan Sains dalam Kehidupan Sehari hari
1. Bermain dengan Buah
Bermain dengan aneka buah memberikan pengetahuan kepada anak tentang bermacam-macam buah dengan aneka ragam bentuk dan warna yang berbeda.
Bahan:
- Wadah/piring
- Macam-macam buah
Cara Membuat:
- Siapkan wadah/piring
- Letakkan macam-macam buah
- Ajak anak untuk menyebutkan nama buah, warna, dan bentuknya
2. Mengenal Rasa
Bermain mengenal rasa memberi kesempatan anak memiliki pengalaman tentang rasa, bau, tekstur (kasar atau halus) melalui inderanya.
Bahan:
- Piring
- Garam
- Gula
- Kopi
Cara Membuat:
- Siapkan piring yang berisi garam, gula, dan kopi
- Biarkan anak untuk mencium, memegang dan mencicipi garam, gula dan kopi satu persatu
- Persilakan anak untuk menyampaikan pengalamannya tentang rasa, bau, dan tekstur dari bahan-bahan tersebut
3. Menanam Tanaman
Bermain menanam dalam pot memberikan pengalaman kepada anak untuk mengenal lingkungannya melalui mengamati dan membedakan. Kegiatan dapat dikembangkan dengan mengamati proses pertumbuhan tanaman.
Bahan:
- Pot kecil/wadah bekas/polybag
- Tanah
- Macam-macam biji bibit tanaman
Cara Membuat:
- Siapkan pot kecil/wadah bekas/polybag Isi dengan tanah
- Ajak anak untuk menanam bibit tanaman
- Amati perubahannya
4. Merawat Tanaman
Bermain merawat tanaman memberikan pengalaman kepada anak untuk mengelompokkan dan dapat membedakan tanaman yang dirawat dan tanaman yang tidak dirawat.
Tanaman yang disiram akan mendapat makanan karena air akan diserap oleh akar dan menuju ke daun sebagai bahan fotosintesis. Fotosintesis berguna bagi tanaman dan berfungsi sebagai makanan tumbuhan.
Bahan:
- Air
- Gayung
- Pot tanaman
Cara Membuat:
- Siapkan 2 pot tanaman. Pot 1: siram tanaman setiap hari. Pot 2: tanaman tidak disiram
- Ajak anak untuk mengamati perbedaan kedua tanaman tersebut
- Berikan kesempatan pada anak untuk mengemukakan pendapatnya tentang perbedaan yang terjadi tersebut
5. Aktivitas Mengocok Telur
Perubahan yang terjadi pada saat bermain mengocok telur yaitu adanya busa, karena putih telur mengandung senyawa albumin yaitu protein yang bersifat mampu membentuk busa.
Fenomena ini dapat terjadi apabila ada udara atau gas yang terperangkap di dalamnya. Untuk menangkap udara sebanyak-banyaknya dapat dilakukan melalui pengocokan. Yuk buktikan bersama anak di rumah!
Bahan:
- Wadah
- Telur
- Pengocok
Cara Membuat:
- Siapkan wadah
- Pecahkan telur, kemudian letakkan ke wadah yang sudah disiapkan
- Kocok telurnya
- Amati perubahan yang terjadi
6. Rambatan Warna
Air merambat di kertas tisu melalui proses yang disebut aksi kapilarisasi. Kertas tisu terbuat dari serat sehingga air dapat berpindah di sela-sela serat kertas.
Celah di tisu bertindak seperti tabung kapiler dan menarik air ke atas. Itu sebabnya air dapat naik dari akar tanaman menuju ke daun-daun di atas pohon. Air dapat naik ke atas melawan gaya tarik bumi karena ada dorongan antara air dengan serat dari kertas tisu tersebut.
Bahan:
- Air
- Gelas Plastik
- Pewarna makanan
- Tisu
Cara Membuat:
- Siapkan gelas sebanyak 3 buah, isi gelas dengan air + 1/2 gelas
- Masukkan 2-3 tetes pewarna kedalam gelas yang telah berisi air, setiap gelas di isi warna yang berbeda
- Lipat tisu memanjang lalu masukkan tissu kedalam susunan gelas tersebut. Ajak anak mengamati apa yang akan terjadi
7. Eksperimen dengan Lilin
Bahan:
- Lilin
- Air yang sudah diberi pewarna makanan
- Gelas
- Piring
Cara Membuat:
- Masukkan lilin ke dalam wadah piring yang sudah berisi air pewarna dan nyalakan lilin.
- Tutup lilin dengan menggunakan gelas dan amati.
- Setelah beberapa waktu lilin akan redup dan mati sehingga air akan masuk ke dalam permukaan gelas.
Eksperimen kecil ini membuktikan saat gelas diturunkan dan bibir gelas mencapai permukaan air, udara di dalamnya mengalami pendinginan dan penyusutan.
Akibat penyusutan ini, tekanan udara yang berada di dalam gelas lebih kecil daripada tekanan udara di luar gelas. Selisih tekanan menyebabkan udara luar menekan air tersebut, menyebabkab air terdorong masuk ke dalam gelas. Begitu juga dengan lilin yang padam karena tidak ada oksigen di dalam gelas.
Wah, seru ya contoh penerapan sains dalam kehidupan sehari hari. Tertarik mencoba bareng si kecil di rumah?
Baca juga:
4 Eksperimen Sains Sederhana yang Bisa Anak Lakukan di Rumah, Yuk Coba!
Manfaat Metode Belajar Eksperimen Sains untuk Anak, Sayang untuk Dilewatkan!
5 Tips Menumbuhkan Minat Anak Belajar Sains, Mudah dan Menyenangkan!