7 Cara Mengajarkan Disiplin pada Anak 2 Tahun Tanpa Kekerasan

Kekerasan bukanlah solusi, ini caranya agar anak lebih disiplin sejak usia belia.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagai orang tua, penting untuk dipahami bahwa disiplin itu penting sejak usia muda, bahkan sejak usia dua tahun. Penting bagi anak-anak untuk mempelajari aturan keluarga mereka, dan bahwa ada konsekuensi jika tidak mengikutinya. Berikut ini cara mengajarkan disiplin pada anak 2 tahun tanpa berakhir perang dunia atau keributan tidak perlu.

Disiplin pada usia ini adalah tentang mengajar anak untuk membuat pilihan yang baik dan membimbing mereka ke arah yang benar. Ini bukan tentang menghukum karena mereka masih anak-anak.

Memukul mungkin dianggap sebagai solusi terbaik dan cepat membuat anak disiplin. Namun, penelitian di luar sana telah menyimpulkan bahwa anak-anak yang dipukul lebih sering lebih rentan terhadap depresi dan rendah diri di masa dewasa nanti. Kekerasan bukanlah solusi untuk masalah, terutama pada anak-anak.

Cara Mengajarkan Disiplin pada Anak 2 Tahun

1. Abaikan Anak Saat Merasa Buruk

Mungkin awalnya sulit untuk mengabaikan anak terutama saat anak mengalami kesulitan. Tapi jika kesulitan itu dibuat dari ulahnya sendiri, orang tua harus berusaha mengabaikan agar dia sadar dengan apa yang dia lakukan.

Jika anak menuntut sesuatu, jangan langsung diberikan. Jika mereka membuat keributan biarkan mereka menyelesaikannya sendiri. Hal ini akan membuat si anak lebih sadar dan peka terhadap hal yang mereka lakukan.

2. Coba Metode Waktu

Jika anak membuat masalah dan tidak disiplin, cukup dengan berbicara tegas dan mengawasi mereka. Sebagian besar anak akan mematuhi perkataan orang tua yang menyampaikan dengan tegas dibanding marah.

Untuk itu, tak ada salahnya memberikan mereka waktu untuk membuat membuat mereka tahu bahwa perilaku buruk mereka berdampak bagi diri sendiri maupun orang lain.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Biarkan Anak Menghadapi Konsekuensi Tindakan Mereka Sendiri

Seringkali, cara ini dikatakan sebagai cara yang sangat logis untuk memperbaiki perilaku anak. Biasanya ketika orang tua menyangkal tentang sesuatu, mereka mungkin tidak mendengarkan.

Sebaliknya, membiarkan mereka melakukan apa pun yang mereka inginkan dan belajar menghadapi konsekuensi dari tindakan mereka sendiri merupakan cara terbaik bagi anak untuk belajar dari kesalahan.

Misalnya anak enggan makan, dia akan merasa kelaparan nanti. Berikutnya, anak akan terus belajar untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka sendiri.

4. Berikan Pilihan Pada Anak

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Memberikan anak pilihan dan melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan akan membantu mereka untuk berpikir secara logis.

Contohnya anak meminta mainan baru, tanyakan apakah mereka ingin mainan baru sekarang atau di hari ulang tahun nanti.

Beri tahu mereka bahwa jika mereka memilih untuk membeli mainan sekarang, mereka mungkin tidak mendapatkan hadiah pada hari ulang tahun mereka.

Dengan cara ini, mereka akan belajar membuat keputusan. Anak memahami bahwa tuntutan mereka tidak harus langsung dipenuhi setiap saat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

5. Berikan Tugas Sebagai Bentuk Tanggung Jawab

Anak sering mencari cara untuk mengalirkan energi mereka. Ada kemungkinan besar anak mengamuk ketika mereka bosan dan berujung membuat kegaduhan.

Cobalah alihkan perhatian mereka dan biarkan mereka menggunakan energi mereka dengan cara yang lebih produktif, misalnya membereskan mainannya. 

6. Jangan Sungkan Memberikan Hadiah

Hargai perilaku baik mereka dengan memberikan sebuah reward. Tidak harus mahal, namun bermakna dan menunjukkan bahwa berbuat baik bisa dilakukan dengan cara sederhana.

Jadi, penting untuk memberi perhatian pada anak dan memuji tindakan baik mereka. Manfaat dalam jangka panjang adalah anak pada akhirnya akan belajar perbedaan antara perilaku baik dan buruk dan mungkin belajar berperilaku baik.

7.  Ungkapkan Perasaan

Cara ini dipercaya efektif untuk membatu mengatasi perilaku buruk anak. Ketika anak berperilaku buruk, beri tahu mereka bahwa sebagai orang tua Anda merasa kecewa dan kesal dengan perilaku mereka.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Membiarkan anak tahu bagaimana perasaan Anda akan membuat mereka lebih sadar akan tindakan mereka. Manfaat dalam jangka panjangnya, anak-anak belajar untuk peka terhadap perasaan orang lain dan belajar mengendalikan tindakan mereka.

Kesimpulannya, mengajarkan anak tentang disiplin sejak dini penting untuk perkembangannya dan dapat membantu membentuk kebiasaan yang baik untuk masa depan. Penting untuk menjadi orang tua yang tegas tetapi pengertian, dan tidak menakut-nakuti anak dengan ancaman atau hukuman. Semoga bermanfaat!

Baca juga:

9 Tips dan Cara Mengatasi Emosi Anak yang Meledak-ledak, Catat Bun!

id.theasianparent.com/mencegah-perkawinan-dan-kekerasan-anak

id.theasianparent.com/uang-saku-anak

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan