Mitos Hamil Anak ke 3 dan Tradisi Unik Medekingi Selamatan, Benarkah Lebih Sulit?

Intip ulasan mengenai tradisi dan kepercayaan mengenai kehamilan anak ketiga di masyarakat Jawa. Parents merasakan juga?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Banyak pasangan yang mungkin pernah mendengar bahwa memiliki anak ketiga lebih sulit daripada memiliki anak pertama atau kedua. Di Indonesia, mitos hamil anak ke 3 lebih sulit, banyak dipercaya dan berkembang pesat di lingkungan masyarakat Jawa.

Oleh karena itu, di Jawa ada tradisi unik Medekingi Selamatan, sebuah tradisi pembagian nasi aking dengan lauk pauk ke tetangga. Hal ini diyakini membawa keberuntungan bagi ibu dan anaknya yang belum lahir. Selain itu, diyakini bisa membantu meringankan kesulitan kehamilan hingga persalinan anak ketiga.

Namun, apakah benar bahwa kehamilan dan persalinan anak ketiga lebih berat dibandingkan anak pertama dan kedua? Dalam artikel ini, TheAsianparent akan mengulas tuntas mengenai hal ini.

Artikel Terkait: 5 Tanda Bawaan Hamil Bayi Perempuan yang Banyak Diyakini, Mitos atau Fakta?

Mitos Hamil Anak ke 3 Lebih Sulit dan Tradisi Medekingi Selamatan

Mitos hamil anak ketiga lebih sulit ini tersebar di masyarakat Jawa. Banyak yang percaya bahwa anak ketiga ialah yang paling sulit, sang ibu pun akan menghadapi banyak tantangan dalam prosesnya. Hal ini dipercaya selama turun temurun dari generasi ke generasi. 

Seiring dengan berkembangnya mitos, Medekingi Selamatan juga berkembang hingga kini. Selama ritual ini, keluarga meminta keselamatan anak mereka yang belum lahir serta doa maupun dukungan dari para tetangga. Hal ini dilihat sebagai salah satu cara menunjukkan solidaritas masyarakat dan keinginan keluarga untuk mengatasi tantangan memiliki anak ketiga.

Ritual ini juga dipandang sebagai cara untuk ‘menyelamatkan’ masa depan anak yang belum lahir. Sebab, diyakini bahwa dukungan dari masyarakat akan memberikan perlindungan dan kesejahteraan yang diperlukan bagi anak yang belum lahir tersebut. Praktik selamatan medekingi dipandang sebagai tindakan kebaikan dan merupakan tradisi Jawa yang dijunjung tinggi.

Praktik ini juga dipercaya membawa berkah dari dewa kesuburan dan kesehatan, serta memberikan perlindungan dari roh jahat dan nasib buruk. Diyakini bahwa pasangan yang mengikuti tradisi ini akan lebih mudah hamil, serta meraskaan kehamilan ketiga yang lebih sehat dan tidak sulit. Dalam banyak kasus, pasangan yang menjalani tradisi ini beranggapan mendapatkan hasil yang diinginkan dan bisa melahirkan bayi yang sehat.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: Mudah Lupa saat Hamil atau Momnesia, Fakta atau Mitos Ya?

Persiapan untuk Kehamilan Ketiga yang Sehat

Terlepas dari kepercayaan yang ada di masyarakat, kita harus tetap menghormatinya, ya Parents. Namun, hal-hal serupa yang beredar di masyarakat hendaknya menjadi salah satu bentuk kehati-hatian, bukan menjadi sesuatu yang membuat Anda cemas.

Seperti halnya kepercayaan tersebut, Parents. Karena meyakini kehamilan ketiga biasanya yang paling sulit, dengan risiko komplikasi yang meningkat dibandingkan kehamilan pertama dan kedua, berbagai persiapan hendaknya dilakukan. Baik secara fisik, mental, hingga spiritual hendaknya diperhatikan oleh Parents dan keluarga.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bagi masyarakat Jawa sendiri, medekingi selamatan menjadi salah satu upaya untuk mengalihkan emosi negatif di kehamilan ketiga. Sebab, mereka percaya bahwa kehamilan ketiga biasanya diliputi rasa takut, cemas, dan stres.

Ada pun berbagai persiapan lain hendaknya dilakukan supaya kehamilan tetap lancar dan sehat. Misalnya saja mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga yang cukup, dan mengonsumsi suplemen serta vitamin yang diperlukan untuk kesehatan ibu dan bayi.

Penting juga untuk mempersiapkan mental dan emosional untuk kehamilan. Memiliki support system berupa keluarga dan teman yang mendukung akan membantu calon ibu tetap kuat dan positif selama kehamilan. Selain itu, selalu memeriksakan kandungan pada dokter maupun bidan menjadi salah satu hal yang penting dilakukan untuk memantau kesehatan di masa kehamilan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: Wow! 3 Mitos kehamilan ini terbukti benar, manakah yang terjadi pada Bunda?

Ya, mitos hamil anak ke 3 dianggap satu hal yang serius oleh sebagian masyarakat Jawa. Terlihat juga persiapan berupa tradisi yang turun temurun dilakukan supaya pada prosesnya bisa diberikan kelancaran dan keselamatan.

Nah, kalau pengalaman Parents sendiri, apakah merasa kehamilan ketiga lebih sulit dibandingkan kehamilan sebelumnya?

****

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca Juga:

7 Ciri-Ciri Hamil Anak Laki-Laki yang Akurat 100 Persen, Benarkah atau Sekadar Mitos?

9 Mitos & Kepercayaan Aneh yang Diyakini Para Wanita Hamil Zaman Dulu

6 Mitos Minum Air Kelapa saat Hamil, No. 3 Masih sering Dipercaya!