Kucing menjadi salah satu hewan peliharaan yang cukup familiar. Di berbagai penjuru dunia, ada banyak jenis kucing dengan karakteristik beragam. Bila Parents merupakan salah satu penggemar kucing, sudah tahukah kucing berkembang biak dengan cara apa dan bagaimana perilakunya dalam mengasuh anak?
Dalam artikel ini, TheAsianparent akan membahas mengenai proses reproduksi kucing sebagai salah satu hewan mamalia yang jadi sahabat manusia. Berikut akan diulas secara lengkap mengenai cara kucing berkembang biak, kawin, dan perawatan anak kucing.
Artikel Terkait: 8 Makanan Kucing Rekomendasi, Anabul Sehat dan Berbulu Cantik
Kucing Berkembang Biak dengan Cara Apa? Ini Ulasannya
Terapat berbagai jenis ras kucing yang tersebar di seluruh dunia. Beberapa ras kucing yang umum antara lain Siam, Maine Coon, Persia, Ragdoll, dan British Shorthair. Masing-masing ras ini memiliki karakteristik yang membedakannya, seperti ukuran, panjang bulu, warna, dan temperamen. Inilah berbagai fakta unik mengenai reproduksi anabul.
1. Siklus Perkembangbiakan Kucing
Begitu mencapai kematangan seksual, kucing betina akan melakukan reproduksi. Siklus ini dibagi menjadi empat tahap: proestrus, estrus, metestrus, dan diestrus.
Selama tahap proestrus, tubuh betina mulai memproduksi hormon sebagai persiapan untuk kawin. Saat tahap estrus, kucing betina reseptif secara seksual dan akan secara aktif mencari pasangan jantan.
Lalu, selama tahap metestrus dan diestrus, tubuh betina secara bertahap akan kembali ke keadaan normal. Seluruh siklus bisa memakan waktu antara 6-9 hari dan akan berulang setiap dua minggu sampai dia menemukan pasangan.
2. Tanda Kucing Bunting
Menjadi salah satu hewan piaraan yang sangat umum ditemukan, Parents sebaiknya peka untuk mengetahui tanda-tanda kucing bunting. Umumnya, ada beberapa tanda yang mudah dikenali bahwa kucing sedang hamil, antara lain:
- Perubahan penampilan: Berat badan biasanya bertambah selama bunting, karena perutnya yang membesar. Selain itu, puting anabul mungkin menjadi lebih menonjol dan bulu di sekitar putingnya menjadi lebih gelap.
- Nafsu makan meningkat: Selama bunting, kucing akan membutuhkan lebih banyak makanan dari biasanya. Kucing biasanya akan lebih lahap pada berbagai jenis makanan, dibandingkan biasanya.
- Perubahan perilaku: Selama kehamilan, kucing akan lebih banyak bersuara. Selain itu, kucing juga bisa menjadi lebih gelisah dan menunjukkan tanda-tanda kecemasan.
3. Cara Mempersiapkan Kucing Bunting
Jika Parents memelihara kucing, pastikan untuk memerhatikan proses reproduksinya juga. Supaya kehamilan kucing sehat, ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan untuk mempersiapkannya.
Pertama, periksakan induk kucing ke dokter hewan agar memastikannya sehat dan bugar untuk dikawinkan. Selanjutnya, minta induk kucing divaksinasi untuk melindunginya dari penyakit apa pun. Terakhir, sediakan lingkungan yang bersih dan tenang untuk induk dan anak kucing selama dan setelah melahirkan.
Artikel Terkait: Belajar Bahasa Kucing: Arti Meongan, Perubahan Ekor, hingga Cara Menjawab Balik
4. Perkawinan Antar Kucing
Kucing memiliki musim kawinnya tersendiri, biasanya mereka akan kawin ketika musim semi atau panas. Meski demikian, tak semua jenis kucing demikian, ada juga yang memang kawin tanpa menunggu musim tertentu.
Selama masa kawin, kucing biasanya terlihat makin dekat dan saling merawat dengan pasangannya. Beberapa pasang kucing bahkan berbagi makanan dan sumber daya satu sama lain.
Di sisi lain, kucing betina bisa saja kawin dengan banyak kucing selama periode kawin ini. Setelah kawin, kucing seringkali masih tetap dekat, bahkan tidur bersama.
5. Proses Melahirkan Kucing
Pernahkah Parents menyaksikan langsung proses kucing melahirkan anak-anaknya? Hewan mamalia ini melahirkan anak kucing dalam jumlah yang bisa beragam, biasanya dua hingga enam kucing dalam satu waktu.
Induk kucing akan mendengkur dan mengeong ketika hendak dan saat melahirnya. Setelah anak kucing lahir, induk kucing akan menjilatnya sampai bersih dan akan menyusui mereka. Selama minggu pertama kehidupan, anak kucing masih begitu lunglai sehingga sang induk akan terlihat lebih protektif.
6. Perawatan Kucing setelah Melahirkan
Setelah melahirkan, kucing perlu dirawat dengan hati-hati. Penting untuk membantu induk kucing agar tetap sehat dan kuat. Induk kucing harus diberi tempat yang nyaman dan tenang untuk pulih. Selain itu, sang induk juga harus diberi akses yang mudah pada makanan dan air.
Parents pun sebaiknya memastikan sang induk cukup makan dan minum untuk mengisi kembali energi dan mendukung produksi ASInya. Induk kucing juga harus diberi banyak istirahat dan dijauhkan dari kucing lain, anak kecil, dan suara keras. Hal ini akan membantu mengurangi tingkat stres, membantu pemulihan, dan melindungi anak kucingnya.
7. Merawat Anak Kucing yang Baru Lahir
Saat mengetahui kucing bunting, Parents hendaknya mempersiapkan kelahiran anak kucing yang baru lahir. Misalnya saja menyediakan tempat yang hangat dan memastikan ketersediaan makanan.
Selain itu, penting juga untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan dan menjaga lingkungan mereka tetap bersih dan aman. Dengan perawatan yang cukup, anak kucing akan tumbuh menjadi lebih yang sehat dan ceria.
Artikel Terkait: 6 Cara Membuat Kucing Senang Tinggal di Rumah, Perhatikan Tanda Kucing Stres
Kesimpulannya, seperti mamalia pada umumnya kucing berkembang biak dengan cara melahirkan. Dibalik prosesnya yang kompleks, induk kucing memiliki perilaku khas dalam menjaga anak-anaknya.
Semoga informasi di atas bisa bermanfaat untuk Parents.
****
Baca Juga:
Beda Warna Mata pada Kucing, Ternyata Ini Penyebabnya
Kucing Ternyata Bisa Membantu Anda Mengasuh Bayi
10 Tempat Penitipan Kucing di Jakarta, Punya Fasilitas Lengkap!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.