Perbedaan merupakan salah satu hal yang kerap timbul di tengah kehidupan sosial. Di kehidupan sehari-hari, ada beberapa contoh interaksi sosial pertentangan yang mungkin akan menimbulkan konflik apabila tidak diatasi dengan baik.
Dalam artikel ini, kami akan mengeksplorasi contoh interaksi sosial yang saling bertentangan dan penjelasannya. Kami akan menjelaskan bagaimana perilaku individu terkadang bisa diterima dengan baik, tetapi bisa juga dianggap tidak pantas atau bahkan ofensif. Berikut penjelasan selengkapnya!
Artikel terkait: 8 Contoh Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok, Cek Yuk!
Contoh Interaksi Sosial Pertentangan yang Ada di Kehidupan Sehari-hari
1. Menyatakan Tidak Setuju Secara Verbal
Setiap individu tentunya memiliki pandangan yang perbeda. Tidak menyetujui secara verbal pada pendapat teman merupakan contoh interaksi sosial pertentangan yang lumrah terjadi. Hal ini terjadi karena perbedaan budaya.
Misalnya, dalam budaya Amerika, seseorang akan menyatakan rasa tidak setujunya secara langsung, tidak memandang hal tersebut sebagai permusuhan, melainkan perdebatan yang sehat. Namun, dalam budaya Asia, orang diharapkan untuk menunjukkan rasa hormat satu sama lain. Menyatakan ketidaksepakatan secara langsung atau lisan dianggap tidak sopan, terlebih jika menyatakan hal tersebut pada orang yang lebih tua.
Maka, penting untuk memahami konteks budaya dari interaksi sosial untuk menghindari pertentangan ini.
2. Cara Berpakaian, Seperti Mengenakan Baju dengan Slogan Politik
Mengenakan pakaian dengan slogan politik bisa menjadi cara yang ampuh untuk menunjukkan persatuan dan dukungan untuk tujuan tertentu. Namun, tergantung pada keadaan, hal itu juga dapat dilihat sebagai penghinaan terhadap budaya atau keyakinan politik lain.
Di beberapa negara, ini bisa dilihat sebagai tindakan agresi atau tidak hormat. Sementara di negara lain, bisa dilihat sebagai tanda kebanggaan.
Penting untuk memperhatikan perbedaan budaya dan menyadari implikasi potensial dari mengenakan pakaian dengan slogan politik saat bepergian ke luar negeri. Penting juga untuk menghormati keyakinan dan nilai orang lain, meskipun kita tidak setuju dengan mereka.
3. Tidak Menatap Mata Seseorang Saat Berbicara
Penting untuk menyadari perbedaan budaya dalam hal menatap mata seseorang saat berbicara. Dalam beberapa budaya, tidak menatap mata seseorang dapat dianggap sebagai tanda hormat, karena dipandang sebagai tanda kerendahan hati.
Namun, dalam budaya lain, tidak menatap mata seseorang dapat dianggap sebagai tanda tidak hormat, karena dapat diartikan sebagai tanda ketidakjujuran atau kurangnya ketulusan. Penting untuk menyadari perbedaan budaya ini ketika berinteraksi dengan orang-orang dari budaya yang berbeda, dan untuk menyesuaikan perilaku kita.
Artikel terkait: 8 Contoh Interaksi Sosial Individu dengan Individu, Si Kecil Sudah Tahu?
4. Melakukan Kontak Fisik dengan Orang Asing
Melakukan kontak fisik dengan orang asing bisa menjadi pengalaman yang tidak nyaman dan bahkan mengkhawatirkan, tergantung pada konteks budayanya.
Dalam beberapa budaya, seperti di Amerika dan Timur Tengah, kontak fisik dengan orang asing, seperti jabat tangan atau pelukan, dipandang sebagai tanda persahabatan, rasa hormat, dan penerimaan.
Namun, dalam budaya lain, seperti di Eropa dan Amerika Utara, kontak fisik dengan orang asing dianggap tidak pantas dan bahkan mengganggu. Dalam budaya ini, kontak fisik umumnya hanya pantas dilakukan di antara teman dekat dan keluarga. Perbedaan norma sosial ini dapat menimbulkan kebingungan dan kecanggungan ketika orang-orang dari budaya yang berbeda berinteraksi.
5. Menolak untuk Menjabat Tangan Seseorang
Menolak menjabat tangan seseorang dianggap sebagai pelanggaran etiket di banyak budaya, dan dapat diartikan sebagai tanda tidak hormat.
Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, berjabat tangan adalah bentuk sapaan yang umum dan dengan demikian menolak untuk melakukannya dapat dianggap tidak sopan.
Misalnya, ketika seseorang diperkenalkan kepada sekelompok orang, jika dia menolak untuk berjabat tangan dengan semua orang, itu bisa dilihat sebagai penghinaan atau tanda kesombongan. Menolak untuk menjabat tangan seseorang juga sering dilihat sebagai indikasi bahwa orang tersebut tidak ingin menjalin hubungan apa pun dengan orang lain.
Dalam beberapa kasus, itu bahkan dapat dilihat sebagai tanda agresi, karena orang tersebut menolak tawaran persahabatan atau kerja sama dari orang lain.
Seperti yang telah kita lihat, interaksi sosial yang bertentangan dapat terjadi dalam banyak konteks yang berbeda. Apakah itu ketidaksepakatan antara dua teman tentang suatu masalah, perselisihan antar negara atas alokasi sumber daya, atau perselisihan antara dua perusahaan atas paten, konflik pasti muncul dalam interaksi sosial.
Memahami penyebab dan dinamika konflik tersebut dapat membantu kita untuk lebih memahami bagaimana mengelola dan menyelesaikannya secara konstruktif. Dengan menerapkan prinsip-prinsip penyelesaian konflik, kita dapat belajar menggunakan konflik-konflik tersebut untuk menciptakan dialog, hubungan, dan hasil yang lebih baik.
***
Baca juga:
6 Contoh Interaksi Sosial Disosiatif dalam Kehidupan, Apa Saja?
8 Contoh Interaksi Sosial di Masyarakat yang Harus Dipahami
14 Arti Mimpi Lamaran, Ada Konflik hingga Tanda Usaha Meraih Sesuatu