X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

8 Tips Jitu Taklukkan Suami Pemarah

15 May, 2015

Suami pemarah memang bikin jengah. Lalu bagaimana cara 'menaklukkan' sifat si cowok besar yang menggemaskan ini?

Suami pemarah bikin galau balau?

Suami pemarah bikin galau balau?

Kita mungkin tak mendeteksi karakter menyebalkan ini di masa pacaran atau PDKT. Meski demikian watak suami pemarah sebaiknya jangan sampai melunturkan cinta kita padanya. Sebaliknya, kitalah yang musti tak patah arang untuk membantunya mengatasi masalah ini.
1. Bedakan antara 'marah' dengan 'murka'

1. Bedakan antara 'marah' dengan 'murka'

John Lee, pengarang The Anger Solution mengatakan, ada perbedaan besar antara marah dan murka. Marah terjadi karena ada sesuatu yang salah, sedangkan murka mengungkit kesalahan lain yang diperbuat seseorang.

Dengan kata lain, marah terjadi karena sesuatu hal di masa kini sedangkan murka lebih berkaitan dengan masa lalu. Seorang pria yang sedang murka menginginkan cinta dan perhatian, tapi Anda selalu sibuk dengan anak-anak, pekerjaan dan smartphone Anda.

2. Mengatur rumah serapi mungkin

2. Mengatur rumah serapi mungkin

Pulang kerja, rumah berantakan. Siapa yang nggak pusing kepala?

Rumah yang rapi dan bersih selalu lebih enak dipandang daripada rumah yang tampak berantakan. Suami pemarah pun akan lebih dapat 'dijinakkan' jika ia melihat kursi favoritnya bersih dari mainan anak-anak dan ceceran makanan.

3. Berolahraga bersama

3. Berolahraga bersama

Aktivitas olahraga baik untuk menjaga kesehatan tubuh dan mengatasi stress.

Kalau suami pemarah Anda tampak malas berolahraga, ajakan Anda untuk berolahraga bersama akan membuatnya lebih semangat.

4. Tunda curhat

4. Tunda curhat

Kenali dengan baik ekspresi dan bahasa tubuh ketika si dia sedang naik darah.

Ini bermanfaat untuk membuat diri Anda berjaga-jaga agar tidak kena 'semprot' karena membuat sebuah kesalahan kecil. Misalnya, curhat masalah kenaikan harga beras ketika ia baru saja dimarahi bosnya di kantor.

5. Ubah pola makannya

5. Ubah pola makannya

Sama dengan wanita, pria pun mengalami penurunan kadar hormon testosteron seiring dengan bertambahnya usia. Dan penurunan testosteron menjadikan suami lebih pemarah.

Dorong suami mengkonsumsi lebih banyak sayur dan buah. Kurangi juga menu makan malam yang mengandung lemak. Ini karena lemak mengandung enzim yang mengubah testosteron menjadi estrogen. Jadi jangan kaget jika suatu hari ia menjadi sama cerewetnya dengan Anda.

6. Kurangi begadang

6. Kurangi begadang

Ingatkan suami untuk tidak menunda jam tidur, meskipun di hari libur atau akhir pekan. Seseorang yang kurang tidur cenderung lebih mudah tersinggung dan pemarah.

Bayi juga rewel kalau ia tidak cukup tidur. Jadi tahu 'kan Anda sekarang mengapa beberapa wanita menyebut suami mereka 'big baby'?

7. Ketahui riwayat kesehatannya

7. Ketahui riwayat kesehatannya

Penyakit kronis seperti diabetes atau jantung bisa membuat suami lebih mudah tersinggung. Demikian juga luka yang didapat di masa muda atau kanak-kanak. Misalnya, bahu terkilir karena jatuh dari pohon atau kepala terbentur karena jatuh dari sepeda.

Dukung dan temani suami berkonsultasi pada ahli kesehatan adalah cara terbaik mengurangi frekuensi naik darahnya.

8. Jaga penampilan Anda

8. Jaga penampilan Anda

Nggak perlu bersolek sih. Segera mandi, menyisir rambut dan memakai pakaian bersih saja sudah cukup.

Usahakan Anda sudah kelihatan rapi sebelum ia berangkat dan pulang kantor, agar emosinya mereda ketika ia memandang wajah cantik istrinya.

Selanjutnya
img

Penulis

jpqosinbo

  • Halaman Depan
  • /
  • Pernikahan
  • /
  • 8 Tips Jitu Taklukkan Suami Pemarah
Bagikan:
  • Riset Terbaru: Orangtua Paling Bahagia Adalah yang Memiliki 4 Anak Atau Lebih

    Riset Terbaru: Orangtua Paling Bahagia Adalah yang Memiliki 4 Anak Atau Lebih

  • 9 Alasan Mengapa Ibu Harus 'Narsis' dan tak Anti Kamera

    9 Alasan Mengapa Ibu Harus 'Narsis' dan tak Anti Kamera

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Riset Terbaru: Orangtua Paling Bahagia Adalah yang Memiliki 4 Anak Atau Lebih

    Riset Terbaru: Orangtua Paling Bahagia Adalah yang Memiliki 4 Anak Atau Lebih

  • 9 Alasan Mengapa Ibu Harus 'Narsis' dan tak Anti Kamera

    9 Alasan Mengapa Ibu Harus 'Narsis' dan tak Anti Kamera

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.