7 Tips Aman Bertengkar di Depan Anak

Bertengkar di depan anak memang sebaiknya dihindari. Apa yang sebaiknya dilakukan jika Anda dan pasangan terpaksa melakukannya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tak ada pasangan manapun di dunia ini yang suka bertengkar, karena semua manusia pada dasarnya menginginkan hidup dalam kedamaian. Apa boleh buat, kadang kita menghadapi jalan buntu dan menjadi kesal karena apa yang kita inginkan tidak tercapai. Bahkan buruk-buruknya, terkadang bertengkar di depan anak pun tak terhindarkan.

Menikah pun sesungguhnya adalah suatu proses panjang untuk saling mengenal dan mendewasakan diri. Maka wajar jika dalam proses itu terjadi benturan-benturan karena suami istri memiliki watak dan pola pikir yang berbeda.

Sebagai pribadi yang dilahirkan dengan karakter temperamental, saya tahu benar seperti apa rasanya dicekam rasa marah akibat ulah orang yang kita cintai. Makan nggak enak, tidur pun tak nyenyak.

Kita merasa perlu melampiaskan emosi untuk mengakhiri rasa marah, termasuk bertengkar di depan anak dengan tanpa berpikir panjang. Kita lupa bahwa anak-anak juga punya perasaan, tetapi kita tak mau tahu apa yang mereka rasakan saat melihat kita bertengkar.

Anak-anak yang menyaksikan orangtuanya bertengkar akan merasa sangat sedih dan kecewa. Mereka akan merasa kehilangan tempat berlindung dan rasa aman, kehilangan rasa percaya diri dan sulit menjalin hubungan dengan lawan jenis.

Ironisnya, kita sudah tahu tentang bahayanya bertengkar di depan anak, namun tak dapat mengendalikan emosi di saat sedang benar-benar marah pada pasangan. Coba lakukan 7 tips ini agar bertengkar di depan anak dapat dihindari.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1.Tarik nafas dalam-dalam
Tarik dan hembuskan nafas 10 kali (atau lebih) tepat di saat Anda merasa terbakar emosi. Luangkan waktu untuk berlatih pernafasan jika memungkinkan. Melatih pernafasan secara teratur setiap hari adalah cara yang cukup ampuh untuk mengendalikan emosi dan menghindarkan diri Anda dari mengucapkan kata-kata kasar pada pasangan

2. Perhatikan sekeliling sebelum marah
Pastikan anak-anak tidak mendengar apa yang hendak Anda katakan pada suami. Coba cek apakah mereka sudah tidur? Jika belum, carilah alasan tepat yang bisa membuat mereka meninggalkan Anda dan suami detik itu juga. Misalnya, meminta mereka segera pergi ke kamar karena Anda akan membacakan sebuah dongeng.

3. Bertengkar di ruangan lain
Ajak pasangan mengobrol di teras atau di kamar saat anak sedang menonton televisi atau bermain. Jangan lupa putar lagu kesayangan anak dengan volume sedikit keras agar ia tak bisa mendengar apa yang Anda dan pasangan pertengkarkan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Hindari nada tinggi
Mengapa bayi mendadak menjadi rewel saat Anda dan pasangan sedang bertengkar? Bayi memang belum bisa memahami ucapan Anda, tapi ia bisa tahu ada sesuatu yang salah karena ada perubahan dalam nada suara Anda dan pasangan. Semarah apapun Anda, berusahalah sebisa mungkin untuk tidak menaikkan nada suara.

5. Menyendiri sejenak
Sebagian dari kita mungkin ada yang tak bisa memikirkan hal apapun ketika emosi sudah naik sampai ke ubun-ubun. Pergilah ke luar rumah sebentar dan berdiam dirilah sejenak. Coba ingat-ingat kembali apa sih yang bikin Anda naik darah? Segera selesaikan masalah hari itu juga agar tidak menjadi duri yang mengganggu keharmonisan rumah tangga Anda.

6. Gunakan bahasa tubuh
Tatap mata pasangan Anda dalam-dalam dan pasang raut muka masam. Jangan katakan apapun kepadanya ketika emosi tiba-tiba datang saat Anda sekeluarga sedang bercengkrama dan Anda tak ingin merusak suasana dengan bertengkar di depan anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

7. Jaga perasaan anak
Bersikaplah seperti tidak terjadi sesuatu yang serius di depan anak-anak. Semarah apapun Anda, jangan sampai Anda mengatakan hal-hal buruk tentang ayah atau ibu mereka. Anda bisa menjelaskan tentang masalah yang terjadi dan hikmah di balik peristiwa itu pada anak ketika mereka sudah cukup umur.

Satu hal yang perlu Anda ingat, bersikap diam untuk menghindari pertengkaran juga bukan cara yang bijaksana. Anggaplah pertengkaran sebagai sebuah ujian yang musti Anda lalui agar naik kelas. Jainan cinta antara Anda berdua pasti akan lebih membara manakala berhasil melalui fase ini dengan cara-cara yang bijaksana.

Referensi: India Parenting

Baca juga: 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dampak buruk pertengkaran orangtua terhadap tumbuh kembang anak

Penulis

jpqosinbo