Ayah adalah pencari nafkah dan ibu mengasuh anak di rumah. Kalimat sakti ini sudah kita percayai selama berpuluh tahun. Tidak keliru sih, tapi mengandung konsekuensi.
Sosok pencari nafkah sudah terlanjur melekat pada para bapak. Mereka merasa tidak perlu ikut membantu istri mengerjakan pekerjaan rumah tangga, apalagi mengasuh anak.
Ayah, sudah saatnya Anda mengubah pandangan ini. Besar kecilnya materi tidak bisa menggantikan kehadiran Anda di sisi anak. Tempat ayah adalah di sisi anak, sesibuk apapun Anda di tempat kerja.
7 Alasan mengapa ayah harus dekat dengan anak
Berikut adalah alasan mengapa Anda tidak boleh mengabaikan anak saat Anda sedang di rumah.
1. Lebih cerdas
Anak yang mendapat kasih sayang ayah dan ibunya akan tumbuh lebih cerdas. Ia juga memiliki IQ yang lebih tinggi. Ini masuk akal karena anak akan merasa tenang jika kedua orangtuanya hadir di rumah.
Hati yang tenang membuatnya lebih fokus dan bersemangat saat belajar, baik di rumah maupun di sekolah. Anak yang fokus saat belajar berpeluang berhasil dalam bidang akademik.
2. Lebih percaya diri
Kehadiran ayah saat anak bermain di arena permainan di mal atau di manapun, akan membuat anak merasa aman. Ia berani mencoba permainan apapun, senang karena tak akan dimarahi meski kalah. Anak akan lebih senang lagi kalau ayah mau bermain bersamanya.
Momen bermain bersama Anda akan selalu dikenang dalam anak. Di masa depan, anak terinspirasi menekuni hal apapun yang akan membuatnya terkenang pada saat-saat indah bersama ayahanda tersayang.
Misalnya, Anda dan anak suka banget main game bareng. Saat anak dewasa, bisa saja ia tertarik mengembangkan aplikasi game yang cocok untuk semua umur. Tujuannya, agar lebih banyak ayah yang suka ngegame bareng anak mereka.
3. Emosi anak lebih stabil
Ayah tidak pernah pulang larut malam, tapi sibuk sendiri kalau sedang di rumah. Entah itu nonton tv atau mengerjakan pekerjaan kantor yang belum selesai. Perilaku seperti ini akan membuat anak merasa terabaikan lho, Yah.
Anak akan melakukan apapun buat menarik perhatian Anda. Mungkin ia akan menangis lebay hanya karena masalah kecil, atau sengaja mengganggu adik/ kakaknya. Perilaku seperti ini akan terbawa sampai dewasa jika tidak segera ditangani.
Jadi letakkan dulu smartphone atau notebook Anda, Yah. Temani dulu si kecil, Anda bisa teruskan PR kantor nanti kalo dia sudah tidur.
4. Tak mudah tergoda narkoba atau miras
Emosi yang stabil akan membuat siapapun berpikir ulang, sebelum melakukan tindakan yang merugikan. Misalnya, mencoba pakai narkoba.
Sebagian besar pengguna narkoba memiliki riwayat kurang menyenangkan dengan keluarga. Entah itu perceraian, perselisihan atau orangtua yang kurang perhatian. Semua terjadi saat mereka masih anak-anak dan teringat terus sampai dewasa.
Kesedihan dari masa kecil meninggalkan lubang dalam dirinya, membuat emosinya naik turun dan mengalami masalah kejiwaan. Misalnya, depresi, bipolar disorder, dll.
Baca juga : 7 Tindakan Orangtua yang Bisa Menyebabkan Anak Alami Gangguan Bipolar
5. Lebih mudah menyesuaikan diri
Anak muda tanpa sopan santun adalah hal yang tidak aneh di era modern. Ini bisa terjadi karena anak-anak muda semacam ini hanya bergaul dengan golongan tertentu, yang sealiran dengan dirinya.
Anak-anak ini mungkin akan berperilaku lebih layak jika punya ayah yang gaul. Ayah yang suka bersosialisasi, kenal dengan banyak tetangga dan kerabat dari pihak ayah dan ibu. Ayah bisa mengajarkan pada anak cara bergaul jika ia sering mendampingi anak.
6. Lebih mampu menghargai diri sendiri
Perilaku menghargai diri sendiri bukan hanya ditunjukkan dengan memakai pakaian rapi. Tutur kata yang sopan meski sedang emosi juga termasuk perilaku menghargai diri sendiri.
Ayah bisa menjadi contoh, karena ia biasanya mampu berpikir logis meski hati sedang emosi. Anak perlu mempelajari itu dari Anda, agar ia tahu cara menilai dan memposisikan dirinya sendiri dalam hidup bermasayarakat.
7. Lebih tahu cara memperlakukan lawan jenis
Ayah dan ibu adalah sosok pertama yang akan mengajarkan anak tentang cara memperlakukan lawan jenisnya. Anak laki-laki akan belajar menghormati anak perempuan, demikian juga sebaliknya.
Namun anak tidak akan belajar apa-apa dari Anda, jika Anda tak bisa menunjukkan sikap yang pantas pada pasangan.
Ayah, sudah siap main bareng anak hari ini?
***
Tulisan ini disadur dari artikel di theAsianparent Singapura
Baca juga: