Sosial media sudah sangat lekat dalam kehidupan kita. Tak jarang, kita juga bisa melihat kehidupan pasangan di media sosial sekalipun tak mengenalnya secara dekat.
Sekalipun pasangan ini sebenarnya adalah suami istri bahagia di sosial media maupun di dunia nyata, namun ada risiko yang terjadi jika ada banyak hal yang diumbar di media sosial.
Bagaimanapun, hubungan yang terjadi sebenarnya adalah hubungan pribadi antar keduanya. Bukan dengan pengikut di sosial media.
Berikut ini kesalahan yang biasanya dilakukan pasangan di media sosial:
1. Hanya mengucap cinta di media sosial
Berasumsi bahwa ucapan cinta yang disampaikan lewat media sosial berdampak sama dengan menyampaikan ucapan itu secara langsung. Mengatakan cinta secara langsung memiliki dampak lebih signifikan dalam hubungan suami istri dibanding mengumumkannya lewat sosial media.
BIsa jadi, Anda memang bangga dan senang jika ada seseorang yang mengumumkan rasa cintanya di depan umum lewat media sosial. Namun, kesenanangan itu tidak akan seintim jika mengucapkannya secara langsung dengan saling berbisik dan bertatap mata.
2. Menjadikan media sosial sebagai ukuran
Beberapa pasangan memang lebih senang memamerkan kemesraannya di sosial media. Membicarakan hal pribadi bersama pasangan di media sosial secara terbuka biasanya hanya dilakukan oleh seseorang yang ingin menunjukkan pada orang lain bahwa pernikahannya sedang baik-baik saja.
3. Berharap pasangan memuji di media sosial
Memuji pasangan di depan umum adalah hal yang baik untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya. Namun, jika salah satu mengharapkan yang lainnya untuk memuji-mujinya di media sosial, maka harapan itu akan membakar api cinta di antara kalian.
Mengapresiasi pasangan secara personal sangat baik untuk kesehatan pernikahan Anda. Namun, berharap pasangan akan menunjukkan hal itu di media sosial hanya akan membuat Anda makan hati.
4. Membagi kegiatan sangat privasi
Tidak semua gambar bersama pasangan dapat diunggah di media sosial. Beberapa peristiwa penting yang bersifat pribadi sebaiknya tak perlu dibagikan.
Saat sebuah postingan dibagikan, maka otomatis akan muncul respon dari orang lain soal hubungan Anda. Respon negatif orang lain terhadap kita akan berpengaruh pada kesehatan mental kita.
5. Membicarakan hal pribadi di media sosial
Kadang, beberapa orang lebih senang berbincang dengan pasangannya lewat kolom komentar facebook daripada membicarakannya lewat whatsapp.
Mengirim pesan lewat jalur pribadi akan lebih menambah intimasi yang terjadi daripada membiarkan mata orang lain melihatnya. Bukankah menyelipkan pesan seksi padanya lewat whatsapp akan lebih menyenangkan ya?
6. Menganggap serius media sosial
Media sosial adalah citra yang diciptakan seseorang tentang dirinya. Jika pasangan tak pernah menyinggung kita di media sosialnya, belum tentu dia memang tak cinta, begitu pun sebaliknya.
Dalam beberapa kasus, pasangan yang sangat aktif di media sosial dan tampak mesra malah tampak sibuk dengan gawai masing-masing saat bersamaan. Sehingga situasi di sosial media sama sekali tidak bisa jadi gambaran tentang situasi sebenarnya.
Penelitian Psikologi dari Universitas Oxford yang melibatkan 3.500 pasangan menyebutkan bahwa pasangan yang aktif mengekspresikan dirinya di media sosial memiliki kehidupan yang tidak memuaskan.
Berbeda dengan pasangan yang menjaga privasi rumah tangganya jauh dari sosial media yang tingkat kepuasan terhadap kehidupan rumah tangganya lebih tinggi dari 14%.. Dr Bernie Hogan, Dari Institut Oxford Internet menyatakan bahwa banyaknya sosial media membuat terjadinya ketidak harmonisan dan stres pada suami istri.
Kadang, alasan seseorang untuk mengumbar kehidupan pribadinya di media sosial adalah agar tidak ada orang yang mengganggu pasangannya. Namun, jika ada cara lain untuk menghilangkan insecure itu, kenapa tidak? Misalnya, hanya dengan memasang status menikah di facebook.
Dampak media sosial terhadap kualitas pernikahan memang masih menjadi perdebatan di berbagai kalangan. Namun, tak ada salahnya untuk mengantisipasi hal ini.
Jangan sampai, eksistensi di media sosial bisa mengorbankan pernikahan Anda.
Referensi: Prevention, Huffington Post, Daily Mail, Family Life.
Baca Juga: