Ini 4 gejala pada bayi baru lahir yang tak perlu bikin Anda panik

Inilah panduan bagi para orang tua baru tentang segala gejala pada bayi baru lahir, sehingga Anda tak perlu panik karenanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tidak ada yang lebih membahagiakan selain menjadi orangtua baru, dan menghabiskan banyak waktu untuk memandanginya. Tapi bayi baru lahir mungkin menunjukkan gejala-gejala yang mengkhawatirkan. Padahal gejala itu sangat umum dialami seorang bayi baru lahir. Gejala pada bayi baru lahir apa sajakah itu? Berikut ulasannya!

Gejala pada bayi baru lahir #1: Napas tidak teratur

Paru-paru bayi baru lahir belum terbentuk sempurna dan bayi baru lahir memerlukan waktu beberapa saat untuk bernapas secara wajar. Karena paru-parunya masih belajar atau berlatih untuk bernapas, maka adalah suatu hal yang wajar jika napas bayi baru lahir kadang tampak tersengal-sengal.

Bayi baru lahir umumnya akan bernapas dengan tidak teratur, dan selang waktu di antara nafasnya biasanya tidak terlalu lama. Jangan buru-buru membawa bayi baru lahir ke dokter ya, Bun.

Namun, jika Bunda menemukan gejala gangguan pernapasan pada bayi baru lahir, Bunda baiknya segera membawa bayi ke dokter. Gejala gangguan pernapasan pada bayi baru lahir yang harus diwaspadai antara lain :

  • Pernapasan cepat atau takipnea
  • Retraksi dada saat bernapas, hingga tulang iga dan dada tertarik serta terlihat
  • Suara dengusan saat bernapas
  • Mengalami kebiruan pada kulit (sianosis)
  • Lubang hidung semakin melebar.

Gangguan pernapasan pada bayi bisa terjadi saat bayi tidak memiliki zat surfaktan dalam paru-parunya. Surfaktan menjadi komponen yang penting dalam paru-paru manusia.

Kekurangan surfaktan tentunya bisa berdampak fatal pada pernapasan bayi. Alveoli yang tidak tertopang surfaktan, bisa rusak setiap kali bayi mencoba bernapas.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sel-sel yang tersebut akan terkumpul di saluran udara yang membuat bayi bisa menjadi semakin sulit bernapas. Pada tahap tertentu bila tak ditangani, bayi bisa kehabisan napas dan akhirnya meninggal.

Gejala ke #2: Bersin

Si kecil mungkin akan bersin beberapa kali, namun bersin ini tidak selalu identik dengan flu atau alergi seperti pada orang dewasa. Bersin pada bayi baru lahir biasanya disebabkan oleh sedikit cairan yang tertinggal dalam paru-parunya sebelum dan selama persalinan.

Ia akan terus menerus bersin sampai cairan benar-benar sirna. Dokter yang memeriksa bayi waktu ia baru dilahirkan bisa saja tak mengetahui adanya cairan ini karena cairan tak selalu terdeteksi dalam tarikan atau hembusan nafas.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Namun, Bunda sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter jika bersin pada bayi baru lahir disertai dengan demam, keringat dingin atau sesak nafas.

Gejala pada bayi baru lahir #3: Buang air besar tidak teratur

Bayi baru lahir bisa saja buang air besar empat kali dalam sehari, atau bahkan sekali dalam sehari. Anda mungkin membandingkan cara kerja pencernaan bayi dengan orang dewasa yang buang air besar setiap hari.

Namun, sekali lagi, bayi baru lahir masih dalam tahap menyesuaikan diri, dan inkonsistensi sistem tubuhnya bisa saja terjadi.

Baca juga : Amati Warna Kotoran Bayi Anda, Apakah Normal?

Kami menganjurkan Anda untuk menemui dokter ketika tinja bayi terlalu lembek atau bercampur dengan darah. Demikian juga bila bayi mendadak sering mengejan namun tidak mengeluarkan tinja, karena bisa jadi ia sedang mengalami konstipasi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gejala ke #4: Mata berkaca-kaca

Mungkin Anda melihat bayi baru lahir Anda sering mengeluarkan air mata, padahal ia sedang tidak menangis. Atau matanya berkaca-kaca dan sering mengeluarkan kotoran.

Gejala pada bayi baru lahir ini memang kerap terjadi. Kadang kotoran matanya mengering dan membuat bulu matanya melekat satu sama lain. Ini bukan berarti bayi Anda sedang sakit mata, Bunda.

Air mata dan kotoran mata yang keluar diakibatkan oleh saluran air mata bayi yang belum berfungsi sempurna, seperti bagian tubuh bayi baru lahir lainnya.

Pijatan lembut di sekitar area hidung dan tepat di bawah alis dapat membantu saluran air mata bayi baru lahir bekerja lebih baik.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Gunakan kain lembut yang telah dibasahi air hangat untuk membersihkan mata bayi dari kotoran, dan gunakan kain yang berbeda setiap kali melakukannya. Jika kotoran sulit dibersihkan karena mengering, tempelkanlah kain basah beberapa saat untuk melunakkannya.

Baik air mata maupun kotoran mata pada bayi baru lahir biasanya akan berhenti keluar segera sebelum bayi berusia satu tahun.

Parents, semoga informasi di atas bermanfaat.

Baca juga:

Panduan untuk orangtua baru: Seberapa sering bayi harus menyusu? (disertai infografik)

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

jpqosinbo