Cerita dongeng ada yang panjang dan singkat. Nah, jika saat ini Anda sedang mencari contoh dongeng singkat dengan pesan moral yang bagus dan mendidik anak, Anda berada di laman yang tepat. Artikel ini akan memberikan contoh dongeng singkat untuk Anda.
Menurut Leilani VisikoKnox-Johnson, cerita bergenre dongeng dapat membuat anak menerima pesan-pesan penting dalam hidup. Meskipun ada beberapa tema dalam dongeng yang tidak realistis, efek keseluruhannya positif dan menawarkan elemen fundamental untuk perkembangan anak.
Berdasarkan interpretasi Jungian, yang dikembangkan oleh psikoterapis Carl Jung, dongeng mengajarkan anak-anak cara menghadapi konflik, keinginan, dan hubungan dasar manusia dengan cara yang sehat; memperoleh keterampilan. Pada akhirnya dapat memengaruhi kesehatan, kualitas hidup, atau bahkan memengaruhi nilai-nilai dan keyakinan anak di masa depan.
Berikut beberapa contoh dongeng singkat dengan pesan moral yang bagus untuk dibacakan bersama anak, Parents.
Artikel terkait: 21 Cerita Fabel Sederhana untuk Dongeng Tidur Anak, Kaya Pesan Moral!
Daftar isi
1. Contoh Dongeng Singkat: Si Kancil dan Buaya
Di sebuah hutan yang lebat, hiduplah seekor kancil yang cerdik. Suatu hari, kancil ingin menyeberangi sungai untuk mencari makanan di seberang.
Namun, sungai itu penuh dengan buaya yang lapar. Kancil pun berpikir sejenak dan mendapatkan ide cemerlang.
Kancil mendekati tepi sungai dan berteriak, “Hai buaya, aku punya kabar baik! Raja hutan mengundang kalian semua ke pesta besar.
Tapi, aku harus menghitung berapa banyak buaya yang ada di sungai ini.” Buaya yang mendengar itu merasa senang dan setuju untuk berbaris di permukaan air.
Dengan cepat, kancil melompat dari satu buaya ke buaya lainnya sambil menghitung, “Satu, dua, tiga…” hingga ia sampai di seberang sungai.
Setelah sampai, kancil tertawa dan berkata, “Terima kasih, buaya! Sekarang aku bisa menyeberang tanpa takut dimakan.”
Pesan Moral: Kecerdikan dan berpikir cepat dapat membantu kita mengatasi situasi sulit.
2. Fabel Singkat: Burung Pipit dan Pohon Bambu
Di sebuah desa, hiduplah seekor burung pipit kecil yang bersahabat dengan pohon bambu. Setiap hari, burung pipit bertengger di dahan bambu dan bernyanyi riang.
Suatu hari, angin kencang datang dan menggoyangkan pohon bambu dengan keras.
Burung pipit merasa takut dan bertanya, “Apakah kamu tidak takut akan angin kencang ini, pohon bambu?”
Pohon bambu menjawab dengan tenang, “Tidak, karena aku tahu bagaimana membungkuk dan mengikuti arah angin. Dengan begitu, aku tidak akan patah.”
Setelah angin reda, burung pipit menyadari bahwa pohon bambu tetap berdiri kokoh.
Burung pipit belajar bahwa fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi adalah kunci untuk bertahan dalam situasi sulit.
Pesan Moral: Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi dapat membantu kita menghadapi tantangan hidup.
3. Contoh Dongeng Singkat: Si Tikus dan Singa
Di sebuah hutan, seekor singa tertidur lelap di bawah pohon. Seekor tikus kecil yang sedang bermain tanpa sengaja berlari di atas tubuh singa.
Singa terbangun dan menangkap tikus dengan cakar besarnya. Tikus memohon, “Ampuni aku, Tuan Singa. Suatu hari nanti, aku akan membalas kebaikanmu.”
Singa tertawa mendengar janji tikus yang kecil itu, tetapi ia melepaskannya. Beberapa hari kemudian, singa terjebak dalam jaring pemburu.
Ia mengaum minta tolong. Tikus mendengar suara itu dan segera datang. Dengan giginya yang tajam, tikus menggigit jaring hingga singa bisa bebas.
Singa sangat berterima kasih kepada tikus dan menyadari bahwa bahkan makhluk kecil pun bisa memberikan bantuan besar. Sejak saat itu, singa dan tikus menjadi sahabat baik.
Pesan Moral: Jangan meremehkan kebaikan dari makhluk yang lebih kecil atau lemah, karena mereka juga bisa membantu kita.
4. Dongeng Singkat: Kelinci dan Kura-Kura
Di sebuah hutan, kelinci yang sombong menantang kura-kura untuk berlomba lari. Kelinci yakin akan menang karena ia jauh lebih cepat.
Ketika lomba dimulai, kelinci melesat jauh ke depan dan memutuskan untuk beristirahat di bawah pohon, yakin bahwa kura-kura tidak akan pernah bisa menyusulnya.
Sementara itu, kura-kura terus berjalan dengan lambat namun pasti. Ketika kelinci terbangun, ia terkejut melihat kura-kura hampir mencapai garis akhir.
Kelinci berlari secepat mungkin, tetapi sudah terlambat. Kura-kura memenangkan perlombaan.
Kelinci belajar bahwa kesombongan dan terlalu percaya diri bisa menjadi kelemahan, sementara ketekunan dan kerja keras akan membawa hasil.
Pesan Moral: Ketekunan dan kerja keras lebih berharga daripada kecepatan dan kesombongan.
5. Cerita Anak: Gagak dan Kendi Air
Di suatu hari yang panas, seekor gagak merasa sangat haus. Ia terbang mencari air dan menemukan sebuah kendi yang berisi sedikit air di dasarnya.
Gagak mencoba meminum air itu, tetapi paruhnya tidak bisa mencapai air di dalam kendi.
Gagak berpikir sejenak dan kemudian mendapatkan ide. Ia mulai mengumpulkan batu-batu kecil dan menjatuhkannya satu per satu ke dalam kendi.
Perlahan-lahan, air di dalam kendi naik hingga gagak bisa meminumnya.
Gagak merasa puas dan segar kembali. Ia belajar bahwa dengan berpikir kreatif dan tidak menyerah, masalah yang tampaknya sulit bisa diatasi.
Pesan Moral: Kreativitas dan ketekunan dapat membantu kita menemukan solusi untuk masalah yang sulit.
6. Dongeng Singkat: Semut dan Belalang
Di sebuah padang rumput, seekor semut bekerja keras mengumpulkan makanan untuk persiapan musim dingin.
Sementara itu, belalang hanya bersantai dan bermain musik sepanjang hari. Belalang menertawakan semut dan berkata, “Kenapa kamu bekerja begitu keras? Nikmati saja hidup!”
Semut menjawab, “Aku mempersiapkan diri untuk musim dingin. Kamu juga sebaiknya mengumpulkan makanan.”
Namun, belalang mengabaikan nasihat semut. Ketika musim dingin tiba, belalang tidak memiliki makanan dan merasa kedinginan.
Belalang pergi ke rumah semut dan meminta bantuan.
Semut yang baik hati membagikan makanannya, tetapi belalang belajar pelajaran berharga tentang pentingnya bekerja keras dan mempersiapkan masa depan.
Pesan Moral: Persiapan dan kerja keras adalah kunci untuk menghadapi masa depan dengan baik.
7. Angsa Bertelur Emas
Di sebuah desa, hiduplah seorang petani miskin yang memiliki seekor angsa. Suatu hari, ia menemukan bahwa angsanya bertelur emas.
Setiap hari, angsa bertelur satu butir telur emas, dan petani menjadi kaya.
Namun, keserakahan menguasai petani. Ia berpikir bahwa di dalam tubuh angsa pasti terdapat banyak emas. Maka, ia memutuskan untuk membelah angsa tersebut.
Sayangnya, ia tidak menemukan apa-apa di dalamnya, dan kehilangan sumber kekayaannya.
Petani menyesal karena keserakahannya telah menghancurkan segalanya. Ia belajar bahwa keserakahan dapat membawa kehancuran.
Pesan Moral: Keserakahan dapat menghancurkan apa yang sudah kita miliki.
8. Anjing dan Bayangannya
Seekor anjing menemukan sepotong daging dan membawanya pulang. Dalam perjalanan, ia harus menyeberangi sebuah jembatan.
Ketika melihat ke dalam air, ia melihat bayangannya sendiri yang tampak seperti anjing lain dengan sepotong daging yang lebih besar.
Karena ingin mendapatkan daging yang lebih besar, anjing itu menggonggong, dan daging yang dipegangnya jatuh ke dalam air.
Anjing itu kehilangan dagingnya dan pulang dengan tangan kosong.
Anjing belajar bahwa keserakahan dan ketidakpuasan dapat membuat kita kehilangan apa yang sudah kita miliki.
Pesan Moral: Jangan serakah dan hargai apa yang sudah kita miliki.
9. Burung Hantu Bijaksana
Di sebuah hutan, hiduplah seekor burung hantu yang bijaksana. Setiap malam, hewan-hewan datang kepadanya untuk meminta nasihat.
Suatu hari, seekor kelinci datang dan mengeluh tentang rubah yang selalu mengganggunya.
Burung hantu mendengarkan dengan sabar dan berkata, “Cobalah untuk berbicara dengan rubah dan jelaskan perasaanmu. Mungkin ia tidak menyadari bahwa ia mengganggumu.”
Kelinci mengikuti saran burung hantu dan berbicara dengan rubah. Ternyata, rubah tidak menyadari perbuatannya dan meminta maaf.
Sejak saat itu, kelinci dan rubah menjadi teman baik. Kelinci belajar bahwa komunikasi yang baik dapat menyelesaikan banyak masalah.
Pesan Moral: Komunikasi yang baik dapat menyelesaikan konflik dan membangun hubungan yang lebih baik.
10. Dongeng Singkat: Kucing dan Tikus
Di sebuah rumah tua, seekor kucing dan tikus selalu bertengkar. Suatu hari, mereka memutuskan untuk mengadakan gencatan senjata dan hidup damai.
Mereka sepakat untuk berbagi makanan dan tidak saling mengganggu.
Namun, suatu malam, kucing merasa lapar dan tergoda untuk memakan tikus.
Tikus yang cerdik menyadari niat kucing dan berkata, “Ingatlah perjanjian kita. Jika kamu melanggarnya, kita tidak akan pernah bisa hidup damai.”
Kucing menyadari kesalahannya dan menahan diri. Sejak saat itu, mereka benar-benar hidup damai dan saling membantu.
Kucing belajar bahwa menepati janji adalah hal yang penting untuk membangun kepercayaan.
Pesan Moral: Menepati janji adalah dasar dari kepercayaan dan persahabatan.
11. Putri Mawar dan Burung Emas
Di sebuah kerajaan yang jauh, hiduplah seorang putri bernama Mawar yang sangat menyukai bunga.
Setiap hari, ia merawat taman istana yang penuh dengan bunga-bunga indah. Suatu hari, seekor burung emas datang dan hinggap di taman.
Burung itu bernyanyi dengan suara yang sangat merdu, membuat Putri Mawar terpesona.
Putri Mawar ingin burung emas itu tinggal di taman selamanya, tetapi burung itu berkata, “Aku hanya bisa tinggal jika kau berjanji untuk tidak memetik bunga di taman ini.”
Putri Mawar setuju, dan burung emas pun tinggal. Setiap hari, burung itu bernyanyi dan membuat taman semakin indah.
Namun, suatu hari, Putri Mawar tergoda untuk memetik bunga mawar yang sangat cantik. Ketika ia melakukannya, burung emas berhenti bernyanyi dan terbang pergi. P
utri Mawar merasa sedih dan menyesal. Ia menyadari bahwa keindahan taman tidak hanya berasal dari bunga, tetapi juga dari suara burung emas.
Putri Mawar belajar untuk menghargai keindahan yang ada tanpa harus memilikinya. Ia berjanji untuk menjaga taman dengan lebih baik dan tidak memetik bunga lagi.
Beberapa waktu kemudian, burung emas kembali, dan Putri Mawar merasa bahagia karena bisa menikmati keindahan taman dan nyanyian burung emas.
Pesan Moral: Hargailah keindahan di sekitar kita tanpa harus memilikinya.
12. Si Rusa dan Air Mancur Ajaib
Di sebuah hutan yang lebat, hiduplah seekor rusa yang selalu merasa tidak puas dengan dirinya sendiri. Ia merasa tanduknya terlalu kecil dan kakinya terlalu panjang.
Suatu hari, ia mendengar tentang air mancur ajaib yang bisa mengabulkan permintaan.
Rusa memutuskan untuk mencari air mancur itu. Setelah perjalanan yang panjang dan melelahkan, ia akhirnya menemukan air mancur ajaib di tengah hutan.
Rusa pun berdoa agar tanduknya menjadi lebih besar dan kakinya lebih pendek.
Ketika permintaannya terkabul, rusa merasa senang. Namun, ketika ia mencoba berlari, ia menyadari bahwa kakinya yang pendek membuatnya sulit bergerak cepat.
Tanduknya yang besar juga membuatnya sulit bergerak di antara pepohonan. Rusa menyadari bahwa perubahan yang diinginkannya justru membuat hidupnya lebih sulit.
Rusa kembali ke air mancur dan memohon agar dikembalikan seperti semula. Setelah itu, ia belajar untuk menerima dan mencintai dirinya sendiri apa adanya.
Ia menyadari bahwa setiap makhluk diciptakan dengan keunikan masing-masing yang harus dihargai.
Pesan Moral: Terimalah diri sendiri apa adanya dan hargai keunikan yang kita miliki.
13. Si Kucing dan Sepatu Ajaib
Di sebuah desa kecil, hiduplah seekor kucing bernama Pus yang sangat ingin menjadi penari. Namun, ia merasa kakinya tidak cukup lincah untuk menari.
Suatu hari, ia menemukan sepasang sepatu ajaib di loteng rumah majikannya.
Ketika Pus mengenakan sepatu itu, ia bisa menari dengan sangat indah. Ia menari di seluruh desa, dan semua orang terpesona dengan gerakannya.
Pus merasa sangat bahagia dan percaya diri dengan kemampuannya.
Namun, suatu hari, sepatu itu hilang. Pus merasa sedih dan tidak percaya diri lagi. Ia berpikir bahwa tanpa sepatu ajaib, ia tidak bisa menari.
Namun, teman-temannya menyemangatinya untuk mencoba menari tanpa sepatu itu.
Dengan dukungan teman-temannya, Pus mencoba menari lagi. Ia menyadari bahwa ia bisa menari dengan baik meskipun tanpa sepatu ajaib.
Pus belajar bahwa kepercayaan diri dan kemampuan sejati datang dari dalam diri sendiri, bukan dari benda-benda ajaib.
Pesan Moral: Kepercayaan diri dan kemampuan sejati berasal dari dalam diri kita sendiri.
14. Si Kelinci dan Pohon Apel
Di sebuah hutan, hiduplah seekor kelinci yang sangat menyukai apel. Setiap hari, ia pergi ke pohon apel di tengah hutan untuk memakan buahnya.
Namun, suatu hari, ia menemukan bahwa pohon apel itu tidak berbuah lagi.
Kelinci merasa sedih dan bingung. Ia bertanya kepada pohon apel, “Mengapa kamu tidak berbuah lagi?”
Pohon apel menjawab, “Aku butuh waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri agar bisa berbuah lagi.”
Kelinci mengerti dan memutuskan untuk menunggu dengan sabar.
Selama menunggu, kelinci merawat pohon apel dengan menyiraminya dan membersihkan daun-daun kering di sekitarnya.
Beberapa waktu kemudian, pohon apel mulai berbuah lagi, dan kelinci merasa sangat senang.
Kelinci belajar bahwa kesabaran dan perawatan yang baik dapat membawa hasil yang diinginkan.
Ia juga menyadari pentingnya memberi waktu untuk pemulihan dan pertumbuhan.
Pesan Moral: Kesabaran dan perawatan yang baik akan membawa hasil yang diinginkan.
15. Si Burung Hantu dan Bintang Jatuh
Di sebuah hutan, hiduplah seekor burung hantu yang suka mengamati bintang. Setiap malam, ia duduk di dahan pohon dan memandang langit.
Suatu malam, ia melihat bintang jatuh dan membuat permohonan untuk bisa terbang lebih tinggi dari burung lainnya.
Keesokan harinya, burung hantu menemukan bahwa ia bisa terbang lebih tinggi dari biasanya. Ia merasa sangat senang dan terbang ke tempat-tempat yang belum pernah ia kunjungi.
Namun, ketika terbang terlalu tinggi, ia merasa lelah dan kesulitan bernapas.
Burung hantu menyadari bahwa terbang terlalu tinggi tidak selalu baik. Ia kembali ke tempat asalnya dan merasa bersyukur bisa terbang dengan cara yang biasa.
Ia belajar bahwa keinginan yang berlebihan bisa membawa bahaya.
Burung hantu memutuskan untuk menikmati terbang dengan cara yang aman dan bijaksana.
Ia menyadari bahwa kebahagiaan sejati datang dari menerima batasan diri dan menikmati apa yang sudah dimiliki.
Pesan Moral: Kebahagiaan sejati datang dari menerima batasan diri dan menikmati apa yang sudah dimiliki.
16. Si Kura-Kura dan Ombak Laut
Di sebuah pantai, hiduplah seekor kura-kura yang ingin sekali melihat dunia di luar pantai.
Suatu hari, ia memutuskan untuk berenang ke laut lepas. Namun, ombak yang besar membuatnya terombang-ambing dan merasa ketakutan.
Kura-kura berusaha kembali ke pantai, tetapi ombak terus mendorongnya ke tengah laut. Ia merasa putus asa dan hampir menyerah.
Namun, ia teringat akan nasihat ibunya untuk tetap tenang dan tidak panik.
Dengan tenang, kura-kura mulai berenang mengikuti arus ombak, bukan melawannya.
Perlahan-lahan, ia menemukan cara untuk kembali ke pantai dengan selamat.
Kura-kura belajar bahwa ketenangan dan mengikuti arus dapat membantunya mengatasi situasi sulit.
Setelah kembali ke pantai, kura-kura merasa bangga dengan keberaniannya.
Ia menyadari bahwa meskipun dunia luar menarik, rumah adalah tempat yang paling aman dan nyaman.
Pesan Moral: Ketenangan dan mengikuti arus dapat membantu mengatasi situasi sulit.
***
Itulah beberapa contoh dongeng singkat yang bisa dibacakan untuk anak Anda.
Semoga ide ini bermanfaat, Parents.
***
Baca Juga:
25 Contoh Dongeng Bermakna Baik dan Mendidik untuk Pengantar Tidur Anak
10 Contoh Dongeng untuk Bayi, Kisahnya Simpel dan Penuh Makna!