14 Nasehat Bijak Orang Tua yang Harus Anda Ingat Seumur Hidup
Ingatlah beberapa nasehat bijak berikut ini dan rasakan manfaatnya bagi kehidupan Anda.

Nasehat bijak kakek nenek bukan sekedar angin lalu
Kita sering menganggap orang-orang tua itu kuno, cerewet dan ketinggalan jaman. Padahal mereka bersikap begitu bukan karena sok tahu, tapi karena mereka memang tahu. Itu karena mereka telah lebih lama hidup daripada Anda dan telah banyak makan asam garam dunia.
Beruntunglah Anda yang sampai hari ini masih punya kakek dan nenek, juga orangtua. Dari merekalah Anda akan mendapatkan nasehat bijak yang selalu terbukti benar setelah berpuluh atau beratus tahun lamanya.
Nasehat bijak apa aja sih? Silakan klik start.

1. Cintai dan hormati orangtuamu
Jika kedua orangtua kita tidak ada atau tidak pernah berjumpa, maka kita pun juga tidak akan pernah ada di dunia ini.
Orangtua kita sama seperti manusia pada umumnya, tidak sempurna dan pernah membuat kesalahan. Apapun yang pernah mereka lakukan di masa lalu bukanlah alasan kita tidak mencintai dan menghormati mereka. Bukankah Anda juga ingin dicintai dan dihormati oleh anak Anda?

2. Jangan terlalu keras pada anak
Anda mungkin pernah merasa kesal karena nenek, kakek atau orangtua Anda memprotes cara kita mengasuh anak. Mereka mungkin bilang Anda terlalu kejam saat menghukum atau memarahi anak. Sabar ya, apapun yang mereka katakan itu bukan karena Anda dianggap tidak becus mengasuh anak.
Tetap dengarkan nasehat bijak mereka, karena rasa sayang pada cucu atau cicitlah yang membuat mereka 'menghakimi' Anda.

3. Cintai pasanganmu
Dahulu orang beranggapan menikah itu hanya satu kali saja seumur hidup. Masalah rumah tangga separah apapun harus segera diselesaikan agar suami istri rukun kembali dan perceraian dapat dihindari.
Menurut mereka, janji pernikahan yang diucapkan di depan penghulu adalah janji yang suci dan harus ditepati, apapun yang terjadi.

4. Jangan jadi wanita lemah
Kakek dan nenek saya bertemu di saat Indonesia masih dijajah. Jadi bisa dibayangkan seperti apa kehidupan di masa itu.
Itulah sebabnya nenek selalu menasehati agar kami tidak cengeng dan mau belajar banyak hal, termasuk pekerjaan yang biasa dilakukan para pria. Suami tidak selalu ada di sisi kita setiap hari, oleh karena itu seorang wanita harus bisa mandiri di segala situasi.

5. Wanita hebat adalah wanita yang pandai memasak
Menurut nenek kami, apa yang membuat suami betah di rumah adalah lezatnya masakan istri. Percuma seorang wanita berparas ayu, berpendidikan atau berkedudukan tinggi jika tidak bisa memasak makanan yang disukai suami dan anak-anaknya.
Jangan berkecil hati jika Anda tidak bisa memasak kuliner ala restoran mewah. Belum terlambat untuk belajar memasak dan mintalah nenek untuk mengajarkan cara memasak hidangan andalannya selagi beliau masih sehat.

6. Dekati keluarga pasangan (mertua)

7. Jangan malas merawat diri
Nenek saya selalu memarahi kami kalau keluar rumah dengan mengenakan daster atau baju tidur, meskipun kami hanya keluar ke toko sebelah. Beliau juga akan marah jika kami tidak segera mandi atau menyisir rambut setelah bangun tidur.
Bagi orang jaman dulu, melahirkan atau punya anak bukan alasan bagi wanita tampil awut-awutan. Seorang wanita tetap harus merawat diri dan menjaga penampilan agar suaminya senang memandanginya. Itulah nasehat bijak nenek pada kami.

8. Jangan sombong sama tetangga
Pelajari bagaimana cara orangtua atau kakek nenek Anda bersosialisasi, termasuk dengan tetangga yang paling reseh.
Tetangga adalah orang pertama yang akan membantu Anda jika terjadi sesuatu pada diri Anda. Jadi, dengarkan nasehat bijak para tetua dan bersikap baiklah pada tetangga Anda sekarang juga.

9. Jaga hubungan baik dengan keluarga besar
Berbahagialah Anda yang masih kenal dengan saudara sepupu ayah/ ibu atau adik dari kakek/ nenek. Anda juga wajib berbahagia jika masih punya kampung halaman untuk dituju di hari-hari spesial.
Tidak masalah seandainya Anda kurang bisa berbasa-basi di pertemuan keluarga. Jadilah pendengar yang baik, dan lihatlah berapa orang kerabat yang mengingat nama Anda sesudah acara.

10. Jangan mudah terpana
Tidak semua yang berkilau itu emas. Matahari juga berkilau, tapi ngga ada makhluk hidup yang tinggal di sana. Itulah nasihat bijak yang dikatakan kakek seorang teman dekat.
Saya tahu nasihat bijak beliau benar setelah mengamati perkembangan teknologi gadget saat ini. Semakin banyak orang yang punya gadget, tapi makin sedikit orang yang mau membaca buku. Orang lebih percaya berita abal-abal yang muncul di medsos, dan lihatlah apa yang terjadi.

11. Jaga kehormatan keluarga
Sebuah peribahasa mengatakan, 'harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading'. Tindakan yang terburu nafsu mungkin akan berakibat buruk, bahkan mencoreng kehormatan anak cucu setelah Anda tiada.
Bukan kekayaan, tapi perbuatan baiklah yang mendatangkan kehormatan. Banyak beramal adalah salah satunya.

12. Jangan malas mengerjakan pekerjaan rumah tangga (dalam kondisi apapun)
Punya bayi sering jadi alasan kita untuk membiarkan rumah berantakan. Padahal suasana hati yang sedang galau pasti akan semakin mendung melihat rumah yang bak kapal pecah.
Jika tak sempat bersih-bersih, paling tidak rapikan tempat tidur dan lipat selimut setelah Anda bangun tidur.

13. Banggalah pada tempat asalmu
Anak-anak muda masa kini menganggap seni tradisional itu kuno dan nggak keren. Asal tahu saja, justru kesenian tradisionalah yang membuat Indonesia terkenal di mancanegara.
Jaman memang telah berubah, tapi bukan berarti kita musti melupakan semua hal kuno peninggalan nenek moyang. Cintailah budaya sendiri karena itulah identitas kita.

14. Jangan boros
Uang tidak jatuh dari langit dan diperlukan kerja keras untuk mendapatkannya. Beberapa orang tua punya kebiasaan menyelipkan uang di tempat-tempat rahasia seperti di balik tumpukan baju atau tas yang tak terpakai.
Uang inilah yang akan mereka keluarkan di saat yang tepat, atau disimpan hingga menumpuk berbulan-bulan.
Parents, mari kita renungkan nasehat bijak para sesepuh yang biasanya hanya masuk ke telinga kiri dan keluar dari telinga kanan. Siapapun bisa menjadi guru kehidupan, termasuk para kakek, nenek, ayah, ibu dan para orang tua lainnya di sekitar Anda saat ini.