X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Ibu Bunuh Bayi Baru Lahir di Microwave, Diduga karena Depresi Setelah Melahirkan

Bacaan 3 menit
Ibu Bunuh Bayi Baru Lahir di Microwave, Diduga karena Depresi Setelah Melahirkan

Kisah tragis tentang ibu yang membunuh bayi baru lahir di microwave, hingga bayi itu meninggal.

Seorang ibu di Amerika Serikat divonis hukuman penjara seumur hidup karena meletakkan bayi baru lahir di dalam microwave.

Bayi baru lahir dalam microwave

Ka Yang seorang ibu 34 tahun yang tinggal di Amerika Serikat divonis penjara seumur hidup pada 18 Desember. Menurut Yahoo 7 News, hakim memberi vonis maksimal karena Ka Yang menaruh bayinya, Mirabelle Thao Lo, di microwave yang menyala selama hampir lima menit. Bayi yang saat itu berusia satu bulan, mengalami luka bakar hampir di seluruh bagian tubuhnya dan merusak beberapa organ dalam bayi.

Peristiwa ini terjadi di rumah Yang di Sacramento, California pada Maret 2011.

Selama pemeriksaan, Dr Gregory Reiber mengatakan bahwa bayi baru lahir tersebut menderita banyak luka bakar serius akibat radiasi pemanas. Radiasi pembakaran sepertinya masuk hingga ke organ-organ dalam bayi dan mengenai perut dan usus kecilnya.

Dalam pemeriksaan, polisi menemukan dot bayi dalam microwave tersebut.

kematian bayi

Dalam putusannya, hakim menyatakan Ka Yang bersalah karena melakukan pembunuhan dan penyerangan terhadap sang bayi.

Ibu ini sempat membela diri dan menyatakan dirinya tak bersalah. Pengacara Ka Yang mengatakan pada KOVR tv, kliennya mengalami kejang akibat epilepsi selama 11 menit. Saat itu dia hanya berdua dengan bayinya.

Sementara dalam berita acara pemeriksaan, Ka Yang mengaku pada polisi ia pingsan saat menggendong bayinya. Lalu bayinya jatuh di dekat pemanas.

Dalam pengakuannya Ka Yang juga mengatakan dirinya memiliki riwayat kejang, namun tim medis menyatakan dia tidak memiliki kebingungan atau kelainan jiwa. Belakangan akhirnya dia mengaku bahwa dia berbohong.

Produk untuk Ibu Bayi Daftar untuk Dapatkan Sample

Diduga karena stres setelah melahirkan?

Dalam laporan di Huffington Post dinyatakan bahwa Ka Yang telah menikah dan punya tiga anak yang usianya masih di bawah 10 tahun.

Beberapa pembaca menduga hal ini disebabkan trauma pasca melahirkan, namun hal ini luput dibahas dalam
persidangan.

Salah satu pembaca menulis, “Sepertinya ini adalah trauma pasca melahirkan pada seseorang yang menderita epilepsi. Saya heran mengapa pengacara tidak menggunakannya sebagai pembelaan.”

Komentar lainnya, “Dia hanya membahayakan satu bayinya, namun tidak tiga anaknya yang lain dan ini adalah trauma setelah melahirkan akibat stress. Dia butuh bantuan psikiatier.”

Ada juga pembaca lain mengatakan, “Anda tidak bisa melakukan apapun saat kejang, tapi (mengapa) ibu ini bisa meletakkan bayinya di dalam microwave dan menyalakannya selama hampir lima menit selama kejang?”

Apapun penyebabnya, bayi mungil itu kini telah tiada. Ini adalah pelajaran berharga bagi kita, Parents. Bila bertemu seseorang yang mengalami trauma pasca melahirkan, segeralah bawa ia ke ahli medis jika tak ingin hal buruk
terjadi.

Depresi paska melahirkan 2

Mengenali Depresi Setelah Melahirkan

Depresi pascapersalinan sangat berbeda dari baby blues. Depresi lebih pada keadaan emosi yang meningkat hingga mencapai 80 persen atau lebih pada ibu baru di hari-hari pertama setelah bayi lahir. Sementara baby blues biasanya surut dalam beberapa minggu.

Depresi pascapersalinan sebenarnya adalah bagian dari konstelasi kondisi yang oleh para ahli disebut “gangguan mood perinatal.” Gangguan suasana hati ini melibatkan lebih dari sekedar perasaan tertekan, dan mereka dapat terjadi selama kehamilan dan sesudahnya.

Bagaimana Anda bisa tahu jika Anda memiliki gangguan mood perinatal? Inilah enam tandanya, seperti dirangkum WebMD.

  1. Gangguan makan dan tidur: Bunda bisa tidak makan dalam dua hari karena Anda tidak lapar, atau Anda tidak bisa berhenti makan. Anda tidur sepanjang waktu, atau Anda tidak bisa tidur walaupun ada kesempatan.
  2. Kecemasan: Bunda akan merasa ketakutan dan kekhawatiran yang tidak perlu dan hal ini berlangsung terus menerus.
  3. Perasaan bersalah dan malu: Anda merasa bahwa Anda “tidak melakukan hal ini dengan benar,” bahwa Anda adalah seorang ibu yang buruk dan mudah marah.
  4. Berpikir untuk melukai bayi Anda sendiri.
  5. Bunda merasa tidak “seperti diri sendiri.”

Gejala-gejala ini biasanya muncul dalam tiga bulan pertama setelah bayi lahir, dan memuncak sekitar tanda empat bulan. Gejala ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun jika tidak terdiagnosis dan tidak diobati.

Referensi: sg.theasianparent

Cerita mitra kami
Cerita Lucu Kuncir Rambut Sarwendah dan Si Bungsu Thania Bikin Netizen Terhibur
Cerita Lucu Kuncir Rambut Sarwendah dan Si Bungsu Thania Bikin Netizen Terhibur
Selain Mempersiapkan Masa Depan, Ini 5 Manfaat Mengajari Anak Menabung Sejak Dini
Selain Mempersiapkan Masa Depan, Ini 5 Manfaat Mengajari Anak Menabung Sejak Dini
Cara Efektif Kurangi Limbah Pangan bersama Tetra Pak Indonesia
Cara Efektif Kurangi Limbah Pangan bersama Tetra Pak Indonesia
Mama, Yuk, Manjakan Diri Sendiri dengan Me-Time di Rumah!
Mama, Yuk, Manjakan Diri Sendiri dengan Me-Time di Rumah!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Della Syahni

  • Halaman Depan
  • /
  • Gaya Hidup
  • /
  • Ibu Bunuh Bayi Baru Lahir di Microwave, Diduga karena Depresi Setelah Melahirkan
Bagikan:
  • 5 Hal yang Tak Boleh Anda Lakukan Pada Bayi Baru Lahir

    5 Hal yang Tak Boleh Anda Lakukan Pada Bayi Baru Lahir

  • 10 Hal yang kerap dialami sebagai ibu baru

    10 Hal yang kerap dialami sebagai ibu baru

  • 5 Hal yang Tak Boleh Anda Lakukan Pada Bayi Baru Lahir

    5 Hal yang Tak Boleh Anda Lakukan Pada Bayi Baru Lahir

  • 10 Hal yang kerap dialami sebagai ibu baru

    10 Hal yang kerap dialami sebagai ibu baru

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.