Sukses dengan perannya sebagai Rangga di film AADC, popularitas seorang Nicholas Saputra pun melambung sebagai aktor. Sebagai sosok yang sudah lama berkiprah di dunia akting, ada banyak film Nicholas Saputra yang menarik dan sayang untuk dilewatkan.
Berikut theAsianparent rangkum rekomendasi film Nicholas Saputra terbaik paling populer untuk Anda tonton. Baca sampai habis, ya!
Artikel Terkait: 10 Foto Jadul Nicholas Saputra yang Ganteng Banget, Bikin Gagal Fokus!
Rekomendasi Film Nicholas Saputra Terbaik Paling Populer
Daftar isi
1. Biola Tak Berdawai (2003)
Dalam film ini, Nicholas berperan sebagai Bhisma, seorang anak pemain biola yang jatuh cinta kepada Renjani dan dekat dengan anak asuh Renjani.
Film yang disutradarai oleh Sekar Ayu Asmara ini mengisahkan Ria Irawan sebagai Renjani, mantan penari balet yang jadi korban pemerkosaan, kemudian mengandung anak dari pemerkosa tersebut.
Ia lalu memulai kehidupan baru di Yogyakarta dengan membuka rumah asuh bagi anak disabilitas.
Film ini mendapatkan penghargaan Sutradara Terbaik Ayu dalam Cairo International Film Festival.
Artikel Terkait: Viral! Kisah Asmara Nicholas Saputra di Masa SMA Terungkap
2. Janji Joni (2005)
Nicholas Saputra memerankan Joni dalam film satu ini, seorang pengantar rol film ke setiap bioskop.
Hingga pada suatu kesempatan, ia bertemu seornag perempuan yang menarik ketika hendak mengantar rol film tersebut.
Agar ia bisa mengetahui nama sang perempuan, ia harus mengantar rol film dengan tepat waktu.
Disutradarai oleh Joko Anwar, film ini berhasil mengantarkannya mendapatkan Piala MTV Indonesia Movie Awards 2005 untuk kategori Aktor Terbaik serta nominasi Piala Citra untuk kategori Aktor Pemeran Utama Terbaik pada tahun yang sama.
3. Gie (2005)
Berperan sebagai sosok Soe Hok Gie, ini menjadi film terbaik Nicholas Saputra yang tak boleh dilewatkan.
Gie merupakan sosok seorang Fakultas Sastra Universitas Indonesia yang menentang kediktatoran pada masa era Soekarno.
Di film ini, ia pun berhasil meraih Piala Citra tahun 2005 dengan kategori Aktor Pemeran Utama Terbaik.
4. 3 Hari untuk Selamanya (2007)
Kali ini, Nicholas Saputra berperan sebagai tokoh Yusuf, laki-laki yang menempuh perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta bersama dengan sepupunya, Ambar.
Perjalanan tersebut rupanya membuka banyak hal mengenai diri, persahabatan, harapan, cinta, serta takdir.
Disutradarai oleh Riri Riza, film ini sukses mendapat apresiasi ketika ditayangkan di malam perdana Hong Kong International Film Festival dan Singapore International Film Festival
5. Yang Tidak Dibicarakan Ketika Membicarakan Cinta (2013)
Tayang pada 2013 silam, film ini mengisahkan kisah Fitri yang diperankan oleh Ayushita, perempuan yang buta sejak lahir.
Dia jatuh cinta pada sosok Edo yang diperankan Nicholas Saputra, pemuda tuli yang menyamar sebagai seorang dokter.
Digarap oleh Mouly Surya, film ini berhasil memperoleh nominasi sebagai Film Terbaik dalam Piala Maya 2013. Selain itu, film ini juga mendapatkan nominasi Film Terfavorit pada Indonesian Movie Awards 2014.
Artikel Terkait: Foto selfie pertama Nicholas Saputra, bikin halu wanita se-Indonesia
6. Pendekar Tongkat Emas (2014)
Unsur laga terlihat jelas dalam fim satu ini. Nicholas Saputra berperan sebagai Elang dalam film arahan sutradara Ifa Isfansyah ini.
Ia juga bermain bersama para aktor kondang lain seperti Reza Rahadian, Christine Hakim, Tara Basro, dan Slamet Rahardjo.
Film ini mengisahkan perjuangan murid persilatan mencari Pendekar Naga Putih. Mereka melalui intrik persahabatan dalam perjalanannya.
7. Ada Apa Dengan Cinta? (2016)
Berperan sebagai Rangga, pesona Nicholas Saputra seolah tak luntur setelah 14 tahun berakting sebagai sosok Rangga.
Di film ini, kelanjutan kisah Rangga dan Cinta (Dian Sastro) pun dipertontonkan berbeda.
Film ini pun menjawab semua rasa keingintahuan para penonton setelah satu dekade berlalu.
8. Aruna dan Lidahnya (2018)
Kembali beradu peran dengan Dian Sastro, kali ini Nicholas Saputra berperan sebagai partner atau sahabat Aruna, yakni Bono.
Keduanya saling menghabiskan waktu bersama serta selalu dilengkapi dengan berbagai kuliner yang dihidangkan karena Bono adalah seorang chef.
Aruna sedang meneliti wabah flu burung di beberapa kota di Indonesia, secara bersamaan ia juga menikmati kuliner di kota yang dikunjungi.
9. Semesta (2020)
Tepat di hari Kemerdekaan pada 2020 silam, Sutradara Chairun Nissa mengeluarkan film dokumenter dengan tajuk Semesta. Film ini menekankan pentingnya menjaga Indonesia yang memiliki keragaman budaya.
Bukan sebagai aktor, kali ini Nicholas duduk di bangku produser.
Film ini menjadi sayang untuk dilewatkan karena menunjukkan tokoh protagonist dari beberapa daerah di Indonesia seperti Yogyakarta, Jakarta, Bali, Kalimantan, Flores, dan Papua.
10. The Architecture of Love (2024)
Film ini mengisahkan Raia (Putri Marino), seorang penulis yang mengalami writer’s block setelah perselingkuhan suaminya, memutuskan pergi ke New York untuk mencari inspirasi.
Di sana, ia bertemu dengan River (Nicholas Saputra), seorang arsitek yang juga mengasingkan diri ke New York karena dihantui rasa bersalah atas kecelakaan yang merenggut nyawa istrinya.
Keduanya secara tidak sengaja bertemu dan mulai menjalin hubungan yang perlahan-lahan membantu mereka menyembuhkan luka masa lalu masing-masing, meskipun terkadang juga dapat saling melukai.
11. Kabut Berduri (2024)
Film thriller ini berlatar di perbatasan Kalimantan-Malaysia dan mengikuti kisah Sanja (Putri Marino), seorang detektif dari Jakarta yang menyelidiki serangkaian kasus pembunuhan berantai.
Investigasinya membawa Sanja berhadapan dengan masa lalu dan berbagai misteri, termasuk kasus perdagangan anak yang melibatkan mitos lokal.
Nicholas Saputra muncul dalam film ini sebagai Letkol Daniel Lumenta, seorang Komandan Batalyon TNI, dan perannya mendukung misi Sanja dalam mengungkap kasus tersebut.
12. Tukar Takdir (2025)
Film ini berpusat pada Rawa (Nicholas Saputra), satu-satunya penyintas kecelakaan pesawat Jakarta Airways 79 setelah ia bertukar kursi dengan salah satu korban, Raldi.
Tragedi ini mempertemukan Rawa dengan Dita (Marsha Timothy), istri Raldi yang dilanda amarah atas takdir tersebut, dan Zahra (Adhisty Zara), putri sang pilot yang tertekan oleh tuduhan publik.
Ketiga orang yang terhubung oleh duka dan takdir pahit ini harus memulai perjalanan emosional untuk berdamai dengan kehilangan.
Menurut sutradara Mouly Surya, film ini adalah drama kompleks yang menggabungkan investigasi kecelakaan dengan proses penyembuhan, di mana simpati Rawa terhadap Zahra dan usahanya mengisi kekosongan hati Dita turut berkembang.
Artikel Terkait: Peringati kemerdekaan Indonesia ke-74, ini harapan Nicholas Saputra
Itulah deretan film Nicholas Saputra yang sayang untuk dilewatkan. Selamat menonton!
****
Baca Juga:
10 Film Komedi Indonesia Terbaik, Terbaru Ada 'Tinggal Meninggal'!
20 Film Romantis Indonesia Rating Tertinggi hingga yang Paling Baru