10 Tips agar Anak Aman Saat Banjir Datang Menerjang

Musim hujan Februari ini dikabarkan akan membawa curah hujan deras yang sebabkan banjir. Pelajari tips aman saat banjir untuk anak-anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dalam sebuah bencana, yang paling rentan jadi korbannya adalah orang tua dan anak-anak. Save The Children, sebuah lembaga khusus yang memiliki misi untuk menyelamatkan anak-anak marginal, sakit, maupun korban bencana merumuskan 10 tips agar anak aman saat banjir datang.

Berikut ini tips agar si kecil aman saat banjir

1. Memberikan informasi

Memberikan pemahaman pada anak caranya agar mereka aman saat banjir datang bukanlah hal yang bisa dilakukan secara instan. harus ada persiapan sebelumnya untuk mendiskusikan tentang banjir ini. Apalagi jika tinggal di wilayah yang rentan terkena banjir.

Sebelum banjir terjadi, orangtua perlu menginformasikan kepada anak tentang segala sesuatu menyangkut banjir. Katakan pada mereka bahwa bencana banjir bisa terjadi di mana saja dan korbannya bisa siapa saja.

Pastikan bahwa saat menjelaskan hal tersebut Anda menggunakan bahasa yang sederhana. Ulang penjelasan mengenai banjir lewat media video YouTube maupun lainnya agar penjelasan Anda benar-benar masuk ke dalam pikirannya.

2. Asuransi

Jika memungkinkan, asuransikan bangunan Anda dari kerusakan akibat bencana banjir. Jika tak bisa, maka daftarkan keluarga Anda di asuransi BPJS.

Memiliki asuransi untuk bangunan maupun kesehatan sangat penting karena kita tak bisa menduga apa yang akan terjadi nantinya saat bencana terjadi. Bisa jadi akan ada anggota keluarga yang jadi korban, terutama jika menderita penyakit tertentu yang diakibatkan oleh banjir.

3. Update informasi

Siapkan alat komunikasi yang bisa dibawa kemanapun saat keadaan darutat. Tak ada salahnya membeli walkie talkie di rumah agar dapat selalu update perkembangan bencana lewat saluran penyelamat banjir.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Ikuti saran dari pemerintah setempat dan para relawan banjir

Saat banjir terjadi, pemerintah akan membuat tempat pengungsian untuk warga. Selain itu, akan ada tim evakuasi dari lembaga pemerintah dan berbagai lembaga yang akan menunjukkan kemana dan apa yang harus dilakukan saat hamil.

Minta anak untuk mengerti bagaimana cara mereka bertugas dan harus bersikap bagaimana saat berada di tempat pengungsian lainnya. Jangan sampai, anak ribut minta gadget dan peralatan elektronik lainnya di saat listrik padam.

Makanan yang ada di tempat pengungsian pun biasanya juga bukan makanan yang diinginkan oleh anak. Katakan padanya bahwa kondisi tersebut hanya sementara saja sampai banjir kembali surut dan kembali ke rumah masing-masing.

5. Prinsip sederhana air

Ajari anak prinsip sederhana air. Bahwa air akan melintasi daratan yang lebih rendah. Hal tersebut bisa diterapkan saat banjir agar mereka memahami bahwa mereka harus berada di tempat ketinggian agar dapat terhindar dari kejaran air.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

6. Hindari air kotor

Katakan pada anak-anak bahwa banjir juga mengandung bakteri, virus, dan berbagai penyakit yang berbahaya di tubuh manusia. Selain itu, menghindari air itu perlu agar tidak terkena setruman listrik dari sumber elektronik di sekitar rumah.

Anda juga bisa melakukan simulasi terlebih dahulu sambil mempelajari ilmu sains bahwa air dapat menghantarkan listrik. Hal ini juga bisa diterapkan dalam kegiatan sehari-hari untuk tidak menyentuh listrik saat tangan sedang basah.

7. Ajari kebersihan

Jika memungkinkan akses pada air bersih, maka ajak anak untuk selalu mencuci tangan terutama sebelum makan. Jangan lupa untuk mandi. Jika hal itu tidak memungkinkan, selalu sediakan cairan antiseptik pembersih tangan padanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Meminta anak untuk tidak bermain di air banjir memang sulit. Tapi setidaknya Anda sudah menjelaskan dengan benar dari sisi kesehatan akibat dari genangan banjir yang ada di sekitar mereka. Tak akan ada usaha yang sia-sia kok, Parents.

8. Bersihkan sisa banjir

Saat banjir sudah surut dan keadaan aman, biasanya orang-orang akan kembali ke rumah masing-masing untuk mengecek keadaan. Sebelum anak menjelajahi seluruh isi rumah, cek dulu kondisi listrik dan berbagai peralatan yang lain. Jangan sampai anak justru terluka maupun sakit karena rumah belum cukup aman untuknya.

9. Batasi partisipasi anak untuk bersihkan rumah paska banjir

Sebagai orangtua, tanggung jawab untuk menyediakan rumah aman dan kesehatan anak ada di pundak Anda sepenuhnya. Maka, sebisa mungkin, jangan libatkan anak yang masih kecil dalam kegiatan bersih-bersih rumah.

Rumah yang terkena banjir akan jadi sumber berbagai penyakit. Belum tentu, daya tahan tubuh anak Anda akan sekuat orangtuanya. Sehingga usahakan untuk mengajak anak ke rumah saat keadaan sudah benar-benar bersih.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

10. Bersihkan mainan

Ini adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan para orangtua. Anak pasti akan menyentuh mainannya. Sebelum ia memainkan mainan kesayangannya yang terdampak banjir, pastikan bahwa mainan tersebut sudah bersih.

Ingin dibantu saat beres-beres saat banjir memang wajar. Namun, sebagai orangtua, ada baiknya untuk lebih mengutamakan kebersihan dan kesehatan anak.

Jika di televisi banyak anak yang terlihat bermain dengan air banjir dan tampak gembira dengan keadaan tersebut, perlu dipahami bahwa daya tahan tubuh tiap anak akan berbeda satu dengan yang lainnya. Sehingga kondisi yang akan dialami juga pastinya berbeda.

Anak yang terbiasa dengan banjir akan memiliki resistensi terhadap suasana banjir dibandingkan anak yang belum pernah mengalami hal itu sebelumnya. Apalagi, arus banjir satu tempat dengan tempat lainnya juga berbeda. Tubuh anak yang masih ringan bisa terseret banjir jika ia dibiarkan bermain, ajari anak tentang prinsip sains seputar arus air juga akan berguna untuk keselamatan dirinya.

Semoga tips aman saat banjir ini bermanfaat, tetap aman dan waspada selama banjir ya, Parents.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/bagaimana-tetap-sehat-dikala-banjir/

Penulis

Syahar Banu