Dianggap berbahaya, apa sebenarnya efek zat toksin bagi kehamilan?

Khawatir dengan paparan zat beracun yang berpotensi mengganggu kehamilan? Simak fakta dan panduannya di bawah ini.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat sedang hamil, kekhawatiran meningkat berkali-kali lipat. Bunda tentu harus menghindari kandungan zat berbahaya untuk ibu hamil yang sifatnya beracun, dari makanan berpengawet, polusi udara yang kotor, rokok, hingga alkohol.

Tapi, bagaimana dengan zat toksin yang berasal dari produk perawatan tubuh sehari-hari? Paraben, triclosan, fluoride, sodium lauryl sulphate, dan phthalates adalah beberapa contohnya. Jika semua zat toksin tersebut memiliki risiko bahaya yang sama dengan alkohol dan rokok, bisakah kita menghindarinya?

Ketahui faktanya lebih lanjut dengan membaca pengetahuan penting ini sampai habis ya, Bunda.

Zat berbahaya untuk ibu hamil: Seberapa berbahaya risiko zat toksin terhadap pertumbuhan janin?

Dilansir dari Web MD, paparan zat kimia berlebihan di dalam tubuh ibu hamil memang tidak berpotensi langsung pada kesehatan janin.

Namun, zat toksin yang mengendap di dalam tubuh ikut berperan menyebabkan risiko buruk pada janin seperti:

Meski bukan satu-satunya penyebab, paparan zat toksin ikut berperan besar di dalamnya. Faktor penyebab lain yang diketahui antara lain adalah infeksi pada ibu hamil, diet berlebihan, malnutrisi, hingga konsumsi obat-obatan bebas.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jaga apa yang Bunda konsumsi, pastikan bebas risiko dalam setiap produk yang digunakan sehari-hari.

Zat toksin dan efeknya yang Bunda wajib hindari sekarang juga

Program on Reproductive Health and Environment mencatat beragam penelitian yang membuktikan bahaya zat toksin untuk kehamilan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Adapun beberapa contoh zat toksin yang berpotensi menyebabkan dampak buruk pada kehamilan, antara lain:

  • Paraben. Penelitian menyebutkan paraben memiliki sifat mirip dengan hormon estrogen, yang berisiko menyebabkan kanker payudara, gangguan tiroid, serta gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan. Paraben banyak terdapat pada produk perawatan sehari-hari.
  • Merkuri. American Journal of Obstetrics & Gynecology menyebutkan merkuri dapat mengganggu perkembangan neurologis anak sejak dalam kandungan. Zat ini bisa ditemukan pada krim wajah dan anti-aging.
  • SLS/SLES. Cancer Council WA mencatat sodium lauryl sulphate (SLS) dan sodium laureth sulphate (SLES) berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada bagian tubuh terutama kulit dan mata. Zat ini banyak terdapat pada produk yang banyak menghasilkan busa.
  • Triclosan. Food & Drugs Administration mencatat bahwa triclosan adalah zat berbahaya untuk kesehatan dan lingkungan. Bahan ini terdapat pada sabun mandi dan pasta gigi.
  • Phthalates. Dilansir dari Harvard Medical School , phthalates dapat mengganggu perkembangan saraf anak sejak dalam kandungan. Phthalates bisa ditemukan pada pengharum atau parfum.
  • Fluoride. Environmental Health Perspective menyebutkan paparan fluoride berlebihan pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan IQ rendah karena bersifat neurotoksik.
  • Retinoid. Penelitian mencatat retinoid bersifat teratogen yang bisa merusak perkembangan embrio. Banyak ditemukan pada krim anti-aging.
  • Benzone/Oxybenzone. Studi menyebutkan oxybenzone berpotensi menyebabkan bayi lahir cacat. Banyak terdapat pada tabir surya yang sifatnya chemical sunscreen.
  • Dioksin. Kementerian Kesehatan RI melarang penggunaan zat dioksin karena dapat menyebabkan kanker. Dulunya, zat ini pernah ditemukan pada pembalut.
  • Timbal. Studi menyebutkan timbal dapat merusak sistem saraf otak, baik pada janin ataupun bayi.
  • Hydroquinone. Biasa ditemukan pada krim pemutih wajah. Penelitian menyebutkan zat ini dapat mengganggu perkembangan janin.
  • Diethanolamine (DEA). Penelitian menyebutkan zat ini dapat menghambat pertumbuhan sel di dalam kandungan. Banyak terdapat dalam produk perawatan tubuh, rambut, serta pasta gigi.

Bagaimana menghindari paparan zat kimia sehari-hari?

  • Cek ulang komposisi dari setiap produk perawatan yang digunakan. Sudahkah aman? Jika belum, saatnya Bunda beralih ke produk yang lebih aman untuk mengurangi kekhawatiran berlebih saat hamil.
  • Jadi konsumen yang cerdas. Pastikan Bunda sepenuhnya mengerti apa saja bahan-bahan yang harus dihindari selama kehamilan. Tentu saja, demi menjaga kesehatan diri, keluarga, dan calon buah hati dari paparan racun.
  • Memilih pola hidup sehat. Sebagai konsumen, Bunda bisa menggunakan kekuatan Bunda untuk mensosialisasikan pola hidup sehat kepada teman-teman lainnya. Dengan begitu, perusahaan pun akan tertarik untuk memproduksi alternatif produk yang lebih aman dan bebas racun. Satu langkah kecil, sangat berarti, Bun!

Belakangan ini, cukup banyak perusahaan yang fokus menciptakan produk-produk aman dengan menghindari penggunaan bahan toksin. Salah satu yang terpercaya dengan inovasinya yang patut diacungi jempol adalah Mama’s Choice.

Hadir sebagai produk perawatan khusus untuk ibu hamil dan menyusui, produk-produk Mama’s Choice sangat tepat menjadi #PilihanAmanMama dalam merawat diri, tanpa mengganggu pertumbuhan janin atau bayi.

Sekarang, Bunda yang sedang hamil dan menyusui tidak perlu ragu lagi. Selain bebas toksin, produk Mama’s Choice juga diperkaya dengan bahan-bahan natural yang bermanfaat untuk kesehatan serta kecantikan tubuh.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

#PilihanAmanMama, sudah hadir di dekat Bunda. Dapatkan sekarang di Shopee, Lazada, Tokopedia, Blibli, dan JD.ID. Jangan menunggu hingga efek buruk itu terjadi, yuk Bunda, mulai hidup sehat dari sekarang!

Penulis

intan