Banyak cara turun temurun yang dilakukan agar anak bisa lepas dari ASI, namun kebanyakan cara tersebut malah membuat anak trauma atau malah merenggangkan hubungan ibu dan anak. Cobalah teknik weaning with love atau gentle weaning untuk membantu Anda menyapih anak dengan cara yang terbaik.
Dalam hal menyapih anak dari ASI, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan. Seperti yang ditulis oleh laman One Step at A Time berikut ini.
- Jangan menyapih dengan mengabaikan anak. Karena hal ini bisa berisiko membuat anak trauma, bila ibu harus pergi, usahakan memompa ASI agar suplai tetap tersedia.
- Mengoleskan sesuatu yang tidak enak ke payudara. Hal ini sering dilakukan oleh para ibu, agar anak kapok menyusu. Namun ternyata praktik ini bisa menghancurkan kepercayaan anak, dan kemungkinan tidak berhasil juga tinggi.
- Membiarkan anak menangis saat meminta ASI. Saat tidak ada seorangpun yang menenangkannya saat menangis, anak akan kehilangan kepercayaan pada orangtua yang selama ini memberinya rasa nyaman dan aman.
Menyapih anak memang bukan hal yang mudah untuk dilakukan, Bunda perlu trik dan strategi yang tepat agar bisa menyapih anak, tanpa membuat ia trauma atau kehilangan kepercayaan pada orangtuanya.
Seperti diungkapkan dalam laman Kelly Mom, ada beberapa teknik menyapih anak yang bisa Anda terapkan, teknik ini disebut gentle weaning (menyapih lembut) atau weaning with love (menyapih dengan cinta) karena melalui pendekatan yang perlahan dan tidak mendadak. Sehingga anak tidak akan merasa trauma karena kehilangan ASI.
1. Tidak menolak, tidak juga menawari ASI
Metode ini dilakukan dengan cara tidak menawari anak ASI juga tidak menolaknya saat ia ingin menyusui. Metode ini memang lebih lambat dibandingkan metode menyapih anak yang lain, namun jika Anda mengutamakan kebutuhan anak, maka cara ini bisa Anda lakukan.
Bagi Anda yang ingin berhasil menyapih anak dalam waktu cepat, cara ini mungkin tidak akan berhasil. Karena metode ini akan menunggu sampai si anak sendiri yang ingin berhenti menyusu.
2. Mengalihkan perhatian, atau memberi pengganti ASI
Sebelum anak berpikir untuk menyusu, alihkan perhatian dia pada permainan yang ia sukai, jalan-jalan di taman dekat rumah, atau memberinya cemilan yang sangat ia sukai.
Saat malam ketika ia bangun dan ingin menyusu, ajak ia mengobrol atau Anda bisa menyanyi untuknya. Alihkan perhatian dia dari keinginan menyusu dengan cara-cara yang bisa Anda pikirkan saat itu.
3. Mengurangi waktu menyusui
Bila biasanya Anda menyusui lima kali sehari, bisa dikurangi hanya menjadi empat kali sehari. Melewatkan satu waktu menyusu bisa menjadi cara tercepat untuk menyapih anak.
Atau Anda juga bisa mengurangi durasi menyusui anak, yang biasanya setengah jam, bisa dikurangi hanya 15 menit.
Cari waktu menyusui yang tidak terlalu penting bagi anak, dan menggantinya dengan cemilan atau susu lain sebagai pengganti ASI.
Perlahan-lahan, Anda bisa menambah jumlah pengurangan waktu menyusui ini. Sehingga anak bisa benar-benar lepas dari ASI. tentu dengan mempertimbangkan bahwa payudara Anda tidak menjadi bengkak karena kelebihan ASI.
4. Mengubah jadwal atau rutinitas
Bila anak cenderung lebih sering menyusu saat Bunda berada di rumah, usahakan keluar rumah. Atau sebaliknya, anak lebih suka menyusu saat sedang berada di luar rumah, usahakan untuk lebih sering berada di rumah.
Bunda juga bisa menghindari posisi duduk atau spot tertentu yang mengingatkan anak tentang menyusui. Menggunakan pakaian yang membuat akses menyusui lebih susah juga bisa membantu.
5. Penundaan
Saat anak meminta menyusu, ada baiknya untuk mengatakan nanti. Hal ini akan mengajarkan anak untuk menunggu, dan ada kemungkinan anak menjadi lupa keinginannya menyusu karena sibuk bermain atau melakukan hal lain.
6. Meminta bantuan ayah
Ayah bisa memberi bantuan yang berarti dalam proses menyapih ini. Ayah bisa menjadi pengalih perhatian saat anak ingin menyusu, juga bisa mengajak anak fokus pada hal lain selain menyusu.
Saat malam, ayah bisa membantu anak kembali tidur dan membuat ibu tidak terlihat agar anak tidak memaksa untuk menyusu.
Jadi, jangan lupa minta bantuan suami ya, Bunda.
7. Menyapih saat malam
Usahakan untuk tidak menyusui anak sama sekali saat malam hari. Tapi bukan berarti Bunda juga menghindarinya setiap malam.
Bunda bisa tetap menggendongnya atau meninabobokan dia agar kembali tidur tanpa harus menyusui.
Bila dia meminta menyusu, jangan katakan tidak, katakan bahwa dia boleh menyusu besok pagi, karena saat ini ‘nenen’nya sedang tidur.
Hal ini juga akan membantu anak untuk tidur tanpa menyusu.
***
Menyapih anak adalah proses yang emosional, Anda harus mengantisipasi anak yang menangis meraung-raung meminta menyusu.
Proses menyapih bisa memakan waktu lama, karena itu Anda harus bersabar menjalani prosesnya. Pastikan nutrisi anak tetap terpenuhi dari sumber makanan selain ASI.
Saat anak menangis atau terluka karena jatuh, carilah cara lain untuk menenangkannya selain menyusu. Agar anak terbiasa untuk tidak selalu mencari kenyamanan dari proses menyusui saat ia mengalami hal yang buruk.
Semoga bermanfaat.