Kita kerap memandang sebelah mata pada infeksi jamur dan tidak menganggap penyakit jamur bisa membahayakan jiwa. Padahal, ternyata infeksi jamur ini bisa mengakibatkan kematian.
Penyakit jamur awalnya tidak begitu dikenal, bahkan infeksi jamur sering kali terabaikan. Hal ini terjadi karena biasanya fokus perhatian selalu mengarah pada bagaimana mengatasi penyebab infeksi lainnya, seperti karena bakteri dan virus.
Padahal menurut Koordinator Pendidikan Strata Satu Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia, dr. Anna Rozaliyani M. Biomed kepada Republika, infeksi jamur bukan sekadar penyakit ringan yang dianggap mudah diobati dan tidak terlalu penting.
Penyakit jamur dapat membahayakan jiwa apabila telah menginfeksi organ bagian dalam tubuh manusia.
Jamur memang merupakan makhluk yang memiliki kemampuan virulensi atau kemampuan menyebabkan penyakit yang rendah. Karena itu, jamur memerlukan kondisi tubuh manusia yang kondusif untuk berkembang menjadi penyakit.
Kondisi tubuh seperti apa yang bisa membuat jamur berkembang menjadi penyakit yang mematikan?
Yaitu, kondisi seseorang yang memiliki gangguan kekebalan tubuh. Atau kondisi seseorang yang mengalami penurunan kekebalan tubuh.
Gangguan atau penurunan kekebalan tubuh seseorang bisa terjadi akibat pemberian antibiotika jangka panjang terhadap penderita leukemia, infeksi bakteri, tuberkulosis.
Penurunan kekebalan tubuh juga bisa sebagai akibat penyakit kronis kanker, ataupun penderita HIV .
Mereka yang imun tubuhnya kurang baik, sangat rentan terhadap serangan jamur sistemik yang menyerang organ dalam, yaitu jamur Aspergillus. Jamur ini menyebabkan penyakit Aspergilosis paru invasif, dan menyebabkan kematian sekitar 45-50 persen.
Jamur ini mengkontaminasi manusia melalui udara yang masuk melalui pernapasan. Kemudian menyebabkan kelainan di paru dan organ lainnya.
Bagaimana cara mendiagnosa keberadaan jamur dalam organ tubuh?
Dalam disertasinya, Anna menjelaskan tentang metode penskoran sebagai diagnosis awal. Metode ini merupakan screening awal sebelum dilakukannya pemeriksaan lanjutan, agar bisa mengambil tindakan pengobatan guna mencegah kematian.
Ia menjelaskan, gejala klinis penyakit Aspergilosis paru invasif ini ditandai dengan sesak bertambah, kondisi tubuh menurun, dan adanya kondisi infeksi yang hampir menjalar ke seluruh tubuh disertai kerusakan organ lain.
Untuk mencegah kematian yang cukup tinggi akibat jamur Aspergillus ini bisa dengan memberikan obat antijamur sistemik pada waktu yang tepat. Tentu saja pemberian obat antijamur ini dilakukan setelah melakukan pemeriksaan lanjutan pada layanan kesehatan yang dapat dipercaya.
Mengenal infeksi jamur
Infeksi jamur dapat terjadi di mana saja di tubuh Anda, tetapi paling umum, infeksi tersebut mulai menyerang kulit Anda. Sebagian besar dapat menyebabkan beberapa ketidaknyamanan, seperti kemerahan dan gatal pada kulit, tetapi infeksi jamur dapat dengan mudah diobati dengan obat generik atau resep.
Kadang-kadang infeksi kulit ini tidak sembuh dan memburuk, mungkin memicu sepsis. Ketika jamur dihirup dan memasuki tubuh Anda atau masuk ke dalam tubuh Anda dengan cara lain. Risiko infeksi akan meningkat, terutama jika Anda memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu. Orang dengan gangguan sistem kekebalan lebih cenderung kena sepsis dengan infeksi jamur daripada orang dengan sistem kekebalan normal.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), ada sekitar 1,5 juta spesies jamur di Bumi. Sekitar 300 diketahui membuat orang sakit. Jamur hidup di luar ruangan, di tanahm, tanaman, dan pohon. Mereka juga dapat hidup dalam ruangan dan di kulit manusia. Jenis infeksi jamur yang paling terkenal yaitu:
– Athlete’s foot
– Vaginal yeast infection
– “Jock itch”
– Ringworm (kurap)
Jenis Jamur Penyebab Infeksi Berbahaya
Jenis jamur yang dapat menyebabkan infeksi serius atau mengancam jiwa yaitu, seperti dikutip dari sepsis.org.
1. Aspergillus, yang bisa menyebabkan aspergillosis. Infeksi ini paling sering mempengaruhi orang-orang dengan penyakit paru-paru atau sistem kekebalan yang melemah.
2. Candida, yang menyebabkan kandidiasis, juga disebut sariawan. Jika memasuki sistem darah, akan disebut kandidiasis invasif.
3. Histoplasma, yang menyebabkan histoplasmosis ketika spora memasuki paru-paru. Mayoritas orang yang menghirup spora tidak akan menjadi sakit, tetapi dapat menyebabkan penyakit serius, terutama di antara orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
4. Pneumocystis jirovecii, yang menyebabkan pneumocystispneumonia (PCP). Jamur ini umumnya menyebabkan penyakit serius pada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh, terutama gangguan sistem kekebalan yang disebabkan oleh HIV / AIDS atau penggunaan kortikosteroid.
Pada 2012, ada wabah meningitis jamur di beberapa bagian Amerika Serikat. Jenis meningitis ini tidak menular tetapi disebabkan oleh suntikan steroid yang terkontaminasi di tulang belakang.
Parents, semoga ulasan ini bermanfaat.
Referensi: Republika