Menikah, lalu punya anak, tentu ada banyak perubahan yang Bunda rasakan. Termasuk masalah waktu yang terfokus dengan urusan domestik. Tak mengherankan saat ada waktu senggang, Bunda akan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
Me time? Kenapa tidak?
Di tengah kesibukan mengurus rumah, dan tentunya si bayi, memastikan untuk melakukan me time di waktu senggang juga sangat diperlukan lho. Apalagi seluruh energi dan fisik Bunda sudah terkuras untuk mengurus si kecil.
Beberapa waktu lalu, saya sempat bertemu dengan Psikolog Monica Sulistiawati di acara Mothercare ,ia pun mengungkapkan pentingnya me time untuk ibu baru.
Pentingnya waktu senggang untuk ibu baru
Menurut perempuan yang disapa Monic ini, me time penting untuk dilakukan ibu baru karena banyak sekali perubahan dan tantangan saat mengurus anak dan rumah tangga.
“Me time itu penting banget, karena menjadi seorang ibu banyak banget tantangannya. Banyak perubahan yang terjadi dalam dirinya, apalagi perubahan hormonnya, dengan me time bisa membuat ibu rehat sebentar dari rutinitasnya, bahkan dia bisa kembali ke sosok dirinya yang dulu,” tutur Monic.
Ia menambahkan, “Kalau sudah me time, ketika dia kembali bertemu anaknya, energinya ke charge lagi yang tadinya mungkin dia udah capek banget nemenin anaknya, kemudian dia sudah hopeless, sudah frustasi, dia jadi semangat lagi.”
Tak mengherankan jika Monic menegaskan jika sudah mulai hopeless dan frustasi Bunda perlu berhenti sejenak dan memanfaatkan waktu senggang untuk diri sendiri sehingga bisa mengumpulkan energi baru.
Terbayang, dong, bagaimana situasi yang bisa terjadi jika Bunda tetap memaksakan diri mengurus si kecil deengan tubuh yang begitu letih?
Tanda-tanda Bunda butuh menghabiskan waktu senggang untuk me time
Sayangnya, ibu baru kerap kali tidak merasakan sinyal bahkan cenderung mengabaikan jika sedang membutuhkan me time. Alasannya, tentu saja karena menganggap prioritas waktu akan dihabiskan untuk mengurus di kecil.
Padahal, seorang ibu perlu mengetahui beberapa tanda yang bisa dijadikan sinyal bahwa dirinya perlu mengabiskan waktu senggang untuk me time. Seperti yang dikatakan Monica, bila Bunda sudah merasa mudah terpancing emosinya, mudah marah, sering merasa lelah dan mudah capek, sebenarnya ini menjadi tanda yang perlu diperhatikan.
Bukan hanya itu, reaksi fisiologi tanpa Bunda sadari juga sebenarnya memberi sinyal. Seperti pola tidur yang berantakan, gampang lelah, dan asam lambung yang meningkat, itu bisa menjadi tanda Bunda butuh waktu senggang untuk beristirahat.
Ibaratnya, baterai di tumbuh Bunda telah di ambang batas atau mau habis, jika dibiarkan untuk tetap melakukan segala aktivitas, tubuh pun akan kelelahan.
“Kita mudah berpikir negatif ke anak, mudah terpancing emosi, kemudian merasa melakukan ini dan itu. kok, semuanya serba salah. Sedangkan tanda fisiologi itu artinya mungkin kita sudah berada dalam keadaan stres tekanan tertentu sehingga kita butuh rehat sebentar, me time-nya berapa lama, nggak perlu lama kok, me time bahkan bisa dilakukan 10-15 menit saja,” terangnya.
Apakah hal ini wajar? Tentu saja.
Dengan support system yang baik, sebenarnya Bunda pun bisa memanfaatkan waktu senggang untuk me time, Setelah energi dan mood sudah meningkat, rutinitas harian pun bisa dilakukan kembali.
Seperti apa indikator bila Bunda sudah cukup memiliki waktu senggang?
“Ketika sudah mampu berpikir lebih positif, dan sudah siap bertemu dan menghabisakan waktu bersama anak. Ketika kita sudah cukup me time, seorang ibu juga bisa lebih tenang dan berpikir lebih jernih,” jelas Monica.
Lagi pula, tak ada salahnya jika mengingat prinsip ibu bahagia akan melahirkan anak yang bahagia juga. Kalau kondisi tubuh lelah sehingga tidak bisa mengelola emosi dengan baik, tujuan ini tentu saja tidak bisa diwujudkan,