Wajarkah Hiperpigmentasi pada Ibu Hamil?

Apakah hiperpigmentasi? Bagaimana cara menanganinya? TheAsianParent mengulasnya untuk Anda.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hiperpigmentasi banyak dialami wanita, dan pada umumnya terjadi ketika memasuki masa kehamilan. Perubahan warna terjadi pada beberapa bagian tubuh seperti puting susu, wajah, leher, ketiak dan daerah sekitar perut. Hiperpigmentasi ini terjadi karena perubahan hormon dan mempengaruhi pembentukan pigmen kulit oleh sel-sel melanosit.

Sebenarnya bagian kulit yang menghitam tersebut akan lebih terang setelah persalinan, namun seringkali tidak dapat kembali seperti warna kulit aslinya.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hiperpigmentasi kulit pada masa kehamilan, di antaranya:

1. Jauhi dari paparan sinar matahari langsung

Kemungkinan besar hiperpigmentasi terjadi karena paparan sinar ultraviolet setiap harinya.  Maka untuk mencegahnya gunakan krim pelindung matahari dan lindungi diri dengan menggunakan payung.

2. Gunakan pembersih atau perawatan wajah yang lembut

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bersiaplah dengan perawatan kulit dan wajah yang aman dan tidak mengandung pewangi, sehingga tidak membuat kondisi kulit menjadi lebih buruk.

3. Jangan menggosok dengan berlebihan

Menggosok kulit secara berlebihan justru akan membuat kulit teriritasi.

4. Jagalah kelembaban kulit

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Dengan mengkonsumsi air putih minimal 8 gelas per harinya, kelembaban kulit akan terjaga.

Baca juga : Berkat Air Putih, Wanita ini Tampak 10 Tahun Lebih Muda

Jika hiperpigmentasi ini sangat mengganggu, Anda dapat menggunakan kosmetik untuk menyamarkannya. Tapi ingat, jangan menggunakan produk pemutih kulit ketika masa kehamilan.

Untuk beberapa ibu yang telah melahirkan, kondisi ini sering kali tidak hilang. Kemungkinan hal ini disebabkan oleh alat KB yang digunakan, sehingga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan. Pada beberapa kasus, perubahan warna kulit juga merupakan gejala dari kanker kulit atau masalah lainnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mencegah kondisi gatal di area pusar yang terjadi saat hamil

Masalah kulit yang sering dialami ibu hamil

Kehamilan dapat menyebabkan banyak gejala aneh, terutama pada kulit. Meski menjengkelkan, sebagian besar kondisi ini tidak berbahaya dan akan mereda setelah Bunda melahirkan.

Mari kita lihat beberapa masalah kulit paling umum yang muncul selama kehamilan dan cara mengatasinya, seperti dibahas dalam artikel dari UT Southwestern Medical Center berikut ini.

1. Stretch mark

Hampir setiap wanita hamil akan mengalami stretch mark, yaitu garis-garis kemerahan di payudara atau perut. Stretch mark lebih cenderung muncul jika berat badan Bunda bertambah dengan cepat. Untuk menghindarinya, sebaiknya Bunda ikuti rekomendasi dokter. Stretch mark juga dapat dicegah dengan menjaga kulit tetap lembab.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

2. Jerawat

Banyak pasien mengeluh tentang jerawat selama kehamilan. Semua hormon dalam tubuh dapat menyebabkan kelenjar minyak mengeluarkan lebih banyak minyak dan menyebabkan jerawat.

Cobalah membersihkan wajah dengan facial wash pagi dan sore hari. Pastikan perawatan tersebut aman untuk kehamilan, tetapi jika Bunda memiliki kekhawatiran tentang produk tertentu, Bunda dapat bertanya kepada dokter.

Ada beberapa obat resep yang dapat diminum atau digunakan selama kehamilan, tetapi jerawat umumnya akan membaik setelah bayi lahir.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Skin tags

Pertumbuhan kulit yang kecil, longgar, dan tidak berbahaya ini dapat muncul di mana saja di tubuh Bunda selama kehamilan. Skin tags paling sering muncul di bawah lengan dan payudara.

4. PUPPP

Ruam gatal sering terjadi selama kehamilan. PUPPP (pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy) adalah ruam kehamilan. Bercak merah dan gatal ini muncul di sekitar tanda peregangan – biasanya menjelang akhir kehamilan ketika perut Bunda sedang berada dalam kondisi besar. Kondisi ini tidak berbahaya, tetapi memang bisa mengganggu.

4. Kolestasis

Kolestasis saat kehamilan adalah penyakit hati yang dihasilkan dari tingginya jumlah hormon kehamilan yang mempengaruhi aliran empedu normal di kantong empedu.

Kondisi ini terjadi pada trimester ketiga dan dapat menyebabkan gatal parah di seluruh tubuh. Bagian paling gatal biasanya adalah telapak tangan dan telapak kaki dan menyebabkan ibu hamil merasa sedih dan tidak bisa tidur.

 

Semua masalah kulit di atas umum dialami ibu hami, tetapi jika Bunda terganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.

Bunda, semoga ulasan di atas bermanfaat.

Baca juga artikel menarik lainnya:

Perkembangan Janin dari Minggu ke Minggu

Jangan Katakan 10 Hal Ini pada Istri yang Sedang Hamil

 

Penulis

Yenny The