PSY (Park Jae Sang), penyanyi Korea yang membuat sensasi melalui Gangnam Style
Gema Gangnam Style dan musik Park Jae Sang (PSY) lainnya membuat sensasi dan terdengar di mana-mana. Ia bagai bintang yang melejit mendadak dalam waktu beberapa malam saja. Masih pada puncak kepopulerannya, PSY sudah merilis musik terbarunya yaitu Gentlemen.
Sebagai sesuatu yang baru dan sedang tren, semua orang tertarik menonton video klip Gentlemen yang baru dirilis minggu lalu ini, termasuk anak-anak. Orang tua mungkin berpikir video klip ini tidak berbahaya, lucu dan dapat menjadi obrolan ringan di meja makan. Namun di balik video klip yang kelihatannya lucu ini, banyak terdapat perilaku yang sangat tidak baik, kasar dan tidak sopan. Mari kita perhatikan lebih detail video ini, dan kami akan mengulasnya supaya lebih jelas.
Menjengkelkan dan sombong
Pada awal video klip Gentlemen, PSY keluar dengan sombongnya dari sebuah butik namun barang-barang belanjaannya dibawakan oleh serombongan orang tua yang mengikuti di belakangnya. Anak-anak dapat meniru perilaku ini karena ingin bergaya seperti PSY. Perilaku ini menjengkelkan, sombong, dan tidak mendidik anak untuk mandiri membawa barangnya sendiri. Terlebih lagi, seharusnya anak membantu orang yang sudah tua, bukan sebaliknya orang-orang tua membawakan barang-barang miliknya.
Mengapa banyak korban wanita?
Rata-rata korban teror PSY pada video klip ini adalah wanita. Kejahilannya membuat seorang wanita terjatuh dari alat treadmill, yang tentunya berbahaya sekali bila ditiru. Kemudian PSY menepuk gelas ketika seorang wanita sedang minum, sehingga wanita itu tersedak. Bila hanya tersedak, mungkin tidak terlalu fatal. Apa jadinya bila anak menirunya untuk gelas berisi minuman panas? Sopankah dan amankah tindakan ini?
Kenakalannya juga berlanjut ketika ia bersama orang lain di lift. Ia bukannya membantu orang itu untuk menekankan tombol lift yang diinginkan, tetapi ia malah menekan semua tombol sehingga lift akan berhenti di setiap lantai. Kemudian PSY meledek orang itu dengan menari-nari di dalam lift.
Yang sangat menjijikkan adalah ketika ia merogoh pantatnya kemudian memberikan tangan yang sudah bau ke depan hidung seorang wanita. Apa jadinya bila anak kita meniru perilaku ini? Bukan hanya tidak sopan, namun tidak sehat dan kurang ajar!
Ketika di restoran, ia menarik kursi yang akan diduduki seorang wanita sehingga wanita itu terjatuh. Ini sangat berbahaya untuk tulang belakang bila benar-benar terjadi. Sikap PSY yang selalu menertawakan korbannya dapat membuat anak-anak tidak berempati pada orang lain yang sedang kesulitan, namun menjadikannya sebagai bahan tertawaan.
PSY juga melecehkan seorang wanita yang sedang dipijat dan banyak sekali tayangan yang kurang senonoh dalam video klip ini. Hampir semua yang diekspos secara tidak senonoh adalah wanita. Bagi anak laki-laki, mereka dapat berpersepsi bahwa wanita cenderung lebih lemah dan dapat dijadikan korban pelecehan.
Kejahatan dibalas kejahatan
Menjelang akhir video klip Gentlemen, tersirat bahwa wanita yang dapat bersanding dengan PSY adalah wanita yang sama-sama bertindak tidak waras seperti dirinya. Kita dapat melihat wanita itu juga menarik kursi yang akan diduduki sehingga PSY terjatuh. Ia juga sama-sama makan dengan cara yang menjijikkan dan tidak sopan, serta menari bersama di pinggir jalan raya dengan gaya yang kurang senonoh.
Sungguh tidak baik untuk anak-anak
Contoh-contoh perilaku di video klip ini sangat tidak baik bila ditiru anak-anak maupun orang dewasa. Kita bersusah payah mendidik anak kita untuk bersikap baik dan sopan, namun pengaruh video klip ini dapat merusak segalanya.
Orang tua harus memperhatikan dan menyaring apa yang baik untuk ditonton oleh anak-anak. Mereka mudah sekali terpengaruh dengan media di sekitarnya dan dapat meniru apapun. Berhati-hatilah dengan video-video seperti ini. Kami sangat tidak menyarankan video klip ini untuk anak-anak, bahkan untuk remaja dan orang dewasa.
Sumber : Why your kid should not watch PSY’s new music video?
Ingin berbagi informasi video klip PSY ini kepada teman lainnya? Sebarkanlah melalui Facebook, Twitter, dan G+.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.