Penggemar K-Pop tentu sudah tak asing lagi dengan nama Psy yang pernah menggemparkan dunia dengan single ‘Gangnam Style’. Tapi waspadalah dengan video klip Psy terbaru, Parents!
Video klip Psy bikin orangtua deg-degan
Di tahun 2015 Psy hendak mengulang kesuksesan itu dengan meluncurkan single terbarunya, ‘Daddy’. Jika si kecil atau si ABG Anda sering menontonnya di Youtube tanpa henti, ini saatnya Anda waspada. Mengapa?
Mari kita bahas video klip Psy ‘Daddy’ adegan per adegan agar Anda mengerti apa yang membuat video ini kurang senonoh.
Bagian awal video ini dibuka dengan proses lahirnya Psy dari bayi hingga usia sekolah. Efek visual tertentu berhasil ‘meletakkan’ wajah Psy di wajah seorang anak, seolah kita sedang menyaksikan Psy kecil di video itu.
Kemudian sebuah adegan lain menunjukkan ia sedang berjalan di koridor sekolah dan ada beberapa gadis kecil yang berperan sebagai teman sekolahnya. Gadis-gadis kecil itu mungkin umurnya kurang dari 8 tahun, mereka memakai rok yang sangat mini dan tak mungkin dipakai di sekolah sungguhan di manapun
Para gadis kecil itu memandang terpana ke arah Psy dan mereka digambarkan jatuh pingsan setelah Psy kecil menodongkan tangannya ke arah mereka. Sementara seorang gadis kecil lainnya di dekat loker menunjukkan raut wajah mirip dengan ekspresi takjub seorang wanita dewasa pada lawan jenisnya.
Adegan kontroversial lain adalah ketika Psy menari dengan gerakan mendorong panggul di depan sekelompok gadis kecil. Kemudian para gadis kecil itu bertepuk tangan dengan gembira, seakan-akan mereka menyukai gerakan tarian Psy yang agak janggal rasanya kalau ditiru oleh anak-anak.
Pada adegan lain tampak Psy kecil menggoda ibu guru wali kelasnya dengan cara menjilatkan lidah ke mulut seperti orang kelaparan yang melihat makanan lezat. Sebuah ekspresi yang kurang pantas meski tujuannya untuk bercanda.
Memicu terjadinya pelecehan seksual
Memang benar bahwa persepsi masing-masing orang terhadap video musik Psy ini tidaklah sama. Tidak semua penonton beranggapan bahwa tarian Psy identik dengan gerakan berhubungan intim. Pendapat seperti itu hanya bisa kita dengar dari penonton yang sudah dewasa usianya.
Seorang anak lelaki bisa saja beranggapan, “Oh tidak masalah aku menggoda ibu guru di kelas karena Psy juga melakukannya”, atau “Tidak masalah aku menggoda anak perempuan karena mereka akan kegirangan.”
Penggambaran para gadis kecil yang mirip wanita dewasa, dengan pakaian yang memamerkan paha dan sebagainya bisa membangkitkan niat jahat pedofil. Lebih jauh lagi, bisa memicu perdagangan anak sebagai budak seks, pelecehan seksual, pemerkosaan dan kekerasan seksual lainnya.
Para selebritis (lokal dan mancanegara) mungkin akan berkilah, “Video itu tidak serius dan tujuannya hanya untuk menghibur”. Apakah mereka pernah memikirkan akibat tindakannya bagi para fans dalam jangka panjang?
Parents, sudah saatnya Anda lebih jeli terhadap apa yang dilihat dan disukai anak-anak di internet. Ketahuilah baik-baik apa yang disukai anak Anda, dan pelajarilah segala sisi baik dan buruk si tokoh idola.
Sering menonton film atau Youtube bersama anak sangat disarankan agar Anda bisa berdiskusi tentang apa yang sedang diputar di layar kaca. Inilah video klip Psy yang menghebohkan itu.